Mohon tunggu...
Hariyadi MPd
Hariyadi MPd Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

The Super Teacher,

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Merangkul dengan "Welas Asih" ala Anis Baswedan

10 Februari 2024   11:49 Diperbarui: 10 Februari 2024   11:55 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketika seorang presiden merangkul dengan "welas asih" dalam tindakannya terhadap seluruh rakyatnya, itu menggambarkan suatu bentuk kepemimpinan yang memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Ketika konsep "welas asih" dikaitkan dengan sifat rahman dan rahim dalam ajaran Islam, hal tersebut menunjukkan perspektif yang kuat dalam memandang tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya.

Sifat Rahman (Penyayang): Rahman adalah sifat Allah yang menunjukkan kasih sayang-Nya yang meluas kepada seluruh makhluk-Nya. Ketika seorang presiden mengamalkan "welas asih" dengan sifat rahman, ia akan mengutamakan keadilan sosial, perlindungan terhadap hak asasi manusia, serta menyediakan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Contohnya adalah dengan menyediakan program-program bantuan sosial, memperjuangkan hak-hak pekerja, serta memastikan bahwa akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan tersedia untuk semua warga.

Sifat Rahim (Penuh Kasih): Rahim adalah sifat Allah yang menunjukkan kasih sayang-Nya yang spesifik kepada umat manusia. Seorang presiden yang mempraktikkan "welas asih" dengan sifat rahim akan memiliki kepekaan terhadap penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh rakyatnya. Ia akan berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, ketidakadilan, atau konflik. Selain itu, presiden yang mencerminkan sifat rahim akan mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama atau suku bangsa.

Dengan demikian, ketika seorang presiden mengambil tindakan yang mencerminkan "welas asih" terhadap seluruh rakyatnya, hal itu tidak hanya mencerminkan tanggung jawab moral dan etisnya sebagai pemimpin, tetapi juga mencerminkan pemahaman yang dalam akan nilai-nilai kemanusiaan dalam ajaran Islam. Kepemimpinan yang berbasis pada "welas asih" dengan sifat rahman dan rahim menegaskan komitmen untuk membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan penuh kasih sayang sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan keadilan dan belas kasihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun