Dari kabar tersebut juga saya mendapati bahwa film tersebut tidak sembarangan bisa diakses. Untuk menontonnya harus mengajukan permohonan kepada pihak produksi. Namun rasa penasaran akhirnya tuntas setelah Watchdoc berani mempublikasikannya melalui  youtube pada tanggal 13 April lalu.Â
Melihat realitas yang disajikan dengan begitu mengagumkan, Sexy Killers membawa kita pada perasaan yang begitu mendalam. Â Rasa ketidakberdayaan dan inferior menghadapi para pemodal yang berkolusi dengan penguasa.Â
Cerita yang barangkali tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Dan sebagaimana diperlihatkan benang merah yang begitu jelas, para elit tersebut saat ini sedang menikmati masa tenang setelah disibukkan oleh hingar bingar kampanye.Â
Meskipun saya yakin mereka tidak akan benar-benar tenang karena harus menyusun strategi untuk kembali berisik setelah hari pencoblosan. Mereka ini  juga yang menyuntikkan cerita bahwa pesta demokrasi harus dirayakan dengan penuh suka cita.Â
Sedikit dramatisir, ada yang sampai mengasosiasikannya dengan Perang Badar. Pada titik ini kita dibuat mengernyitkan dahi. Suka cita dan perang badar seperti apa yang mereka artikan, kalau toh sambung menyambung mereka satu jua dalam keserakahan.
Selamat menyaksikan, masih ada 1 hari lagi untuk datang ke TPS, menentukan pilihan diantara 3 pilihan. Bismillah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H