Silat Citbitik diciptakan oleh pendekar perempuan bernama Mak Tjenik. Ia kemudian mewariskan ilmu bela diri ini kepada Ncit, pemuda asal Pasar Minggu.Mengandalkan kuda-kuda rendah, Silat Citbitik memiliki kelebihan sebagai olah kemampuan bela diri di ruang sempit. Aliran pencak silat asli Betawi ini ternyata sudah ada dari abad 17 Masehi.
Ada tujuh jurus andalan Silat Citbitik diantaranya, seliwa, sabet, kemudi dan tender. Seluruh jurus mengandalkan kemampuan bela diri tangan kosong. Sekarang, silat legendaris Betawi selain Beksi dan Cingkrik ini masih tetap eksis melalui Sanggar Silat Citbitik Mayangkara. Pelatihan diberikan langsung Choerudin yang juga menjadi Ketua Sanggar Citbitik Mayangkara bersama rekannya Marzuki dan bertindak sebagai guru besar, Abas.
Perguruan silat ini menggunakan filosofi takwa, tabah dan tangguh. Mayangkara sendiri bermakna kera putih karena jurus-jurus silat Citbitik mirip gerakan kera.
Belajar silat tidak ada ruginya, selain bisa membuat tubuh semakin sehat juga dapat mengarahkan anak-anak dan generasi muda kepada kegiatan positif. Bagi masyarakat yang ingin ikut berlatih datang saja ke GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu dan Jumat sore. Ini terbuka untuk anak-anak hingga dewasa.
Sumber: beritajakarta.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H