- Kecoak dapat belajar dari pengalaman.
- Keledai tidak dapat belajar dari pengalaman (ingat pepatah tentang keledai)
- Dengan demikian keledai lebih dungu dari kecoak. Atau kecoak lebih cerdas dari keledai. (ini prosedur penalaran kecerdasan tradisional)
Bila alur penalaran tes kecerdasan tradisional, generalisasian prosedur tesnya diradikalkan; dan manusia, kecoak serta keledai dijadikan sebagai satu populasi sampel tes; maka hasilnya adalah sebagai berikut : “ada manusia yang kecerdasannya sama atau lebih rendah/ tinggi dari kecoak” (he…he..he..).
Sedangkan alur penalaran kecerdasan jamak adalah bahwa setiap manusia memiliki keunikan kecerdasannya sendiri-sendiri sehingga tak dapat diperbandingkan satu sama lain. Kita hanya dapat membandingkan profil dan ketinggian relatif masing-masing kecerdasan. Horeee… hidup kecoak! Eh Kecerdasan jamak.
Serangga paradoksal kecoak tidak hanya cerdas, melainkan juga menganut nilai spiritual dan moral yang jauh melampaui nilai moral dan spiritual manusia yang mabuk agama. Kesimpulan inipun saya tarik dari ketidaksengajaan saya saat bergaul dengan kebencian melawan mereka.
Ketika saya sedang memusatkan perhatian untuk menuntaskan tulisan dengan piranti laptop, tiba-tiba salah dua atau tiga dari mereka datang mendekat dan mengganggu serta membuyarkan konsentrasi. Berulang-kali kucoba mengusir mereka jauh-jauh dari sekitaran laptop, namun ragam cara yang kugunakan selalu kandas. Mereka selalu saja kembali mendekat. Secara tak sengaja, botol aqua yang masih separuh isi kudekatkan ke hadapan mereka. Anehnya mereka segera bubar dan menjauhi kebeningan dan kejernihan air aqua! Serangga paradoksal yang cerdas itu juga dapat segan dengan yang namanya unsur ”kebeningan” atau “kejernihan”. Seandainya saja manusia Indonesia yang (katanya) ber-Pancasila itu cukup meneladani perilaku kecoak yang menghormati kebeningan dan kemurnian, meskipun beliau-beliau itu termasuk makhluk cerdas yang amat arogan; tentu akan mudah bagi bangsa ini untuk segera melakukan konsiliasi dengan masa lalunya.
Hidup Indonesia, Hidup Pancasila Sakti, Hidup Kecoak !
Priyang, Tangsel 1 Oktober 2015
Anton P Iriantono (anton Punkq)
#kecerdasanjamak #savekecoak