Mohon tunggu...
Anton Punkq
Anton Punkq Mohon Tunggu... -

translator, peminat buku, dan suka menulis, tinggal di Priyang Tangsel...saat ini bekerja di PT. IISA VISIWASKITA BSD City Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecerdasan Jamak, Buncahan Cahaya (-Nya ) yang Terperangkap dalam Setiap Raga-Jiwa

21 September 2015   02:59 Diperbarui: 21 September 2015   03:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua prospek keuntungan atau kemaslahatan yang muncul dari adanya kolom kecerdasan jamak dalam ID Cards belum semua dapat saya paparkan. Masih ada banyak kemaslahatan lain, bagaimanapun masing-masing dari Anda tetap diberi hak untuk mengosongkan atau mengisinya seturut pemahaman masing-masing tentang kebermaslahatannya. Sebagaimana yang telah saya paparkan di atas bahwa fenomena Cahaya itu hanya mungkin terlihat oleh mata hati yang terbuka alih-alih oleh prasangka kritis belaka. Mungkin, sebagai langkah awal penerapan kolom ini dalam ID Cards dapat dimulai dari tingkat se ibu-kota atau DKI terlebih dahulu. Why not? Terima-kasih.

Priyang, Tangsel 21 September 2015

Anton P Iriantono (Anton Punkq)

 

Referensi:

- Calik, Basak, Benny Birgil, Multiple Intelligence Theory for Gifted Education: Criticisms and Implications , Journal for the Education of the Young Scientist and Giftedness , 2013

- Gardner, Howard and James Traub,A Debate on “Multiple Intelligences”, 1999

- Hans, S. Paik, One Intelligence or Many? Alternative Approaches to Cognitive Abilities, Washington University

- Elizabeth, Eyre, Gardner's Multiple Intelligences: Distinguishing Individual Profiles of Intelligence, mindtools.com

- Archie, John.G, Lee Archie, editor,Reading Eastern Philosophy an Open Source

- Latour, Bruno, Reassembling the Social, An Introduction to Actor-Network-Theory, Oxford, 2005

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun