Mohon tunggu...
Anton Punkq
Anton Punkq Mohon Tunggu... -

translator, peminat buku, dan suka menulis, tinggal di Priyang Tangsel...saat ini bekerja di PT. IISA VISIWASKITA BSD City Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memasuki Era Psikologi Pembangunan (1):

14 September 2015   07:43 Diperbarui: 14 September 2015   08:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KECERDASAN JAMAK (MI), BLACKBOX, PLASMA DAN TEORI EVOLUSI KOORDINASI
(APLIKASI DAN KETERKAITAN DARI KONTRIBUSI TEORITIS-NYA GARDNER, LATOUR DAN HAYEK)

Integrasi (paduan) profil kecerdasan jamak dan analisis translasi dan aliansi blackbox dapat digunakan sebagai sarana untuk pengambilan kebijakan terkait proses koordinasi ragam aliansi individu.

Asumsinya:
masing-masing profil kecerdasan jamak melalui pola translasi dan aliansi blackbox dapat menjawab kebutuhan ragam ‘fluktuasi preferensi kebijakan’ terkait penjelasan proses ‘koordinasi rencana pengambilan-keputusan konsumtif perorangan (individual)’ dan ‘proses koordinasi ragam aliansi profil kecerdasan individu untuk peningkatan kontribusi kelembagaan dalam keseluruhan kompleksitas permasalah dan limitasi pengetahuan/kemampuan para anggotanya’.

Paparan:

Pokok atau inti dari konsep pemikiran Heidegger dan Latour (dan juga Hayek) adalah keberelasian. Heidegger melawan fenomenologi-nya Husserl, dan Latour melawan materialisme. Insting awal dari kedua pemikir tersebut (Heidegger dan Latour) adalah mengganti model obyek padatan dengan model sistem benda (thing) yang saling berkaitan (reciprocal connection), yaitu : jejaring, dan sistem – piranti.

Dalam hal ini saya lebih mendukung gagasan yang ingin mendorong konsep keberelasian ala Heidegger menuju arah yang berlawanan: bukan lagi konteks yang menyerap habis makna martil melainkan visi atau penanganan manusiawi atas martil tersebut yang akan menyerap habis maknanya, dengan demikian martil dalam being-nya harus dalam kondisi bebas dulu dari semua keberelasiannya. Presence-at-hand tidak hanya dihasilkan melalui cara pengabstraksian atau praksis manusia, melainkan lebih ditentukan oleh keberelasiannya. Api tidak menyerap habis realitas kapas melalui pembakarannya, hujan pun tidak menyerap habis kaca yang diembuninya. Obyek dapat diukur atau deregister berdasarkan relasinya, namun tak pernah sepenuhnya dapat didefinisian (atau dijelaskan). Dengan demikian, ajaran Pragmatisme hanya bernilai sebagai satu metoda dan runtuh saat digunakan sebagai doktrin metafisik.

Konsep relasi yang terkandung dalam setiap upaya translasi dan aliansi obyek dengan black-box-nya masing-masing akan menjadi sangat kompatibel bila dipadukan dengan profil kecerdasan jamak. Upaya atau hasil penelitan biologis-nya Gardner-pun sampai tingkat tertentu dapat diartikan sebagai aliansi masing-masing kecerdasan dalam wilayah otak. Konsep aliansi juga mendukung hasil penelitian beliau, ketika lokasi pada otak dominan kecerdasan tertentu dari seseorang yang sangat berbakat dilumpuhkan ternyata tidak melumpuhkan keseluruhan kemampuan dominannya. Terdapat aliansi-aliansi bauran lain yang tetap dapat menopang respon dominan kecerdasannya. Hal ini membuktikan adanya peran relasi antar syaraf otak yang melengkapi pesan (kandungan) internal masing-masing syaraf tersebut.

Meskipun dalam konsep radikalnya Latour menentang setiap konsep potensi pada setiap obyek, namun saya lebih merujuk ke pustaka yang memadukan konsep Latour dengan konsep Husserl dan Heidegger yang memulihkan keretakan konsep actor beliau dalam hal potensi dan kualitas. Dengan demikian actor atau actant dapat dimaknai lebih sebagai firewall , yang dapat mencegah akibat atau pengaruh dari semua pergeserean kecil yang terjadi di dalam keseluruhan komponen si aktor, dan juga mencegah agar black-box si actor tidak mudah ditembus oleh lingkungannya.

Profil kecerdasan jamak merupakan salah satu black-box penting dalam black-box setiap actor lain. Translasi dan aliansi actor dengan profil, pengetahuan dan dengan aspek kepekaan yang menjadi persyaratan kecerdasan jamak merupakan langkah atau tahapan kritis yang dapat membantu memecahkan beragam black-box setiap actor dan atau aliansi. Profil kecerdasan jamak dalam hal ini dapat juga dimaknai sebagai penggabungan kontribusi pemikiran Husserl, dan Heidegger terkait konsep ‘obyek’ (meskipun Gardner tidak pernah membahas tentang masalah ‘objek’). Sedangkan kontribusi utama Latour dalam hal penggabungan konsep ini adalah : (1) sifat kedemokrasian obyeknya dan (2) teori translasi di antara beragam entitas.

Hal lain yang cukup menarik dan menantang dari prospek penggabungan profil kecerdasan jamak dengan gagasan Latour yang paling pungkasan adalah kemungkinan upaya translasi terhadap ‘plasma’ yang menurut Latour merupakan segmen terluas yang belum terartikulasikan atau terformat oleh relasi dunia sosial. Hingga saat ini belum saya temukan pustaka yang membahas kemungkinan translasi plasma melalui profil kecerdasan jamak, karena mungkin plasma berada di wilayah luar dari profil kesembilan kecerdasan jamak tersebut.

Profil kecerdasan jamak-pun mampu menjawab kecenderungan utama kita untuk sekedar membalik tesis-tesis besar yang selama ini terjadi di dunia filosofi atau pemikiran. Mungkin karena pengaruh pemikiran dialektis yang terlanjur berakar kuat dalam diri setiap filosof. Fenomena yang menarik adalah bahwa tak seorangpun berkecenderungan untuk membalik intuisi lawan dari para pemikir minor – sebagaimana kita lebih mudah membalikkan pemahaman tentang Hamlet daripada tentang Batman. Semakin mudah seseorang, obyek atau gagasan diringkas atau dipadatkan ke dalam daftar peneguhan yang seragam sifatnya, maka kian kurang substansial (penting)-lah orang, obyek atau gagasan tersebut, karena substansi selalu mengenakan baju yang tak sama ketika dilihat dari sudut yang berbeda. Kejamakan profil MI dapat mencegah kecenderungan upaya yang sekedar atau terbatas pada pembalikan intuisi.

Profil bauran kecerdasan jamak-pun mendukung gagasan keberelasian Latour dan juga Hayek. Bagi Latour persoalan fisik abstrak itu merupakan kegagalan karena memungkinkan kualitas primer muncul secara terpisah dari semua keberelasian. Sedangkan Hayek berpendapat bahwa bagian terbesar pengetahuan menjadi bagian yang akan mendefinisikan unsur, dan serentak dengan melemahnya kendali pengalaman pada unsur atau bagian terbesar tersebut. Sebagaimana dinyatakan oleh Bianchi bahwa yang abstrak menggantikan yang konkrit. Profil kecerdasan jamak mendamaikan kedua konsep di atas melalui efisiensi relasi dalam keberelasian yang berpatok pada Sembilan kecerdasan.

Sebagai penutup, paduan profil kecerdasan jamak dan konsep black-box serta plasma ala Latour dapat lebih mengefisiensikan dan mengefektifkan kolaborasi dari para actor yang bebas untuk memberikan kontribusi lebih besar pada peran lembaga social yang menurut Hayek sudah mampu memberikan kontribusi luar biasa jauh melampaui kemampuan atau kontribusi para anggotanya secara perorangan. Saya berharap masing-masing profil kecerdasan jamak melalui pola translasi dan aliansi blackbox dapat menjawab kebutuhan ragam ‘fluktuasi preferensi kebijakan’ terkait penjelasan proses ‘koordinasi rencana pengambilan-keputusan konsumtif perorangan (individual)’ dan ‘proses koordinasi ragam aliansi profil kecerdasan individu untuk peningkatan kontribusi kelembagaan dalam keseluruhan kompleksitas permasalah dan limitasi pengetahuan/kemampuan para anggotanya’

Terima kasih,
Priyang 14 September 2015

NB : Maaf bila tulisan ini terasa padat, karena keterbatasan waktu saya di kancah kecerdasan jamak yang mungkin tinggal dalam hitungan hari maka saya hanya sempat untuk merangkum gagasan utamanya belaka. Saya berharap para akademisi di bidang ilmu Administrasi Negara dan atau Psikologi (yang pernah menjadi latar belakang pendidikan saya) dapat mengembangkan lebih rincih dan luas gagasan penggabungan konsep di atas. Terima kasih

Referensi
Bruno Latour, Prince of Network, OA VERSION PDF
Hayek, Coordination and Evaluation, edited by Jack Birner dan Rudi Van Ziyp
Ocay, Heidegger, Hegel dan Marx
http://www.kompasiana.com/www.anton_punkq.com/kecerdasan-jamak-black-box-ibm-dan-google-cloud_55e6294f727e61020fa641ff
http://www.kompasiana.com/www.anton_punkq.com/bila-indonesia-jadi-negara-pertama-di-dunia-yang-cantumkan-kolom-profil-kecerdasan-jamak-di-ktp_55dd5654f37e61fe04f9c6cf
http://www.kompasiana.com/www.anton_punkq.com/kecerdasan-jamak-sebagai-sarana-psikologis-pemersatu-bangsa-di-era-globalisasi_55e442c3197b611f09beeebc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun