Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menjadikan BIN Indonesia yang Disegani dan Menyejahterakan Bangsa!

28 September 2016   10:49 Diperbarui: 28 September 2016   11:09 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Intelijen Negara. Kesannya selama ini  hanya “serem”. Awas kamu,  kalau vokal bisa diciduk BIN ! Itulah percakapan yang pernah menakut-nakuti orang-orang yang dianggap kritis di negeri ini. Bahkan sampai sekarangpun saya diperingatkan kerabat tentang hal ini.

Badan Intelejen Negara  itu Sebenarnya Apa ?

Secara konsep bisa digambarkan bahwa BIN merupakan lembaga yang membantu penguasa untuk mendapatkan data-data  lapangan agar kemudian bisa dilakukan tindakan  yang tepat atau dibuat kebijakan yang tepat.  Membantunya bagaimana ? Tentu, membantunya dengan memberikan informasi-informasi  yang dibutuhkan oleh pemimpin bangsa  untuk mencapai tujuannya. Tujuannya untuk apa ? Macam-macam, sesuai dengan misinya, yaitu: melanggengkan kekuasaan sang pemimpin, menjaga keamanan negara atau kedaulatan bangsa, dan yang lebih luas lagi, yaitu untuk menyejahterakan suatu bangsa . Nantinya, keakuratan serta kelengkapan dan kecepatan  penyampaian informasi  inilah, yang akan menentukan tepat atau tidaknya pilihan tindakan/kebijakan  yang diambil oleh sang pemimpin bangsa. Dengan kata lain, kesuksesan pemimpin bangsa  juga sangat tergantung  pada kehebatan BIN-nya.

Untuk BIN jenis pertama  dan kedua disadari atau tidak, rakyat sudah pernah merasakannya. Dimana ketika itu, banyak anak bangsa yang merasa  cemas karena  merasa perilakunya ada yang mengawasinya, dan beberapa teman dikabarkan menghilang  dan tak balik lagi. Entah ke mana ! Ceritanya  sampai saat ini tidak jelas.

Bisa dipastikan, kalau BIN kita hanya berkutat pada 2 masalah tersebut, Indonesia tidak akan bisa menjadi bangsa yang sejahtera. Karena itulah, Badan Intelijen di negara-negara maju lainnya terus berbenah dan berkembang disesuaikan dengan kebutuhan jaman.  Jangan sampai , kita hanya bisa  ribut saja, tatkala mengetahui  bangsa-bangsa lain bisa “menelanjangi “segala hal yang ada/terjadi di negeri  ini: kekayaan apa saja yang kita miliki, apa yang terjadi pada bangsa kita, bagaimana kebiasaan para pejabat kita, apa kelemahan bangsa kita,  apa yang disenangi sebagian besar rakyat kita, dll.  

Sementara  pemimpin bangsa kita tidak banyak  mengetahui hal-hal yang terkait dengan negara lain.  Ujung-ujungnya cuma bisa protes, tetapi tidak mau berbenah. Akibatnya, sampai saat ini bangsa kita masih terus terjebak pada hal yang itu-itu saja: separatisme, korupsi, narkoba, terorisme, kemiskinan, masalah sosial dan masalah moral. Padahal negara lain sudah berpikir tentang teknologi, dan teknologi baru terus.

Kemudian, dengan perkembangan teknologi dan berbagai data yang telah mereka miliki itu, mereka mampu  “menembakkan berbagai jenis peluru ke arah kita”. Hanya saja senjatanya berbeda dengan senjata perang pada jaman dahulu. Bukankah  sebenarnya  sampai kapanpun, suatu bangsa itu selalu “harus  berperang”, kalau mau menyejahterakan  bangsanya  ? Setelah memenangkan  “peperangan” tersebut, selanjutnya mereka akan “menguras banyak hal yang kita miliki” untuk kesejahteraan bangsa mereka. Jadi BIN di era sekarang,  bukan  lagi sekedar  bergerak untuk kepentingan perang bersenjata , stabilitas sospol, dan keamanan saja, tetapi sudah berkembang masuk pada segala bidang.  Tidak sadarkah kita akan hal ini ?

Karena itu, kalau BIN Indonesia tidak mau berbenah atau dibenahi maka negara Indonesia akan  ketinggalan terus, dan kita hanya bisa menyaksikan negara-negara lain terus melaju menjadi negara maju.  Sementara, negara kita hanya jadi “makanan empuk” mereka. Untuk itulah,  agar kondisi yang tidak menguntungkan ini terus terjadi , seharusnya mulai saat ini, pemerintah (seharusnya legeslatif ) harus membenahi BIN kita. Dimana BIN kita, juga harus mengikuti perkembangan dunia.  BIN Indonesia bukan lagi untuk keamanan, kedaulatan bangsa, dan stabilitas sospol saja, tetapi juga untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

Bagaimana Mendesain  BIN Indonesia  yang Baru ?

Untuk bisa mendesainkan  BIN Indonesia yang  baru, yaitu BIN yang bisa menyejahterakan bangsa Indonesia, maka kita harus  mendeskripsikan terlebih dahulu bahwa Indonesia  yang sejahtera itu, seperti apa ? Indonesia yang sejahtera akan bisa terwujud, apabila banyak  rakyatnya  yang memiliki pekerjaan  dengan penghasilan layak, sehat, cerdas, memiliki tempat tinggal yang layak. Penduduknya merasa aman, tentram, dan damai. Kebutuhan hidup yang mendasar (pokok) terpenuhi dengan mudah. Lingkungan alamnya lestari. Pemerintahannya memiliki anggaran yang cukup untuk mengoperasionalkan negara, dan tidak memiliki utang yang membelit sehingga negara lain menjadi hormat kepada bangsa kita.

Untuk bisa mewujudkan Indonesia  yang sejahtera tersebut, berarti dibutuhkan kondisi  negara  yang aman, tenang,  bebas kerusuhan maupun pemberontakan, bebas ancaman dari negara lain, “bebas” bencana  alam karena  ulah manusia, mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang sehingga bisa menarik minat mereka untuk mau membeli produk-produk Indonesia, mau berkunjung ke Indonesia untuk berwisata, belajar, berobat, dll. 

Juga pemerintahan harus clear and clean. Kalau tidak, kita hanya bisa “gigit jari” saja melihat kesuksesan negara-negara lain, sementara di negara kita terus  terjadi “gontok-gontokan antar sesama anak bangsa.  Dan, itulah yang membuat bangsa lain menjadi senang, serta terus berkepentingan memelihara  kondisi  Indonesia yang seperti itu. Apa mau, kita terus “menyenangkan” bangsa lain ? Atau, kita tidak peduli, karena yang penting saat ini sudah bisa menikmati hidup.  Maaf, mungkin ada yang mengatakan: “Persetan dengan urusan orang lain, mengurus nasib sendiri saja pusingnya bukan main !”

Kalau boleh saya mengingatkan, jangan seperti itu ! Karena sebenarnya kita ini masih punya “kehidupan-kehidupan selanjutnya”, sesuai dengan keyakinan yang kita miliki, dan itu sangat tergantung dari peran  atau perilaku kita  pada saat ini. Sehingga, sebaiknya kita tetap peduli terhadap nasib sesama. Atau, lebih luas lagi, peduli pada nasib bangsa kita, agar Indonesia benar-benar menjadi bangsa yang sejahtera dan  anak-cucu bisa merasakan kebahagiaan.  Juga  di “kehidupan” berikutnya, kita tidak menderita.

Kita dorong terus bangsa ini agar mau berbenah. Terutama BIN kita ini harus segera berubah. Sebagaimana Badan Intelijen negara  yang sudah maju, maka BIN Indonesia ke depan  harus dirancang dalam 2 tim besar, yaitu: urusan luar negeri dan urusan dalam negeri.  Mungkin ada yang mengatakan: Sudah. Kalau sudah, berarti  tanggung-jawab kerja masing-masing tim ini,  yang harus diperbaiki.  Tanggung-jawabnya yang  harus diperluas, yaitu untuk mencari/mendapatkan berbagai informasi  sesuai dengan tempat dimana dia bertugas di dalam negeri atau di luar negeri.  Baik informasi yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia saat ini maupun yang  akan datang . Baik informasi untuk kepentingan keamanan, kedaulatan bangsa, stabilitas sospol, dan   kepentingan  yang baru yaitu kesejahteraan bangsa Indonesia.

Untuk BIN di Dalam Negeri

Informasi dalam negeri yang dibutuhkan oleh pemimpin bangsa terkait dengan hal-hal yang bisa mengganggu proses kesejahteraan bangsa, yaitu:

  • Info hankam:  terorisme, tawuran, demo, kerusuhan, intoleransi, separatisme, pemberontakan,  ideologi  yang bertenangan dengan Pancasila, penyusupan WNA
  • Info kondisi sosial politik: tentang dukungan masyarakat, respon terhadap kebijakan
  • Info permasalahan sosial: narkoba, perdagangan manusia, tindak asusila  terhadap anak- anak
  • Info perusakan lingkungan: darat, laut, udara, sungai, danau, hutan
  • Info permasalahan kesehatan: pemalsuan obat/jamu, klinik malpraktek/palsu, makanan beracun
  • Info permasalahan pendidikan: pemalsuan ijasah, lembaga pendidikan bodong, jual-beli nilai/ijazah
  • Info permasalahan perdagangan: penyelundupan, penimbunan barang, perebutan kuota perdagangan
  • Info permasalahan perindustrian: pemalsuan produk-produk  industri
  • Info  permasalahan perhubungan:  alat transportasi yang tidak layak, pengemudi yang bermasalah
  • Info terkait  dengan perusakan/penyusupan budaya
  • Info permasalahan infrastruktur/teknologi: kelistrikan, telekomunikasi, internet, cyber crime
  • Info kejahatan keuangan:  kejahatan perbankan,  investasi bodong, korupsi/suap
  • Info permasalahan hukum: mafia hukum
  • Info permasalahan ketenaga-kerjaan
  • Dll.

Mengapa BIN perlu dilibatkan dalam berbagai hal tersebut ? Ini untuk mencegah terjadinya laporan Asal Bapak Senang. Sebagaimana kita ketahui bahwa “rusaknya” negeri ini antara lain juga disebabkan adanya laporan-laporan yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.

Untuk BIN di Luar Negeri

Informasi  luar negeri yang dibutuhkan oleh pemimpin bangsa terkait dengan  hal-hal yang bisa mendukung proses kesejahteraan bangsa Indonesia, yaitu:

  • Info politik: sikap politik negara-negara dimana ybs. bertugas
  • Info hankam: persenjataan yang mereka miliki
  • Info sosial: kebiasaan/hobi/kesenangan masyarakat dan pejabatnya
  • Info perdagangan: kebutuhan utama rakyat, daya beli, harga produk-produk yang ada
  • Info  teknologi: perkembangan teknologi  terbaru di berbagai bidang
  • Info SDA: potensi kekayaan alam yang dimiliki
  • Info budaya
  • Dll.

Selama ini, sepertinya pemimpin bangsa Indonesia memiliki informasi yang sangat minim akan negara-negara lain. Akibatnya , dalam segala hal kita banyak tertinggal. Padahal untuk bisa menyejahterakan bangsa Indonesia, berarti pemerintah harus mampu bersaing dengan negara-negara lain. Untuk itu, ke depan ini, kita harus mengeksplor  peran intelijen  yang di luar negeri  secara maksimal.

Bagaimana Bisa  Mendapatkan/Menyampaikan  Informasi Intelijen yang Berkualitas ?

Informasi intelijen dikatakan berkualitas,  apabila akurat, cepat, dan lengkap. Kalau hanya akurat saja tetapi tidak cepat dan lengkap, bisa-bisa membuat penguasa  terlambat atau salah dalam memilih tindakan/kebijakan yang tepat. Karena itu untuk bisa menghasilkan informasi intelijen yang berkualitas harus dikondisikan sbb.:

  • SDM intinya hebat (profesional):  mampu bersikap netral, bisa menjaga rahasia, rendah hati, wawasan luas, menguasai teknologi, jujur, cekatan, kredibel, integritas dan loyalitasnya tinggi;
  • Perlengkapan kerjanya harus memadai dan yang terbaik;
  • Struktur organisasinya terpadu, tidak dibuat sendiri-sendiri oleh  masing-masing instansi (Kepolisian, Kejaksaan, TNI, dll);
  • Ada koordinasi  antar personal/lembaga   sehingga kerjanya tidak tumpang tindih, tidak ada persaingan, dan bisa saling melengkapi;
  • Misinya untuk  mendapatkan informasi terkait dengan kepentingan kesejahteraan bangsa Indonesia (keamanan, perdagangan, kedaulatan bangsa, dll), dan tidak boleh berpihak pada kepentingan pribadi penguasa;
  • Cara mendapatkan dan menyampaikan informasi dilakukan secara rahasia;
  • Membudayakan “intelijen minded”  yaitu laporan rakyat secara tertutup;
  • Prinsip kerja:
    • Teknik mendapatkan informasinya  tidak boleh  dilakukan dengan kekerasan sehingga informasinya bisa akurat
    • Kerjanya cepat sehingga  penguasa tidak terlambat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau bisa mempercepat pengambilan kebijakan
    • Informasinya obyektif  dan lengkap sehingga tindakan/kebijakan yang dipilih bisa tepat.

Apa Bedanya Tugas Intelijen  dengan Departemen Terkait ? 

Tugas departemen terkait adalah menyukseskan program kerja dan melihat permasalahan dalam bidang yang menjadi tanggung-jawabnya, menganalisa,  dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Sedangkan tugas intelijen  adalah memberikan laporkan fakta yang terjadi di lapangan  secara obyektif, lengkap dan cepat kepada pimpinan negara.

Kemudian dengan  data-data informasi yang sudah diperoleh dari BIN ini, baik yang dalam negeri maupun  luar negeri, nantinya menjadi dasar  bagi pemimpin bangsa  untuk bisa mengambil  tindak lanjut ataupun tindak antisipasi yang tepat. Juga bisa menetapkan kebijakan  yang tepat sebagai solusi final dari suatu permasalahan yang ada.  

Kalau BIN kita sudah dimaksimalkan perannya, niscaya  harapan untuk bisa menyusul  negara-negara yang sudah maju akan semakin terbuka peluangnya. Bagaimana ?Apakah  bisa Indonesia  memiliki Badan Intelijen Negara  yang handal ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun