Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Utang Luar Negeri, Investasi Asing dan Kedaulatan Bangsa Indonesia

7 Januari 2016   12:35 Diperbarui: 10 Januari 2016   13:56 2527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat dari semua itu, rusaklah mimpi untuk bisa menyejahterakan rakyat Indonesia. Sebaliknya sekarang ini rakyat yang harus menanggung beban mahalnya harga BBM dan listrik sehingga harga-harga produk juga menjadi mahal. Padahal BBM dan listrik itu merupakan hasil olahan kekayaan alam yang kita miliki. Ironis sekali !

Kesimpulan
Jadi jelaslah, banyaknya utang luar negeri dan investasi asing itu kalau tidak dikendalikan justru akan merugikan negara ke depannya. Apalagi kalau tiba-tiba perekonomian dunia terpuruk seperti sekarang ini. Termasuk untuk negara-negara maju yang punya banyak utang itu : AS, Jepang, negara-negara tetangga sebenarnya juga kelimpungan dalam menghadapi cicilan utangnya. Karena itu mereka terus berusaha “memelihara negara kita” agar jangan sampai lepas dari kendali mereka, supaya utang-utang mereka lancar cicilannya. Sementara negara kita, apa yang bisa diandalkan ?

Karena itu kepada Pak Jokowi, mohon gerakan investasi asing (utang) yang katanya akan dilakukan untuk pembangunan infrastruktur “secara besar-besaran” di bidang-bidang yang strategis itu hendaknya ditinjau lagi. Kalau investasi asing itu benar-benar investasi langsung yang murni (bukan dari utang) dan dilakukan di bidang yang tidak vital, masih bolehlah misalnya: pariwisata, perhotelan, perindustrian, dll. Karena apabila kemudian ternyata bermasalah, itu tidak akan merusak program nasional yang sudah direncanakan.

Selanjutnya, janganlah silau pada kemajuan semu negara-negara lain ! Kembalilah pada ajaran Trisaktinya Bung Karno, agar bangsa ini pelan-pelan bisa bangkit untuk menegakkan kedaulatannya. Dengan cara demikian, diharapkan negara kita bisa segera menyusul, bahkan menyalip reputasi mereka. “Bapak diharapkan bisa menjadi peletak pondasi pembangunan bangsa Indonesia yang baru, bukan penerus generasi lama yang sudah salah kelola !”

Referensi:
http://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/24
http://id.tradingeconomics.com/country-list/foreign-exchange-reserves
http://www.tradingeconomics.com/country-list/government-debt-to-gdp
http://www4.bkpm.go.id/contents/p16/statistics/17#.Vo3ZH0_4RNA
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/240625-ksei-kepemilikan-saham-masih-didominasi-investor-asing.html
http://katadata.co.id/berita/2015/04/24/kualitas-pembangkit-listrik-buruk-cina-siap-tanggung-jawab#sthash.0yY35Pcj.dpbs
http://www.sinarharapan.co/news/read/141006029/beban-utang-pemerintah-2015-makin-berat-
http://www.bi.go.id/en/statistik/utang-luar-negeri/Default.aspx
http://www.seputarforex.com/data/kurs_dollar_rupiah/

 

Catatan:

Artikel ini pada 10 Januari 2016 telah diedit, data yang ada sebelumnya berupa rangkaian kalimat telah diubah atau ditambahkan dalam bentuk tabel agar pemahamannya lebih mudah.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun