d. Pada 2017, cadangan minyak terbukti dan potensial diperkirakan masih sebesar 131 juta barel, sedangkan cadangan gas buminyadiperkirakan masih 3,8 TCF.
e. Dari 3600 pekerja yang ada, hanya sekitar 100 yang merupakan tenaga kerja asing, karena itubila terjadi alih pengelolanyatidak terlalu bermasalah. Tinggal yang sekitar 100 orang iniperlu disikapi Pertamina dengan bijaksana. Kalau bangsa Indonesia sudah siap, boleh diganti. Kalau ternyata belum siap biar tetap dipegang WNA.
f. Serikat pekerjanyamendukung untuk segera diputuskan diambil alih oleh Pertamina, sehingga bisa segera menyusun program kerja di sisa masa transisi ini dengan efektif.
g. Pertamina butuh pembelajaran yang lebih banyak dalam pengelolaan sumur-sumur tua.
Jadi proses ambil alih Blok Mahakamini bukanlahsesuatu yang sifatnya mendadak, karena Pertaminasudah lama mengajukan permohonan alih kontrak tersebut.Sehinggasebenarnya, mereka sudah memiliki perhitungan, pengkajian dan persiapanyangmatang. Tinggal Pak Jokowiyang perlu mengetahuitentang masukan ini,agar beliaunya bisa segera mengambil keputusanyang tepat dan lebih cepat. Dengan demikian, Pertaminabisasegera menyusun program kerjaselanjutnya.
Kesimpulan
Kalau mau merintiskedaulatan energi,bangsa Indonesia harus segera mengambil alih kontrak kerja sama industri migas yang telah habis masa kontraknya. Sebab kalau tidak berarti akan mundur-mundur terus dan permasalahan bangsa akan semakin rumit. Namun upaya yang dilakukan bukan atas dasar emosidan hanya melihat keuntungan yang besar saja, tetapiatas dasar pertimbangan yang komprehensif.
Blok Mahakam sangat direkomendasi untuk segera diambil alih karena sebenarnya Pertamina sudah berminat sejak lama. Namun saham kepemilikan Pertamina cukup 55-60 %,agar Pertamina juga bisa segera mengakuisisi blok-blok lainnya. Dengan demikian pengelolaan industri migas oleh Pertamina akansemakin banyak, keuntungan Pertaminadan negara juga semakin besar,namun dengan resiko yang paling minim. Karenaituperlu segera diputuskan tentang Blok Mahakam, agar program transisinyabisa segera disusun dan bisa segera dilaksanakan.
Selanjutnya demi kesejahteraan rakyat yang lebih baik,maka negara dan kita semua harus mengubah paradigmaberpikir kita tentang peran migas dalam negara. Migas tidak lagi dijadikan alat untuk mendapatkan devisa negara atau penerimaan negara sebanyak-banyaknya, tetapi dimanfaatkanuntuk mendukung industri Indonesia sehingga mampubersaing di pasar global dan bisa memperluas lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Sementara penerimaan negara nantinya akan dimaksimalkan dari PPh rakyat yang sudah bekerja, dan devisa negara akan dikejar dari berbagai ekspor industri hilir, serta mendatangkan wisatawan dari mancanegara.
Dengan berkurangnya impor BBMdan adanya perubahan paradigma berpikir kita terhadap migas, maka neraca perdagangan kita diharapkan akanlebih baik,dan hal ini akan membantu meningkatkannilai tukar rupiah terhadap dolar. Kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat, makaharga bahan baku industri yang masih imporpun akan terdongkrak menjadi lebih murah. Ongkos produksi listrik, LPG, dan transportasi juga lebih murah, sehingga harga barang-barang produksipun menjadi lebih murah karena biaya produksinya murah.
Jadikalau ingin urusan industri migas ini benar-benar bisa bermanfaat secara maksimal bagi kesejahteraan rakyat Indonesia, maka tidak bisa hanya diserahkan begitu saja kepadaPertamina, tetapi semua pihakyaitu: presiden, para menteri terkait, DPR, SKK migas, Pemda, LSM, cendekiawan dan rakyatperlu mengetahui berbagai permasalahan yang ada. Setelah itu baru dirumuskan kebijakanindustri migas yangpaling tepat, dan paling menguntungkanbagi kita semua.
Hidup Industri Migas Indonesia !
Sumber referensi:
a. http://www.skkmigas.go.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H