Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyelamatkan SDA Migas untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

16 Mei 2015   05:50 Diperbarui: 14 Agustus 2016   15:14 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyelamatkan SDA migas untuk kesejahteraan rakyat Indonesiayang paling ideal, tidak ada cara lain selainmelakukan penghematan sehingga SDA ini tidak dieksploitasi secara besar-besaran dan nantinya kepentingan generasi penerus bangsa tetap terjaga. Namun dalam pembahasan ini,yang dimaksuddengan menyelamatkan SDA migas untuk kesejahteraan rakyat Indonesiaadalahmembebaskan industri migasIndonesia dari pengelolaan bangsa asing karena masa kontraknya banyak yang hampir habis,sehingganantinya bisamengurangi larinya manfaat dari eksploitasiSDA migas Indonesiaini ke negara lain.

Sangatlahironiskalau ternyata daerah atau negara penghasilSDA migas yang berlimpah, namunrakyat di daerahpenghasil SDA migas tersebut,atau negara penghasil migas initetap miskin bahkan hutangnya sampai ribuan trilyun. Sementara negara-negara para kontaktor itu semakin jaya saja. Mengapa bisa demikian ?Sumber penyebabnya ada 2 ,yaitu:1) Kita tidak bisa memanfaatkan secara optimal hasil pembagian kerja sama yangpernah ada, karena yang terjadi pada waktu itu justru hasil industri migas ini banyakdijualke negara lain dan banyak diboros-boroskan oleh anak bangsa, bahkan isu korupsi dan kolusi juga merebak di sana; 2) Para investor dan konglomerat industri migas ini tidak mere-investasikan kembalikeuntungannya di daerah-daerahpenghasil SDA migas, maupun di Indonesia pada umumnya.

Tetapi,itusemua bukanlah kesalahan mereka para investor dan para konglomerat industri migas tersebut.Itu semua merupakan kesalahan daripara pemimpin bangsa Indonesia sendiri, yang tidak mampu mengelola hasil pembagian kerjasama pengelolaan industri migas tersebut untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Sementara negara-negara tetangga kita terus berbenah, dan bahkan sudah berhasil menyalip bangsa Indonesia dalam membuat kesejahteraan rakyatnya.

Mengapa perlu penyelamatan ?

SDA migas Indonesia perlu upaya penyelamatan,karena selama ini pemerintah Indonesia seolah tidak peduli denganproblem bangsa yang ada. Mereka tidak pernah berpikir bahwaSDA migas ini mempunyai peranan yang sangat penting bagiperbaikan kesejahteraan bangsa Indonesia. Mereka hanya fokus terhadap masalah politik yang justru semakin menghabiskan anggaran negara. Untukitukita sebagai rakyatlah yang harus memberikan pencerahan atau meyakinkankepada semua pihak, tentangmengapa negara kita perlu melakukan penyelamatanSDA migas ini.

a. SDA Migas Ibaratnya Merupakan Jantungnya Manusia.

 Ketika organ jantung tubuh manusia itu tidak normal, maka seluruh proses yang terjadi di dalam tubuh menjadi bermasalah.Demikian juga dengan peran migas dalam negara besar yang berpenduduksekitar 250 juta ini. Disamping dimanfaatkan secara langsung oleh rakyat untuk kebutuhan transportasi, ada yang lebih penting lagi,yaitu bahwa migas ini berperan untuk menumbuhkandan mengembangkan perekonomian bangsa Indonesia. Dimana pemanfaatan migas yang tepat, efek multi-pliernyaakan bisa membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia. Namun ketika produksi migas ini bermasalah, yaitu keberadaannyatidak bisa memenuhi kebutuhanatauharganya mahal, maka kegiatan perekonomian bangsa Indonesia akan menjadi bermasalah juga. Ujung-ujungnya kesejahteraan rakyat ini menjadi tidakbisa diwujudkan. Padahal kalau kita mampu memanfaatkan sumber daya alam migasdengan baik , maka haltersebut menjadikunci utama menuju kesejahteraan bangsa Indonesia.Kasus ini akan menjadi permasalahan yang berbeda, bilaterjadi di negara-negara kecil atau di negara-negara yang tidak memiliki SDA migas.

b. PengelolaanIndustri Hulu Migas Indonesia Didominasi oleh Bangsa Asing

Pada awalnya negara kita memang belum memiliki anggaran untuk mengelola industri migas, danSDM kita jugabelum menguasai teknologipertambangan migas,maka solusi untuk tetap bisa mengelola industri migas diIndonesia yaitupemerintah bekerja sama denganinvestordari berbagai negara. Karena bekerja sama dengan investordari negara lain, maka hasilnya harus dibagi sesuai dengan kontrak perjanjian yang sudah disepakati,dan ini berlaku selama masa kontrak tersebut. Dimana untuk kontrak kerjasama pengelolaan SDA migas ini berlaku jangka panjang. Pada awal kontrak bisa selama 30 tahun, kemudian untuk perpanjangannyamasing-masing berlaku20 tahun. Kalau pengelolaanSDA migas initerus-menerus dikuasai oleh bangsa asing,berarti sebagian kekayaan alam Indonesia akan dinikmati dan menyejahterakan bangsa lain. Sampai saat inidari 79 KKS ( Kontrak Kerja Sama) yang berproduksi di Indonesia,hanya 3 yang dikelola Pertamina sendiri dan 8 yangbekerja samadengan operator lain. Sedangkan dari54KKS Coal Bed Methane (CBM)ada 5 yang dikelola Pertamina dan 6 kerja sama dengan operator lain.

Karena itu, begituanak bangsa ini mulai menguasai teknologinya seharusnya negara atau Pertamina sudah siap-siap untuk mengambil alih pengelolaanindustri migas yang masa kontraknya akan berakhir. Dengan demikianhasil kekayaan alam ini, akan semakin banyak yang bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia. Berikut ini data KKS produksi yang masa kontraknya hampir habis:

Sayangnya meskipunkegiatan kontrak kerja sama migas ini sudah berjalanhampir 50 tahunan,pemerintahdan DPR tidak pernah fokus memikirkan masa depan kontrak kerja migas yang akan berakhir tersebut. Sebaliknya merekahanya sibuk memikirkan masalah politik demi eksistensi kekuasaannya. Padahalanak bangsa ini, yaituPertamina dan rakyatsudah berusaha meneriakkan tentang hal itu,tetapi mereka tetap abai bahkan tidak peduli.Realitanya sampai pemerintahan SBY berakhir, belum ada keputusan siapa yang akan mengelolaindustri migas yang masa kontraknya sudah akan berakhir tersebut.

c. Kebutuhan Impor BBM yang semakin besar

Akibat tidak adanya manajemen yang baik terhadaphasil pembagiankontrak migas ini, yaitu kalau dahulu di era 1980 – 2000 migasnya dieksploitasi besar-besaran untuk dijual ke negara lain, dan kemudianberlanjutsampai saat iniBBM-nyabanyak digunakan untuk pemborosan mobil pribadi, maka status negara kita berubah dari negara eksportir migas menjadi negara importir migas. Bahkan informasinya, impor migasini sampai lebih dari 50%.

MenurutPertamina,kebutuhanminyak mentahpada tahun 2014 yang dipasok dari dalam negeri sebesar 520 bph , dan yangsebesar333,54 bph dipasok dariimpor.Karena keberadaan kilang minyak yang dimiliki bangsa yang besarinihanya 8 kilang, itupun sebagian besar sudah berumur, maka untuk bisa mencukupi kebutuhan rakyat,pertamina jugaharus impor BBM sebesar 115 juta barel untuk premium,32 juta barel untuk solar,6,14 juta barel untuk avtur, dan 1,3 juta barel untuk petramax.Dimana data BPS melaporkan untuk tahun 2014 ini impor migasnyamencapai US$43,4 milyar. Kalau dikurs-kandengan 1 $ = Rp 12.000 saja berarti sama dengan Rp 520,8 trilyun.

Sementara untuktahun 2015, kebutuhan permintaan BBM diperkirakansebesar555 bph akan dipenuhi dari dalam negeri, sedang sisanya sekitar 306bph dipasok dari impor. Dalam satu tahun impor BBM ini diperkirakan sekitar 300 juta barel,dimanaimpor minyak mentahnyasekitar 100 juta barel dan impor BBM-nyasekitar 200 juta barelyang berupa produk petramax, premium, avtur, dan solar.Jadi kebutuhan BBM kita, walaupun tidak ada subsidiatau subsidinya dikurangi tetaplah tinggi. Karena itu kita butuh memperbanyak pasokanmigasdari produksi dalam negeriagar impornya tidak terlalu banyak. Sehingga ketika ada kabar berita tentang beberapa Blok Migas yang akan habismasa kontraknyadi tahun 2017, 2018, 2019, makainimemberikan harapan baru bagi bangsa Indonesia untuk bisa mendapat pasokan migas dari dalam negeri sehingga impor BBM bisa semakin menurun.

d. Faktakekayaan migasIndonesiajauh berkurang

Dahulu di tahun 1980 – 2000, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir migas, bahkan untuk eksporgas-nya merupakan terbesar di dunia.Namun saat ini, Indonesia menjadi negara importir BBM. Berikut ini data dari tahun ke tahun perjalanan pertumbuhan produksi dan penerimaan negara dari bagi hasil kerja sama pengelolaan industrimigas, serta data terakhir cadangan migas Indonesia.

1) Data produksi migas

1431441274680975037
1431441274680975037
skk.migas

Angka hasil produksi migas dalam satuan ribu BOEPDbisa dilihat dalam tabel berikut ini:

14314659911912314714
14314659911912314714

Dari data tersebut bisa diketahui bahwa produksi migas tersebut jumlahnya naik turun dan di tahun 2014 jumlah produksinya kembali turun.

2) Data penerimaan negara dari kerjasama bagi hasilpengelolaan industri migas

1431441460962121834
1431441460962121834
skk.migas

Nilai penerimaan negara dari migasdalam milyar dolar bisa dilihat dalam tabel berikut ini.

14314661002077334800
14314661002077334800

Dari data tersebut bisa diketahui bahwa penerimaan negara dari migas sejak tahun 2011 terus mengalami penurunan.

3) Jumlah cadangan migas

Jumlah cadangan migas Indonesia selama ini belum menunjukkan penambahan yang signifikan. BerdasarkandataSkk migas per1 Januari 2014 , jumlah cadangan migas yang ada:

1431466179979590377
1431466179979590377

Dari data tersebut bisa diketahui bahwa apabila ke depan ini belum juga ditemukan cadangan migas terbukti yang baru, maka cadangan minyak kita diperkirakantinggal 3624,26 MMSTB atau sekitar3,6 milyar barel. Kalau setiap harinya di produksi 800 ribu bph, makadiperkirakan dalam waktu 11 tahun akan habis. Namun sebenarnya kita masih memiliki potensi cadangan minyak yang kebenarannya masih perlu dibuktikan dengan eksplorasi sebesar 3750,88 MMSTB.Sedangkan untuk cadangan gas yang sudah terbukti, jumlahnya sekitar 100,25TSCF.Potensi cadangan gas yang kebenarannya masih perlu dibuktikan dengan eksplorasisebesar 49,04 TSCF. Kalau produksi per harinya sebesar 2,87 TSCF maka diperkirakan cadangan gas ini akan habissetelah 34 tahun.

Sementara cadangan migasyang masih memerlukan pembuktian dengan melakukan kegiatan eksplorasiini justru banyak menghadapi kendala perizinan, yaitu prosesnya terlalu panjang dan rumit sehingga perusahaan kontraktor menjadienggan untuk memprosesnya. Akibatnya pertumbuhan cadangan migas ini tidak sebanding dengan pertumbuhan produksinya.Dampaknya jumlah cadangan migas yang sudah terbukti,semakin lama jumlahnya terussemakin berkurang.

KeuntunganKalauKontrak Kerja Sama Industri Migas Berhasil Diakuisisi

Beberapa tahun ke depan ini banyak Kontrak Kerja Sama industri migasproduktif yang akan berakhir masa kontraknya. Kalau perusahaannya sudahberproduksi, maka investasi yang dilakukansifatnya bukan jangka panjang lagi, tetapikeuntungannya sudah di depan mata. Karena itu, sebenarnya bukan hanya Pertamina saja yang berkepentingan terhadap hal ini, tetapi juga negara. Apalagi kalau mengetahui bagaimana pentingnya peranan migas ini bagi perekonomian negara, sehingga negara perlu turun tangan untuk membantu Pertamina agar nantinyabisa mengambil alihpengelolaan blok-blok migas yang habis masa kontraknya. Dengan demikianimpian untuk mewujudkan kemandirian energi secara bertahap bisa terlaksana.

Keuntunganapabila Pertamina berhasil mengambil alih pengelolaan KKSindustri migas yang habis masa kontraknya, yaitu:

a. Semakin banyak KKS industri migas yang mayoritas sahamnya dimilikioleh Pertamina, berarti semakin banyak pula KKS industri migasyang kinerjanya bisa dipantau oleh Pertamina.

b. Pengalaman mengelola industri migas Pertamina semakin bertambah,sehingga semakin siap untuk mengambil alih kontrak-kontrakberikutnya.

c. Pertaminabisa menambah pasokan migas dari dalam negeri, sehinggaimpor BBM bisa semakin berkurang dan nilai tukar rupiah bisa terdongkrak naik.

d. KeuntunganPertamina semakin besar, sehingga bisa menambah modal untuk semakin mengembangkan usahanya.

e. Pertumbuhan industri di tanah airbisa semakin meningkat,karena pasokan bahan bakarnyalancar.

f. Investasiindustri di tanah air diharapkan juga semakin meningkat karena daya saing industrinya meningkat.

g. Pengangguran semakin berkurang,sehingga tindak kejahatan diharapkan juga bisa semakin berkurang.

h. Kesejahteraanrakyat bisa meningkat, walaupun tidak ada kenaikan gaji pegawai.

Sayangnya, pemerintahan Pak SBY telah melewatkan peluang emas itu, dan harapan muncul kembali setelah pemerintahanberganti ke Pak Jokowi . Hanya saja pemerintahan Pak Jokowi yang baru berjalanini tidak bisa cepat mengambil keputusan karena memang harus mencari masukanyang lengkap terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan yang tepat. Resikonya memanguntuk kegiatan transisinya tambah semakin pendek, yaitu kurang dari 2 tahun.

rugKerugian Kalau KontrakIndustri Migas Diperpanjangoleh Bangsa Asing

Seperti diketahui bahwa kontrakindustri migas itu masa berlakunyajangka panjang , untuk kontrak awal bisa 30 tahun dan perpanjangan biasanya minimal 20 tahun. Sehingga kalau peluang mengambil alih kontrakperusahaan migas ini dilewatkan semua,maka selama 20 tahun lagi kekayaan SDA migastersebut akan terus dieksploitasi oleh bangsa lain, tanpa kita bisa memantaunya dengan seksama, karenapemerintah atau Pertaminatidak terlibat di dalamnya.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, Pertamina harus terus menambah impor dari negara lain.Kalau hal ini terus dibiarkan, maka akibatnya ketahanan energikitadan generasi mendatang akan selalu terancam.Kalau kebutuhan migas dari industri- industri kita semakin tidak tercukupi bahkan harganya sering naik, maka akibatnya :

a. Negara terus terjebak pada permasalahan migas, yaitu impor yang semakin meningkat.

b. Pertumbuhan industri akan stagnan,ataubahkan semakin berkurang, apalagi kalau biaya produksinya terus mengalami kenaikan, yaitu : listrik , bahan baku, transportasi, dan lain-lain sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah yang disebabkan adanyaimpor BBM yang semakin bertambah banyak.

c. Lapangan kerja semakin berkurang, sementara pertumbuhan penduduk semakin bertambah banyak.

d. Masalah sosial semakin marak , yaitu: pengangguran, tindak kejahatan, kerusakan lingkungan, kesehatan penduduk, dll.

e. Jumlah keluarga miskin semakin meningkat karena banyakterjadi PHK.

f. Beban pemerintah terhadap jaminansosial atau bantuan sosial semakin bertambah.

g. Pertamina tidak tambah pengalaman dalam mengelola sumur-sumur tua.

h. Yang paling menyedihkan, kesejahteraanrakyatakan terusbermasalah, karena tidak ada perubahan kebijakan industrihulu migas yang secara signifikanbisa memperbaiki tata-kelola migas kita.

Permasalahan dan Analisisnya

Namun ditengah-tengah semangat untuk merintis kedaulatan energi ini, juga muncul respon yang meragukan terkait dengan proses ambil alih KKSindustri migas tersebut . Berikut ini permasalahannya dan bagaimanamenganalisanya.

a. Masa transisi yang pendek yaitu kurang dari 5 tahun

Masa transisi ideal untukmengambil-alih kontrak kerja sama industri migas yaitu selama5 tahun . Sehingga nantinyaPertamina diharapkan benar-benar bisa menguasai oprasional perusahaan yang akan diambil-alihnya,serta tidak harus memulainya dari nol lagi. Juga tingkat produksi perusahaan diharapkan tidak mengalami penurunan yang disebabkan oleh kegagapan operator baru. Sementara masa transisidari KKS industri migas yang akan berakhir ini tidak sampai 5 tahun bahkan ada yang kurang dari 2 tahun.

Tentang hal tersebut,tidak perlu terlalu menjadi masalah, karena akuisisi KKS industri migas ini bukanlahyang pertama kali dilakukan oleh Pertamina. Pertamina sudah berpengalaman melakukan masa transisi di blok-blok migas lama, yaitu ketika mengambil alih blokONWJ dan blok WMO. Jadiwalaupunmasa transisinyatidak ideal selama 5 tahun, Pertamina tidak akan gugup untuk mengawali pengoprasiannyadi industri migas yangakan diambil alih pengelolaannya.Hanya mereka perlu lebih intensif lagi dalam mempelajari karakteristik blok yang akan diakuisisi tersebut.Untuk itu,pelaksanaan masa transisi yang pendekini tidak perlu menjadi halangan .

b. Khawatir produksi berkurang sehingga penerimaan negara juga berkurang

Dalam produksi sumur-sumur tua diprediksi ada penurunanproduksi yang pertamasekitar 10 – 12 %, dan penurunan produksi yang keduasekitar 5 %. Jadi itu sebenarnya sesuatu yang alami saja, hanya kemudian diperlukan cara untuk bisa meminimalkan penurunan produksi tersebut. Pertamina sudah berpengalaman dalam mengelola sumur-sumur tua ini, yaitu: mengelola blok migas ONWJ dan WMO.Dalam pengelolaan Blok ONWJ yang dimulai tahun 2009, kinerja Pertaminadikategorikan berhasil. Walaupunfasilitas peralatan yang ada rata-rata di atas 30 tahundan harus menghadapipermasalahan produksi, yaitu penurunan produksi sekitar 17 %, namunPertamina tetap mampu menghasilkan produksi melebihi targetnya.Pertamina jugatelah berpengalaman dalam membangun anjungan baru, dan peralatan lainnya bahkan mampu mengatasi permasalahanketika anjungandiLapangan Lima mengalami penurunan.Dimanamasalahinimerupakankasus terbesar yang pertama di dunia,dan untuk memperbaikinya membutuhkanaplikasi teknologi baru.

Sedangkandalam pengelolaanBlok WMOyang diakuisisi sejak 2012, awalnya Pertaminajuga menghadapi kendala penurunan produksi namun kemudian sudah bisa diatasi.Jadi pada alih kontrakblok ONWJ dan WMO ini, penurunan produksi sudah berhasil diatasi dengan teknologi yang ada. Tentang adanya teknologi terbaru yang belum dikuasai, tentunya Pertamina akan berusaha untuk mempelajari setiap perkembangan teknologi yang ada. Untuk itu, merekajuga membutuhkan pengalaman praktek di lapangan.

Namun katakanlah,produksinya terpaksa berkurang karena terjadinyaproses ambil alih ini,maka Pertamina yang merupakan perusahaan BUMN bisa mengurangi keuntungannya terlebih dahulu agar penerimaan negara tetap stabil. Dengan cara ini, walaupun keuntungan Pertaminamungkin akan berkurang atau katakanlah belum mendapat keuntungan, mereka sudah tambah pengetahuan dalam mengelola blok migas yang habis masa kontraknya. Hal ini akan menambah proses pembelajarannya demi persiapan mengambilalih kontrak blok migas yang lebih banyak lagi di tahun-tahunberikutnya.

Jadiadanya kekhawatiranbahwa produksinya akan berkurang sehingga akan mengurangi penerimaan negara,merupakan hal yang berlebihanjuga. Kecuali kalau memang ada faktor x di luar jangkauan kita, misalnya terjadi bencana atau musibah.

c. Khawatir masalah dana

Sudah jelas bahwa alih kontrak industri migas ini, merupakan industriyang “padat keuntungan” di depan mata. Namun yang dimaksuddengan keuntungan ini,bukan sekedar besarnya pemasukan negara karena hasil produksi migasnya dijual ke luar negeri maupun di dalam negeri dengan harga pasar internasional. Tetapi hasil migasnya bisa dimanfaatkansebesar-besarnya untuk menggerakkan dan meningkatkandaya saing industri Indonesia, sehingga industri kitamampu bersaing di pasar global. Tentunya hal ini dilakukan setelah komponen penentu harga produk industri lainnya, misalnya kebijakan perdagangan, periklanan, pajak, BI rate, dan lain-lainjuga dalam kondisi yang bersaing dengan negara-negara lainnya. Dengan demikian, kita bisa serentak memperbaiki fundamental perekonomian bangsa Indonesia, semaksimal yang bisa kita lakukan.

Karenamelihat potensi manfaatnya yang luar biasa, sudahseharusnya PemerintahanPak Jokowi fokus pada prioritas mendukung akuisisi KKSindustri migas ini semaksimal mungkin.Kalau perlu untuk pembiayaannya bisa ditambah dengan hutang , tidak masalah. Karena ini namanya hutang yang bersifat produktif dengan keuntungan yang di depan mata dan bayarnya dari hasil keuntungan usaha, bukan dari pajak rakyat. Tetapipilihan hutang itu baru dilakukan,kalau disemua sektor,belanja anggarannya sudah dilakukan penghematan, termasuk gaji pekerja negara yang harus proporsional dengan pengeluaran belanja lainnya, sehingga terjadinya inflasi bisa dikendalikan. Inilah baru yang disebutberjuang bersama-sama demi kepentingan bersama.

Namun sejauh ini, Pertamina menyatakan sudah siap kalau hanya melakukan alih kelola satu KKS saja,yaitu Blok Mahakam.Bahkan sudah melakukan presentasi di depan pemerintah pada tanggal 7 Maret 2015. Jadi kalau hanya untuk akuisisi Blok Mahakam, Pertaminatampaknya sudah siap.

d. Kekhawatiran permasalahan tenaga kerja

Kekhawatiranterhadap tenaga kerja ada 2 hal, yaitukhawatir kalau tenaga kerjanya ramai-ramai pindah ke luar negerisehingga kinerja blok KKS yang diambil alih pengelolaannya menjadi terganggu,dankhawatir akan terjadi PHK terhadap tenaga kerja yang sudah ada sehingga meresahkan mereka. Hal ini bisa diatasi dengan meyakinkan mereka, bahwa setelah terjadi alih pengelola perusahaan, Pertamina tetap akan mempekerjakan mereka semua sebagaimana biasa.Dimana hal ini juga sudah pernah terjadi di alih kontrak industri migas yang dilakukan sebelumnya .

e. Masalahkepemilikan saham

Industri migas ini merupakan industri yang keuntungannya besar, namun resikonya juga besar. Di samping itu juga padat modal, padat teknologi, serta membutuhkan dana pengembangan yang cukup besar untuk menjaga kesinambungannya. Kalau negara atau Pertamina ini secara finansial tidak mengalami kesulitan, maka mengelola industri migas secara mandiri, mungkin tidak masalah. Tetapi karena keuangan negara atau Pertamina saat ini sangat terbatas, maka kerja samakepemilikan saham dengan pihak lain menjadi suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan untukmendapatkan manfaat yang lebih besar bagi negara atau rakyat Indonesia.Manfaat kerja sama kepemilikansaham itu, sbb. :

1)Kalau ada kerjasama kepemilikan saham dengan investorlain, maka akanbisa berbagi resiko apabilaterjadi musibah,dan bisa berbagi anggaran untuk kebutuhan pengembangannya. Sementara kalau sahamnya dimilikisendiri,maka bila terjadiresikoataupun mengeluarkan dana untuk pengembangannya harus ditanggung sendiri.

2) Pengelolaan usaha semakin sehat,karena adanyatransparansikinerja dari pihak pengelola sehingga hasil yang didapatkan negara juga semakin maksimal.

3) Kalau ada investor lainberartianggaran sisanya bisa dimanfaatkan untuk persiapan mengakuisisi KKS industri migaslainnya, karena dalam waktu dekat ini banyak yang akan habis masa kontraknya.

4) Dengan lebih banyak KKS migas yang dikelola Pertamina, maka kontrol Pertamina terhadapperusahaanyang menjadi tanggung-jawabnya bisa dilakukan dengan lebih baik lagi sehingga keuntungan Pertamina dan negara diharapkansemakin besar.

Artinya kerja sama kepemilikan saham itu lebih menguntungkan, dibandingkan dengan kerugiannya, misalnya harus berbagi keuntungan dengan mereka. Sementara keuntungan Pertamina, bisa dimaksimalkan dari beberapa KKS yang nantinya bisa diambil alih.

f. Tidak transparan

Sudah menjadi rahasia umum, kalau industri-industri vital yang dikelola bangsa sendiri, misalnya olehBUMN/pemerintahpusat, maupun BUMD/pemerintah daerahsecara mandiri biasanya kinerjanya justru menjadi tidak transparan. Termasuk dalam pengelolaan industri migas, sehingga rakyatsebagai pengawas yang paling netralmenjadi tidak bisa mengetahuikondisi yang sebenarnya. Berteriak sampai capaipun biasanya juga tetap diabaikan.Apalagi sekarang ini, praktek kolusi dan korupsi di negeri ini sudah luar biasa. Tidak lagi dilakukan oleh perseorangan, tetapi sudah dilakukan secara bersama-sama.Tidak hanya terjadi di pelaksanaannya saja, tetapi juga di tahap perencanaannya. Tidak terjadi di operatornya saja, tetapi juga pengawasnya. Sehingga semakin sulitlahbagi rakyat untukbisa mengawasi kinerja Pertamina nantinya. Karena itu yang bisa kita lakukan yaitumenggunakan “tangan orang lain”untuk bisa melakukan pengawasan tersebut. Salah satu caranya denganmelibatkan pihak luar dalamproses kerjasamakepemilikan saham. Sehingga nantinya Pertaminaselalu didorong untuk memberikan laporan hasil kerjanya secara transparan. Dengan demikian,semua pihakyaitu: pengelola, pemegang saham, pemerintah, LSM,dan rakyat, bisa memonitor perkembangan pengelolaanperusahaan tersebut dari laporan yang ada.

g. Siapa yang diajak kerjasama dalam kepemilikan saham

Mengenai siapa saja yang akan diajak kerja sama dalam kepemilikan sahamindustri migas ini, tentunya harus mempertimbangkan banyak hal, yaitu kepentingannegara atau pemerintah pusat, kepentingan pengelola, kepentingan pemerintah daerah, dan kepentingan rakyat. Dari berbagai kasus yang ada, yaitu apabiladikerjakan oleh jajaran pemerintah saja menjadi tidak transparan, apabilabekerja sama dengan pihak swasta juga bermasalah. Kerja sama dengan investor asing biasanya lebih baik tetapi juga tidak ada jaminannya, sebagaimana yang telahterjadi pada kasus di Blok WMO yang pembagian sahamnya dianggap bermasalah karena tidakada transparansinya kepada rakyat. Karena itu, pelibatandari berbagaipihakdiharapkan bisa membuat kinerja perusahaanmenjadi lebih baik atau lebih fair.Mengenai pihak-pihak yang perlu dilibatkan dalam industri migas ini, sbb.:

1) Investor lama yangtidak bermasalah

Investor lama yang tidak bermasalah, yaitu investor asing yang selama ini kinerjanya dinilai baik. Hal ini diperlukan, agar kinerja Pertamina ke depannya menjadi lebih fair dan transparankarena ada pihak yang sudahmengetahui segala permasalahan lapangan dariKKS industri migas yang baru diambil alih tersebut.

2) Pemerintah daerahyang mampu mandiri

Pemerintah Daerahatau BUMDperlu dilibatkanuntuk menghapus ironi di lapangan yang menunjukkan banyaknya daerah- daerah yang kaya dengan SDA,tetapi masyarakat di daerah tersebut tetap miskin. Namundari pengalaman yang ada, ketika Pemda diberi kesempatan untuk memiliki sahamnya, dengan dalih tidak memiliki anggaran yang dibutuhkan kemudian saham tersebut justrudijual kepada pihak investor swasta,sebagaimana kasus yang terjadi di Newmont. Akhirnya,keuntungan yang seharusnya dimiliki Pemda setempat berpindah ke investor swasta yang bekerja sama dengan Pemdadalam kepemilikan saham tersebut. Akibatnya, masyarakat di daerah kembali tidak dapat menikmati apa yang selama ini mereka impikan.

Tetapi kita tidak boleh terus terjebak dalam permasalahan yang ada. Kita harus mencari jalan keluarnyaagar hal tersebut tidak terulang.Satu-satunya carauntuk mencegah kasus tersebutterulang kembali, yaitu melarang adanya keterlibatan pihak swasta dalam kepemilikan saham Pemda. Masalahnya,bagaimana kalau pemerintah daerah ternyata tidak mampuberkontribusi terhadap saham yang harus dibeli ?Tentunya, pemerintah pusat harus memberi solusi yang bijak.Ide untuk memberikan dana talangan dari pemerintah pusat atau Pertamina, patut untuk dipertimbangkan.Sementara untuk saat ini,saham Pemda hanya diberikan kepada Pemda yang benar-benar sanggup untuk memiliki saham itu secara mandiri terlebih dahulu.Kemudian secara bertahap dengan bantuan kebijakan pemerintah pusat, Pemda diupayakan untuk bisa memiliki saham tersebut.Dengan langkah terobosan ini,diharapkan hasilpengelolaankekayaan alam migas tersebutsemakinbanyak yang bisa dinikmati oleh masyarakat daerah.

3) Investor swasta yang tidak bermasalah

Pelibatan investorswasta yang tidak bermasalahdimaksudkan untuk memperbanyak manfaatyang bisa dirasakan oleh rakyat Indonesia, yaitu dengan adanya re-investasikeuntungan para investordi Indonesia. Namun pelibatan investorswasta ini juga harus melihat kondisi di lapangan.Investor swastabaru bisa dilibatkan,apabila di dalam kerjasama itu sudah ada investor asing. Hal ini diperlukanuntuk mencegah adanyakerjasamasesama anak bangsa yang seringkalitelah merugikan kepentingan rakyat. Kalau investor swastanyaternyata keberatan menginvestasikan keuntungannya di Indonesia, maka akan diserahkan ke investor asing yang mau mere-investasikan keuntungannya di Indonesia. Kalau tidak ada, baru diserahkan ke investor lama atau mencari investor yang baru.

Jadi denganpelibatan beragam investor ini diharapkan bahwa pengawasanterhadap kerja Pertamina bisa maksimal.Sehingga rakyat tidak harus teriak-teriak lagi menuntut Pertamina untuk mau bekerja secara transparan.

h. Besarnya pembagian saham

Besarnya pembagian saham merupakan masalah yang sangat penting juga. Dalam hal ini kita harus mempertimbangkan secara cermat, pembagian sahamseperti apayang terbaik untuk semua pihak sehingga kerja samanya bisa adil. Tentunya negara atau Pertamina juga harusmelihat peluang keuntungan yang paling besar. Komposisi pembagian saham yang sepertinya idealuntuk saat ini, sbb:

1) Saham Pertamina

Karena blok migas yang akan habis masa kontraknya itu banyak, makayang paling menguntungkan buat negara yaitu Pertamina mengambil alih pengelolaan KKS industri migas sebanyak mungkin, namun dengan resiko kerugian yang paling minimal. Pilihan yang terbaik,Pertamina tetap pemegang saham mayoritas tetapi tidak maksimal, yaitu sekitar 55-60%. Kemudian sisa dana yang adadimanfaatkan untuk persiapan mengambil alih KKSyang lainnya, sehingga dalam waktu dekatPertamina diharapkan bisamenguasai beberapa KKS industri migas yang masa kontraknya telah berakhir.

2) Saham Pemda

Saham untuk Pemda besarnya cukup 10% terlebih dahulu. Kemudian pelaksanaannya harus terus dipantau. Kalauternyata pemerintah daerah dan BUMD-nyabelum siap berarti tunggu sampai mereka siap.Untuk sementara biar dipegangoleh Pertamina terlebih dahulu. Nanti kalau sudah ada kesepakatanbaru diberikan ke Pemda.

3) Saham untuk investorlama

Saham untukinvestorlama besarnya setengah dari sisa saham yang dikuasai Pertamina dan Pemda. Ini dimaksudkan agar tidak terlalu banyak investor yang terlibat, sehingga pengelolaan usaha industri migas juga lebih efektif.

4) Saham untukinvestor yang mau mere-investasikan keuntungannya di Indonesia

Saham untuk investor yang mau mere-investasikan keuntungannya di Indonesia besarnya sesuai dengan sisa saham yang ada. Prioritasnya yang pertama yaitu akan diberikan kepada investor nasional. Kalauinvestor nasional tidak ada yang berminat, maka akan diberikan kepadainvestor asing yang mau mere-investasikan keuntungannya di Indonesia.Kalau tetap tidak ada, maka akan diberikan ke investor yang lama atau mencari investor baru.

Dengan konsep pembagian sahamyang seperti itu diharapkankeuntunganyang diperoleh Pertamina dan keuntunganyang diperoleh negara semakin besar, danPertamina tetap memiliki kekuasaannya dalam mengelola industri migas, namun dengan resiko yang paling minim. Sementara hasilkerja samanya, bisa dimaksimalkan untuk menyejahterakan rakyat di daerah maupun di Indonesia.Disamping itu, kinerja Pertaminaakanbisa lebih fair dan transparan.

i. Pemberian “saham Pemda” yang tidak jelas

Berbeda dengan kasus yang di Newmont (tambang emas),yaitu kasus “saham Pemda” di Blok WMO Sepulu Bangkalan. DPRD-nya merasa bahwaPemda berhak untuk mengawasi kinerja kontraktor blok WMO di Sepulu. Namun Pemda setempat merasa bahwa mereka hanya dapat bagian 10% saja dari Pertamina, tanpa ada hak pengawasan selain hanya diundang ketika ada rapat lifting di Jakarta. BUMD-nya juga merasa tidak pernah diajak untuk membicarakan adanya MoU Pertamina denganperusahaan daerah yang bekerja sama dengan Pertamina. Sehingga hal ini kemudian menjadi polemik. Untuk itu, pembagian saham 10% yang ke depan ini harus diperjelas maksudnya sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda antara pusat dengan daerah.

Alih kontrak untuk Blok Mahakam

Dari beberapa KKS industri migas yang akan habis masa kontraknya, ternyata sebenarnya Pertamina sudah lama mengajukan permohonan untuk mengambil alih pengelolaan industri migas Blok Mahakam, yaitu sejak era Pak SBY. Seiring dengan Total yang juga kembali mengajukan kontrak perpanjangan sejak 10 tahun sebelum masa kontraknyaberakhir. Namunkarena pemerintahSBY terus sibukdalam urusan politik,maka sampai pemerintahannya berakhir,urusan perpanjangan kontrak atau alih kontrak ini tidak adakeputusan yang pasti, yaitu : diperpanjang atau diambil alih Pertamina. Apakah ini bagian dari upaya pemerintah saat itu untuk memperpanjang kontrak dengan pihak Total,hal ini tidak diketahui dengan jelas.

14314415951242522473
14314415951242522473

http://beritaintrik.com/

Sampai saat ini, walaupun kepemimpinan pemerintahan sudahbergantike Pak Jokowi, ternyata urusan KKS Blok Mahakamini belum juga beres. Memang tidak mudah bagi Pak Jokowi untuk segera memutuskannya. Beliaunya perlumasukan yang lengkap terlebih dahulu, baru bisa menetapkan keputusan yang paling tepat. Sementara masa transisi yang seharusnya segera dilakukan semakinberkurang.Namun demikian,sampai saat ini Pertamina masihsanggup mengambil alih untuk mengelola Blok Mahakam. Proposalpun sudah disampaikan kepada pemerintahan Pak Jokowi, bahkantanggal 7 Maret 2015 yang lalu sudah melakukan presentasi di depan 5 Menteri terkait.Sayangnya Pak Jokowi tidak ikut dalam presentasi Pertamina tersebut. Padahal SDA migas ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi kemajuan industriIndonesia ke depannya.

Berikut ini beberapa pertimbangan,mengapa kita perlu segera mengakuisisi Blok Mahakam, yaitu sbb.:

a. Perusahaanini sudah berjalan,sehingga keuntungannya akan segera dirasakan dalam jangka pendek .

b. Kontraktor lama masih berminat untuk memperpanjang kontraknya, berarti blok ini masih memiliki nilai ekonomis yang menjanjikan.

c. Blok ini menyumbang 25 % produk nasional, berarti hasil produksinya cukupbesar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun