Mohon tunggu...
Andika D.H
Andika D.H Mohon Tunggu... -

Kru redaksi LPM Alghorizm STT Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-puisi Andika D.H

15 Agustus 2014   03:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan 100 Persen Sempurna

Ra [31]

kau seakan seperjangkauan

di balik ilalang tegap mengencang

rinaimu kuat memancar

dan aku tetap diam

diam menanti riuh

yang keluar dari sanubarimu

hanya ini,

persembahan dariku

mengabadikan namamu

bersama gemericik hayal

dan seuntai harapan

dia,

yang 100 persen sempurna

Sepi Menakuti

Ra [36]

semua membisu

dengus pedati tak terdengar lagi

ada kalanya aku takut

berdiri menjemput pagi

saat orang-orang asyik berpasang

kurasa bunga-bunga ikut berirama

rekahkan tawa yang terbalut peri

begitupula saat aku duduk sendiri

berkisah tentang anak muda yang mati

terjepit himpitan sepi

setelah itu aku sadar

kisah itu menceritakanku

tentang anak muda yang terpontang-panting

mencari keramaian

dan, tak satupun tercapai

semua membisu

memilih itu daripada senyumku

Jl. Utan Jati

Ra [37]

tadi sore ku pacu sepdaku

ketika orang-orang sibuk membeli pakan

aku asyik menikmati jalanan yang hitam

bagiku pertemuan itu adalah saksi

di saat rindu tak terbendung lagi

segera kulewati jalan yang pernah menjadi saksi

lalu kupelankan laju sepedaku

seraya waktu kuputar lagi

dan,

rindupun sedikit terobati



Satu Menit Saja

Ra [32]

aku berontak, tahukah engkau Ra

dalam bibirku tak berucap

bola mata kian membasah

seperti air hujan yang grilya

di sini, aku tak ubahnya debu

terombang-ambing manakala angin bergemuruh

tapi aku tak peduli itu, Ra

aku gelisah dan resah, tahukah engkau Ra

setiap wewangi yang kuhirup, aku keluar

setiap hujan tiba, aku keluar

setiap malam menggantung,aku keluar

karena rindu ingin menderu

maka aku keluar.

apa bisa kau berbagi denganku

meski tak selama pujangga-pujangga cinta

yang sibuk menyiapkan kata

hanya satu menit saja



Kau Yang Sempurna

Ra [35]

kau adalah catatan terindah

tak akan berakhir

tak akan pernah terganti

kau warnai hidupku

tak akan berakhir

tak akan pernah terganti

kau yang sempurna

tak akan berakhir

tak akan pernah terganti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun