Anak-anak manusia di banyak sudut jalan
Matanya menjelajah jilati malam hari
Hingga mata berubah warna
Karena terlampau banyak tanya dan penasaran
Pada pohon, pasir, pantai, musik mereka mengadu
Diantara lampu-lampu jalan mereka sandarkan mimpi
Pada banyak sudut ia berbagi keterusterangan
Berbagai tingkatan gelisah
Dalam terang, remang-remang, dan gelap menghamburkan uang
Terlampau sedikit senyum ramah hadir
Amarah, apologi, mengada-ada atas nama materi terlampau sering dimunculkan
Senang-senang dan bapasiar yang terlalu over membuat muak
Kumelintasi padang gelisah panas membara
Kulewati hutan belantara yang membingungkan
Kutatap langit yang nampak gelisah
Sesekali memuntahkan badai dan hujan yang rumit
Aku gelisah, kamu gelisah, kalian gelisah
Tak penting untuk apa bukan soal lagi
Keserakahan dan kekuasaan menjadi sasaran
Diujung jalan itu mencoba membaca hidup
Yang nampak gelisah dan gelisah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H