Mohon tunggu...
amin idris
amin idris Mohon Tunggu... Wartawan -

Bekerja di perusahaan swasta, gemar menulis, travelling. Sudah beristeri, dengan dua putri dan dua putra.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menimbang Manfaat Kunjungan Raja Salman

27 Februari 2017   21:36 Diperbarui: 27 Februari 2017   22:01 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agenda Regional

Saudi Arabia juga berkepentingan membangun kawasan regional Asia Tenggara menjadi region yang yang bebas dari pertarungan ideologis. Kompetisi pengaruh di kawasan ini yang dilakukan oleh Iran tentu saja tidak bisa luput dari agenda Saudi Arabia. Pengalaman di Syiria adalah contoh buruk yang tidak boleh terjadi atas Indonesia.

Suka atau tidak, kedatangan Raja Salman ke Indonesia yang membawa agenda bantuan senilai 25 milyar USD pasti berdampak membangun eksistensinya di kawasan ini, khususnya Asia Tenggara. Karena itu, kunjungannya kali ini ke Malaysia, Jepang dan bahkan China bisa ditafsirkan sebagai upaya membangun pengaruh kawasan, sekaligus mementahkan pengaruh Iran.

Aramco sebagai perusahaan BUMN perminyakan Saudi akan terus didorong menjadi perusahaan eksportir utama minyak di kawasan ini. Karena itu, apa yang dilakukan Aramco terhadap Pertamina di Cilacap dipastikan akan terus berkembang.

Seperti halnya juga di China dan Jepang, diplomasi minyak terus dimainkan Arab Saudi. Pada Agustus lalu kerajaan sudah menandatangani 15 perjanjian awal dengan Cina saat kunjungan putra raja, Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang merupakan ujung tombak rencana reformasi ekonom.

Dalam waktu beriringan juga digelontorkan kerjasama dengan Jepang,  mulai dari pembangunan rumah di Arab Saudi, pembangunan proyek air dan penyimpanan minyak. Pada kesempatan itu Kerjaan Arab Saudi sepakat menginvestasikan hingga 45 miliar dolar AS pada dana teknologi baru dengan SoftBank Group Jepang.

Soal terorisme, ini akan menjadi salah satu agenda yang akan dibicarakan juga. Sebagai Negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia dan Arab Saudi berkepentingan untuk saling menguatkan kedua Negara di kawasan ini.

Bagi Raja Salman, mengetahui isi perut Indonesia bukan hal mudah. Bukankah sejak perpuluh tahun silam kedua bangsa ini sudah saling bersahabat. Setiap tahun 200 juta umat Islam Indonesia datang ke Saudi. Ratusan ribu pula tenaga kerja Indonesia ada di Saudi. Yang lebih strategis, di kalangan akademiknya, ratusan pemuda dan cendikiawan Indonesia menamatkan pendidikannya di Saudi. Hampir sebagian perusahaan besar dan menengah Arab Saudi sudah punya perwakilannya di Indonesia.

Karena itu, isu terorisme yang seringkali berkembang menyudutkan Arab Saudi dengan berbagai alanisa akal akalan, tak luput dari sindiran cerdasa Raja Salman. Kunjungannya ke Bali, bisa dimaknai bahwa di bawah kepemimpinan Raja Salman Arab Saudi tidak lagi kaku. Nyantai di Bali pun tak lagi tabu atau takut oleh hantu terosis. Selamat menikmati tanah airku wahai penjaga dua tanah suci./(Amin Idris)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun