Mohon tunggu...
amin idris
amin idris Mohon Tunggu... Wartawan -

Bekerja di perusahaan swasta, gemar menulis, travelling. Sudah beristeri, dengan dua putri dan dua putra.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Wijnkoops-baai dan Mitos Nyi Roro Kidul

9 Januari 2016   09:44 Diperbarui: 9 Januari 2016   11:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menghormati sang Ratu, masyarakat Sukabumi memiliki tradisi pesta laut. Saat itu masyarakat berbaur dengan para nelayan memberi suguhan laut berupa makanan dan ternak. Dengan jampi-jampi dan mantera, mereka mengiring persembahan itu ke tengah laut untuk disuguhkan kepada Nyi Ratu. Mereka mengharap Nyi Ratu tidak murka. Karena murkanya Sang Ratu bisa berdampak pada kecilnya pendapatan nelayan, tidak aman kawasan pantai dan bisa menjadi bencana dimana-mana. Kontroversi muncul di sini. Sebagian masyarakat Sukabumi yang religius menolak tradisi ini, menganggap sebagai perbuatan syirik.

Tapi percaya atau tidak, itulah fakta yang justeru menambah warna warni dan daya tarik Pelabuhanratu. Buat mereka yang mencoba menguji adrenalin, Pelabuhanratu justeru menjadi pilihan untuk wisata uji nyali. Di Inna Beach Hotel misalnya, ada satu kamar yang sengaja tidak disewakan. Mitosnya adalah kamar yang khusus disediakan untuk sang Ratu. Ayo, siapa berani sewa kamar disebelahnya?

Tapi buat yang bernyali kecil, seperti temanku saat perjalanan itu, dia justeru memberlakukan banyak larangan. Misalnya tidak boleh memakai baju hijau, tidak boleh bersiul, tidak boleh mengumbar sumpah serapah. Itu semua bisa mengundang kemarahan sang Ratu. “Sssst ... ini Pelabuhanratu bung,” katanya.

Memburu Keindahan

Buat yang gemar fotografi, Pelabuhanratu bisa dimasukkan ke dalam cheklist yang segera dikunjungi. Di kawasan pelabuhan dan pasar ikan, begitu banyak enggel yang dapat dibidik menjadi paduan warna dan gambar yang luar biasa. Apalagi bia bidikan dilakukan pada jam-jam tertentu. Di kawasan pelabuhan spot terindah ada di pagi hari berbarengan dengan munculnya sang mentari.

Saat itu, puluhan nelayan merapat di pelabuhan. Setelah semalaman memburu rejeki di tengah deburan ombak, mereka merapat dengan hasil tangkapannya. Ekspresi mereka dengan kapan-kapal kecil yang masih sarat muatan atau wajah-wajah nelayan yang ceria dalam kelelahannya menjadi enggel foto yang luar biasa.

Masih di pagi hari, pilihan bidikan bisa ada di pantai-pantai yang eksoti. Dari ketinggian tebing, bisa terlihat jelas wisatawan memenuhi pantai-pantai yang landai. Mereka mandi dan berenang. Tapi pantai yang curam dengan bebatuan yang tampak kekar terlihat dengan angkuhnya. Keras, tegar, perkasa dan sedikit menyeramkan.

Di titik ini, semakin siang semakin menarik. Perlahan, ombak-ombak mulai besar. Ini pun saat-saat yang dinanti para peselancar. Karya fotografi mulai membidik debur ombak yang menghempas keras batu batu karang yang kokoh. Kalau langit cerah, semakin sore pantai Pelabuhanratu semakin mempesona dengan hamparan langit biru.

Jangan lupakan sunset. Menjelang terbenamnya sang surya pilihan enggel ada di pantai landai menghadap barat. Biasanya fokus pada titik terbenamnya matahari. Momentum ini hanya ada beberapa menit saja. Fotografer pro selalu menyiapkan beberapa aneka lensa untuk mengabadikan lukisan tuhan yang luar biasa itu. Akan ada sejuta keindahan yang bisa direkam ke dalam gambar. Pelabuhanratu bagi pecinta fotografi menjadi spot yang tak pernah habis untuk dieksplorasi.

Bersama Nyi Roro Kidul

Siapa sebenarnya Nyi Roro Kidul, bisa jadi tidak penting lagi diketahui. Tapi mitos dan legenda ini bisa menjadi ikon pariwisata yang bisa dijual, di tengah kecenderungan berkembangnya “wisata mistik” atau “wisata uji nyali” di kalangan masyarakat dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun