Mohon tunggu...
Rizal Amri
Rizal Amri Mohon Tunggu... -

Pengamat barang kerajinan dan rajin mengamati peristiwa politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Haji Lulung, Dari Antagonis Menjadi Protagonis

19 Maret 2015   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:25 1853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melambungnya nama Haji Lulung ternyata membuat beberapa kalangan menaruh harapan besar bagi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini. Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, ekspektasi besar itu adalah untuk membuktikan siapa yang bersalah dalam kisruh terkait adanya anggaran siluman seperti UPS dalam APBD.

"Bahkan jika Lulung berhasil membuktikan kesalahan Ahok maka Lulung bisa menjadi tokoh yang potensial jadi pemimpin DKI Jakarta, minimal jadi Wagub DKI," ujar Agung.

Menurut Agung, bila Lulung melakukan tindakan yang benar dan menunjukkan dirinya sebagai seorang pendekar antikorupsi, hal itu akan membalik persepsi publik.

"Sekarang Lulung harus membuktikan dirinya sebagai pendekar antikorupsi. Agar saat ini ia sifatnya antagonis yang simpatik, berubah menjadi protagonis," jelasnya.

Kini publik bisa menilai sosok Haji Lulung dengan melihat ujung dari kasus UPS ini. Beliau juga telah menampakkan sisi lain dari karakternya. Haji Lulung secara elegan mendo'akan seterunya Ahok yang ketika itu diberitakan sakit. Haji Lulung juga telah mema'afkan banyak orang yang mengolok-olok dirinya, termasuk pemusik Kaka Slank yang meghinanya dalam bentuk kaos bertulisan "Lulung= Lulusan Pemulung".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun