Bunda
Bunda...
Masa mudamu kadang belum memikirkanku
Bercanda dengan teman sebaya, tertawa tanpa beban
Yang sedikipun tidak terbesit dalam pikiranmu
Suatu ketika datang sosok lelaki
Melangkah mantap meminangmu penuh tanggung jawab
Seketika Allah meniupkan ruh suci dalam rahimmu
Serasa angin berhembus lembut menentramkan
Darah..banjir seketika
Jeritan, perempuan yang kuat
Sesaat...
Tangisan bayi menggema seisi ruang
Mengayuh parau tanda kepasrahan
Tak kusangka itulah aku..
Bunda..
Air mata menetes dari pelupuk matamu
Senyum yang lebar, decap menciumiku
Sulitnya diriku untuk membuka mata dan membalasmu
Kasih sayang kau curahkan padaku
Mengelus senja rambut tipisku
Sinonim bahagia berbunga-bunga indah bermekaran
Bunda..
Masa kecilku begitu bandel
Kuatnya dirimu mengasuhku tanpa kenal lelah
Derai peluh selalu membasahi keningmu
Dalam tugas mulia
Dititahnya kuberjalan sampai bisa berlari kencang
Kala aku terjatuh, menangis sejadi-jadinya
Engkau sigap membopongku berdiri
Membersihkan bajuku dan mengobati lukaku
Engkau cium dan usap keningku
Sambil bercanda “Anak bunda kuat kok, jangan nangis,,cup”
Bunda..
Senyum kebanggaan selalu kau berikan padaku
Diiringi lambaian tangan semampai
Melepasku sekolah, yang terkadang engkau sampai tidak tega
Megantar dan menjemput, sampai kumampu berangkat dan pulang sendiri
Dirumah..
Belajar, ayah dan bunda selalu ada
Sekedar “A Be Ce De”
Sabar penuh perhatian, tau begitu polosnya diriku
Sambil mencubiti pipi kanan kiriku
Semakin berlarut..menyongsong sang waktu
Remaja..
Nakal tak tau aturan
Terombang-ambing arus “keegoan”
Merasa sok mampu, sok pintar, sok benar, dan sok suci
Bantahan spontan menghujammu
Engkau perempuan kuat, rapuh seketika
Menagis tak kuasa berlinang, sekali lagi air matamu
Sesaat ku langsung bersimpuh mendekap kakimu
Engkau Menuntunku berdiri, mengusap air mataku dan memelukku
Jauh..
“Kamu pasti bisa nak” kau ucapkan
Kata-kata itu sebelum ku merantau
Menghadapi nyata, kejamnya kehidupan
Kadang langkahku gontai, tak tau arah dan tujuan
Terbesit pesanmu..
Begitu beruntung, saat Allah mengirimkan sesosok perempuan tegar
Dalam menjadi bunda seumur hidupku
Seribu tahun hidup pun, ku tak mampu membalas jasamu
Ku dedikasikan untuk ibuku. Untukku selamanya, merupakan hari ibu dalam sejarah singkat hidupku. Semoga Allah selalu memberikan kasih sayangNya kepada beliau.
Amin