Mohon tunggu...
ike khaulah
ike khaulah Mohon Tunggu... -

khaulah..the spirit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Sulitkah Menjadi Istri Sholehah...?"

1 Oktober 2010   11:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ya..tapi kan tidak harus seperti itu kan nik..? sela dewi..

"Iya..memang tidak...mungkin disitu letak kesalahan mas Andi,,tapi kamu kan juga harus maklum wi mas Andi adalah manusia biasa..tidak luput dari kesalahan bukan.?

mungkin ini sisi lemahnya diantar banyak kelebihannya....menurutku mas Andi hanya khilaf..jangan terlalu menghujatnya...

ada baiknya kamu omongin baik-baik dengan mas Andi..saling tabayyun, intropeksi diri..bisa jadi dalam hal ini mas Andi yang salah, tapi bukan tidak mungkin yang menjadi pemicunya adalah diri kamu kan..? jelasku pada dewi ( dalam hati geli  juga kok aku tiba-tiba bisa bijaksana ehmmm.. ^ _ ^ )

kulihat dewi tercenung...moga-moga dia bisa mencerna maksudku dengan baik..

"satu hal yang perlu kamu ingat wi...menikah tidak hanya sekedar menghalalkan apa yang Allah haramkan diantara dua anak manusia yang berbeda jenis, akan tetapi lebih dari itu..

menikah adalah penyempurnaan dari keimanan seseorang, karena dengan menikah itu artinya masing-masing kita bersedia menjadi budak seumur hidup...

"maksudmu nik..? tanya dewi heran..

"ya ..iya lah coba kamu fikirkan ,,ketika menikah seorang laki-laki akan menanggung beban dan tanggung jawab atas istrinya, dan anak-anaknya.tidak hanya di dunia akan tetapi samapi ke akhirat, dengan menikah itu artinya dia siap menjadi buruh membanting tulang mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya..sementara itu apa yang dia dapatkan sebagi imbalan..hanya sepiring nasi, sebagian dari tempat tidur, dan kenyamanan hati..

begitu juga degan seorang perempuan, menikah itu artinya menyerahkan diri sepenuhnya sebagai budak, seumur hidup jadi pembantu rumah tangga mengurusi rumah tangga, seumur hidup melayani suami dan anak-anak, dan imbalannya apa..? tidak lebih sekedar kesenangan duniawi dan sedikit rasa terima kasih itu pun kalau ingat.

tetapi apa benar hanya sekedar itu yang masing-masing kita dapatkan..? tidak bukan..?ada nilai lebih yang tidak bisa dilihat dan dinilai dengan kasad mata..yaitu rahmat, kasih sayang dan pahala dari Allah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun