Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Haruskah Pilates Mahal? Tidak Juga Tetapi ....

27 Desember 2024   11:14 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak cuma tren olahraga lari, akhir-akhir ini kita juga bisa menjumpai antusiasme dan keinginan masyarakat dalam menjajal olahraga Pilates setelah beberapa waktu lalu selebritas Korea seperti Jenny Blackpink mengunggah videonya ke media sosial Instagram saat melakukan gerakan Pilates. Miley Cyrus juga memamerkan lengan dan badannya yang kurus tetapi berotot kencang dalam proporsi yang pas untuk perempuan (yang umumnya tak mau kelihatan besar atau bulky seperti pria) di ajang Grammy 2024 lalu dan menyebut aktivitas Pilates sebagai olahraga pilihannya.

Setelah itu, sejumlah studio Pilates baru mulai menjamur di ibu kota. Setidaknya ada 10 studio Pilates besar di Jakarta, belum terhitung studio-studio baru. Tren ini bahkan sampai hingga ke kota-kota penyangga di sekitarnya. Bahkan di Sumatra juga sudah ada studio Pilates.

Sebagaimana yoga, Pilates adalah olahraga yang diidentikkan dengan kaum Hawa. Citra feminin Pilates masa kini ini sangat bertolak belakang dengan Pilates di awal penciptaannya (tahun 1914-1919 saat Joseph Pilates menjadi tahanan perang oleh Inggris karena ia warga Jerman sehingga dianggap berbahaya), yang justru digagas oleh seorang pria di dalam lingkungan tahanan Perang Dunia I yang keras dan maskulin. Namun, Pilates berubah makin girly setelah seorang guru Pilates AS mengajar selebritas perempuan dan penari-penari balet wanita yang membuat kesan feminin itu mencuat. Ditambah dengan framing berita media, akhirnya citra feminin Pilates itu tertancap mantap dalam benak masyarakat dunia hingga detik ini.

Di Indonesia, Pilates punya citra fancy, elit dan mahal. Olahraga yang mulai berkembang tahun 1920-an ini populer juga di kalangan pesohor tanah air dari Shandy Aulia, Bunga Citra Lestari, hingga Laura Basuki. 

Di tulisan ini saya ingin membahas jawaban terhadap pertanyaan publik:"Apakah benar Pilates harus mahal? Mengapa Pilates bisa semahal itu?"

Saya sendiri baru mulai latihan Pilates sejak 2022 dengan mengikuti sebuah kelas privat di sebuah studio Pilates di kawasan Bintaro Tangerang Selatan dan akhirnya memutuskan untuk belajar Pilates lebih mendalam pada tahun 2024 ini di sebuah sekolah Pilates.

Jika saya harus menjelaskan jawaban dari pertanyaan mengenai mahalnya tarif per kelas Pilates apalagi kelas privat, saya akan berkata bahwa semua itu berawal dari biaya pelatihan/ training yang harus diikuti seorang calon instruktur Pilates untuk bisa mengantongi sertifikat resmi dari sekolah Pilates yang ia ikuti.

Dalam kasus saya sendiri, untuk mengikuti pelatihan Mat Pilates saja butuh anggaran Rp25 jutaan. Uang ini cuma untuk belajar selama durasi jam tertentu, belum mencakup biaya ujian dan biaya kursus untuk alat-alat lain. Ini karena dalam Pilates dikenal adanya sejumlah alat latihan yang berbeda-beda, yakni Reformer, Cadillac, Chair, Ladder Barrel. Tiap alat memerlukan jam belajar khusus dengan biaya terpisah. Jadi jangan heran jika untuk belajar semua alat tadi termasuk Mat Pilates yang minim alat saja Anda harus menyiapkan anggaran Rp100 jutaan lebih jika mau mengikuti paket kursus yang disediakan sekolah. Jika Anda mau belajar cuma Reformer misalnya jadinya harga kursus akan lebih mahal yakni Rp40 jutaan. 

Dengan adanya demam Pilates ini, ada juga sekolah-sekolah Pilates baru yang menjual kursus dengan harga lebih murah sehingga orang lebih tertarik. Namun, lamanya pelatihan tak seperti sekolah yang sudah mapan. Jam belajar bisa separuhnya dan praktik mengajar juga ala kadarnya. Tak heran kualitas lulusannya pun bisa dipertanyakan.

Itu baru biaya belajar alias persiapan software untuk mengajar Pilates. Bagaimana dengan hardware-nya? Harga alat-alat yang disebutkan di atas juga sama sekali tak murah. Yang paling murah memang matras tapi alat-alat besar seperti Cadillac, Reformer, Chair dan Ladder Barrel ini yang sangat mahal, kerap diimpor karena di dalam negeri belum ada produsen yang sanggup membuat dengan spesifikasi bahan dan presisi yang sebagus produsen manca. Sebut saja Reformer impor, harganya bisa 2000 dollar AS (Setara 32 jutaan). Harga ini adalah standar studio Pilates profesional di tingkat internasional. Ada juga yang dua kali lipat harganya dengan fitur lebih lengkap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun