Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

2 Paradoks Patahkan Pandangan Pesimis Soal Prospek Kerja di Era AI

20 November 2024   10:52 Diperbarui: 20 November 2024   10:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paradoks kedua yang seharusnya membuat kita optimistis soal kemajuan AI ialah Paradoks Moravec yang menerangkan bahwa sangatlah sulit untuk menciptakan mesin AI yang piawai dalam hal-hal yang dianggap mudah oleh manusia, misalnya sesederhana aktivitas fisik seperti berjalan kaki, lari, lempar bola dengan akurat, atau kemampuan memahami lingkungan sekitar seperti kemampuan memahami situasi lingkungan rumah, organisasi tempat Anda bekerja, dan lingkungan para tetangga Anda, dan sebagainya. 

Paradoks Moravec menekankan bahwa manusia akan terus bisa menemukan celah untuk menguasai dengan lebih baik hal-hal yang mesin AI anggap susah untuk dilakukan. 

Dengan kata lain, jangan khawatir, pasti ada hal-hal yang menurut kita simpel tapi susah setengah mati untuk dikuasai AI, misalnya saja yang dicontohkan Moravec tadi: keterampilan persepsi dan sensorimotorik badan fisik manusia. 

Makanya kalau Anda manusia tapi jarang bergerak, alias jompo dini, tak mau mengeksplorasi kecerdasan sensorimotorik Anda, enggan mengasah keterampilan perseptual Anda dengan terus bergerak dan mengasah koordinasi otak-badan, pastinya Anda bakal kalah dari AI! (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun