Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menguak Dominasi 'Dinasti' Yasin dari Banten di Cabor Angkat Besi

29 Agustus 2024   14:12 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:12 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengar kata "dinasti" dan "Banten", banyak orang mungkin langsung teringat pada dinasti politik Ratu Atut yang terkenal di daerah tersebut. 

Namun, ada satu keluarga di Banten yang membentuk dinasti positif dalam dunia olahraga, khususnya angkat besi. Mereka adalah keluarga Mohammad Yasin.

Mohammad Yasin dan istrinya, Yeni, adalah mantan atlet angkat besi nasional. Yasin aktif sebagai atlet nasional dari tahun 1983 hingga 1993. Pasangan ini kemudian menikah dan memiliki empat anak yang semuanya mengikuti jejak orang tua mereka menjadi atlet angkat besi.

Anak-anak mereka adalah Randi Maulida Yasin, Rizka Anjani Yasin, Rizki Juniansyah, dan Rasya Syalsabila Yasin. 

Di antara mereka, Rizki Juniansyah baru-baru ini mencuri perhatian publik setelah berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 dalam cabang olahraga angkat besi. Prestasi ini tentu membuat bangga keluarga Yasin dan seluruh Indonesia.

Rizki Juniansyah lahir di Serang, Banten pada 17 Juni 2003. Ia masih sangat muda, baru berusia 21 tahun ketika berhasil meraih medali emas olimpiade. Prestasi ini menunjukkan bahwa Rizki memiliki bakat besar yang diwarisi dari kedua orang tuanya dan terus diasah melalui latihan keras.

Keluarga Yasin tidak hanya aktif sebagai atlet, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan olahraga angkat besi di daerah mereka. Mereka mendirikan sebuah pusat kebugaran bernama Bulldog Gym di Kota Serang. Gym ini awalnya hanya berupa garasi di rumah keluarga Yasin, namun kemudian diperbesar menggunakan uang tabungan dari hadiah kejuaraan yang mereka ikuti.

Bulldog Gym memiliki luas 200 meter persegi dan terletak tepat di depan rumah keluarga Yasin. Meskipun fasilitasnya masih sederhana dibandingkan dengan pusat pelatihan di negara-negara maju seperti China, gym ini telah menjadi tempat latihan bagi 43 atlet angkat besi, termasuk para pemula.

Keberadaan Bulldog Gym menunjukkan dedikasi keluarga Yasin dalam mengembangkan olahraga angkat besi di Banten. Mereka tidak hanya fokus pada prestasi pribadi, tetapi juga berusaha memberi kesempatan kepada atlet-atlet muda lainnya untuk berlatih dan mengembangkan bakat mereka.

Kisah keluarga Yasin memberikan contoh positif tentang bagaimana sebuah "dinasti" dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Berbeda dengan dinasti politik yang sering dikritik, dinasti olahraga keluarga Yasin justru membanggakan dan menginspirasi banyak orang.

Prestasi Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024 menjadi bukti nyata bahwa "dinasti" tidak selalu memiliki konotasi negatif. Dalam dunia olahraga, sebuah dinasti keluarga justru dapat menjadi kekuatan positif yang menghasilkan prestasi membanggakan bagi bangsa.(*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun