Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Portofolio Karier Ungkap Pribadi Pekerja sebagai Manusia Utuh

27 Agustus 2024   12:14 Diperbarui: 31 Agustus 2024   20:55 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Portofolio karier cerminkan pribadi yang seimbang di dalam dan luar pekerjaan. (Sumber gambar: freepik)

Namun, portofolio karier jauh lebih luas. Isi dan cakupannya selain proyek-proyek Anda di bidang pekerjaan masa lalu hingga saat ini, Anda juga harus memasukkan narasi personal branding Anda yang unik dan berbeda dari kandidat lain. 

Cara agar portofolio karier Anda lebih "kaya" ialah dengan menambahkan sejumlah keterampilan dan minat lain yang tak secara langsung berkaitan dengan bidang pekerjaan Anda sekarang ini tetapi bisa dianggap sebagai penunjang dan daya tarik tambahan.

Sebagai contoh, seseorang adalah praktisi marketing di dunia kerja formalnya. Di sisi lain, ia juga menekuni passion dan hobi yakni basket dan menggambar sketsa. Nah, kedua hal ini bisa menjadi poin penting yang ditambahkan dalam portofolio karier agar bisa lebih menarik dan 'kaya'.

Manfaat Punya Hobi

Sebuah portofolio karier akan terkesan lebih 'seksi' dan unik bila mampu menyuguhkan sisi personal seseorang selain sisi profesionalnya. Di sinilah hobi dan passion sangat berguna. Mereka yang hidupnya 100% untuk bekerja dan tak punya hobi bakal 'kering' portofolio kariernya. Sebab isinya cuma daftar pekerjaan.

Lain dari mereka yang cuma mengisi hidup dengan bekerja, orang-orang dengan kepribadian yang menarik biasanya memiliki passion dan hobi yang membuat mereka menjadi lebih humanis dan utuh.

Tantangannya adalah bagaimana nantinya kita membuat narasi yang apik untuk menghubungkan sisi profesional ini dengan sisi personal kita yang diwakili dari sederet prestasi dan aktivitas pengisi waktu luang.

Banyak orang yang ragu untuk mengungkapkan hobi dan passion mereka di luar ranah pekerjaan karena mereka berpikir sempit, tak mau berpikir dan mengamati lebih dekat 'benang merah' antara pekerjaan sehari-hari dengan hobi. Ini sangat disayangkan. Akhirnya keunikan diri menjadi terkubur dan kesan pertama terhadap diri di depan orang menjadi monoton.

Hubungan Work Life Balance dan Portofolio Karier

Untuk para pemberi kerja yang paham pentingnya keseimbangan kerja dan hidup (work life balance), keseimbangan sisi profesional dan personal justru diprioritaskan.

Nah, ini penting bagi Anda yang sedang memburu peluang kerja di tempat yang memprioritaskan keseimbangan kerja dan hidup (WLB). Kalau Anda sendiri gagal menyeimbangkan kedua sisi itu dan tak bisa menuangkannya dalam portofolio karier yang seimbang, jangan harap Anda bisa mendapatkan tempat kerja yang menerapkan prinsip WLB tadi. 

Tantangan untuk membuat portofolio karier ini ialah bagi anak-anak muda yang belum paham potensi dirinya dan masih kebingungan mencari pekerjaan, bakal ditemukan kebingungan mengenai apa yang harus dicantumkan di kedua sisi baik profesional dan personal.

Jangan putus asa bagi Anda yang belum punya pekerjaan, karena Anda bisa membuat deretan proyek pribadi tipe mockup alias simulasi. Asal Anda menggarap proyek rekaan ini dengan serius dan profesional, orang bakal percaya. Plus, cantumkan keterangan bahwa ini adalah proyek mockup atau simulasi. Bukan riil/ nyata di dunia kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun