Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Urgensi Hadirnya Sistem Operasi Komputer Asli Indonesia

20 Juli 2024   06:52 Diperbarui: 20 Juli 2024   07:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda sedang bekerja dengan laptop atau komputer bersistem operasi Microsoft Jumat 18 Juli 2024 lalu, pasti Anda kesal karena laptop Anda menampilkan blue screen yang menghalangi Anda bekerja.

Seorang teman saya berkeluh kesah demikian di Instagram story-nya. Sedang melakukan business call penting di laptop Windows-nya dan tiba-tiba di tengah percakapan, laptopnya berhenti bekerja, menampilkan layar biru dengan deretan teks notifikasi autoupdate yang tak bisa dilewati dan dihindari. Sontak ia pun memaki-maki Microsoft.

Menanggapi keluhan banyak pihak ini, muncul permintaan maaf dari George Kurtz selaku CEO CrowdStrike. Ia secara terbuka mengakui bahwa perusahaannya bertanggung jawab atas bug perangkat lunak yang menyebabkan gangguan global tersebut. 

Ia menegaskan bahwa insiden ini bukan serangan siber seperti spekulasi sejumlah pihak dan pelanggan Microsoft tetap terlindungi sepenuhnya. CrowdStrike telah mengirimkan pembaruan sistem, ungkapnya. Tetapi proses pemulihan ini bisa jadi membutuhkan waktu karena beberapa sistem perlu diperbarui secara manual.

Microsoft juga melaporkan adanya gangguan sebelumnya yang mempengaruhi pengguna Azure di AS. Perusahaan bentukan Bill Gates tersebut memberikan saran kepada pengguna untuk membantu mengatasi masalah, termasuk memulihkan sistem cadangan.

Gangguan sistem operasi ini memicu gangguan di banyak sektor dari perbankan hingga bandara. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)
Gangguan sistem operasi ini memicu gangguan di banyak sektor dari perbankan hingga bandara. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Dampak Luas

Ternyata tak cuma dia yang terkena dampak. Di AS sendiri pada 19 Juli 2024, dikabarkan terjadi gangguan yang sama. Dan ini terjadi secara global. Dampaknya begitu luas pada banyak sekali sektor bisnis dan layanan di seluruh dunia. 

Akibat auto update atau pembaruan sistem operasi secara massal ini banyak maskapai penerbangan terganggu operasinya. Sejumlah penerbangan tertunda atau dibatalkan di beberapa negara Eropa dan Amerika. Tak main-main, yang terkena efeknya adalah sistem operasi yang dipakai oleh bandara-bandara besar seperti Sydney, London, Berlin, dan Minneapolis.

Tak cuma itu, pelayanan rumah sakit juga terganggu di Jerman. Sementara itu di Inggris, dokter NHS kesulitan mengakses sistem. 

Sektor perbankan juga 'kena getahnya'. Dilaporkan JPMorgan Chase alami keterlambatan dalam memproses transaksi. Di samping itu, para nasabah TD Bank tidak bisa mengakses akun online mereka.

Gangguan akibat insiden ini juga sampai ke bidang logistik (layanan UPA dan FedEx terganggu), layanan darurat di AS terkendala di beberapa negara bagian, serta bidang media (ada gangguan siaran di sejumlah negara termasuk Australia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun