Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sains Buktikan Sederet Dampak Negatif Student Loan untuk Anak Muda

1 Juni 2024   15:18 Diperbarui: 1 Juni 2024   20:25 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

WACANA diberlakukannya student loan akhir-akhir ini membuat banyak pihak cemas, terutama kalangan orang tua dan anak muda yang akan masuk ke dunia kampus.

Sejumlah studi soal student loan sudah dilakukan dan memang membuktikan adanya sejumlah dampak buruk student loan terhadap generasi muda.

Apa saja dampak buruk itu? Mari kita simak hasil sejumlah studi di bawah ini.

Student Loan Membuat Anak Muda Berisiko Makin Miskin 

Utang pinjaman pendidikan bagi para mahasiswa tampaknya tidak hanya berdampak negatif jangka pendek, tetapi juga mengancam kesejahteraan keuangan dalam jangka panjang bagi banyak orang dewasa muda.

Menurut hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Children and Youth Services Review diketahui bahwa utang pinjaman mahasiswa setelah lulus atau putus kuliah berkaitan erat dengan rendahnya kekayaan bersih, aset finansial dan nonfinansial yang lebih sedikit, serta nilai rumah yang lebih rendah saat seseorang mencapai usia 30 tahun. Penelitian ini dilakukan oleh Min Zhan dari Universitas Illinois, William Elliott III dari Universitas Kansas, dan Xiaoling Xiang.

Peneliti menemukan bahwa memiliki utang pinjaman mahasiswa saat lulus atau putus kuliah menghambat kemampuan seseorang untuk mengakumulasi kekayaan setelahnya. Dampaknya bahkan lebih buruk bagi orang dewasa muda yang tidak memiliki privilege di masyarakat (misalnya dalam konteks AS, anak muda kulit hitam), dengan penurunan kekayaan bersih hingga 40% dibandingkan rekan kulit putih yang punya privilege di masyarakat. 

Jika diterjemahkan dalam konteks Indonesia, makna "privilege" ini bisa jadi mengacu pada mereka yang punya hubungan keluarga dan koneksi dengan grup elit dalam masyarakat, misalnya anak pejabat, anak pemilik bisnis swasta yang sudah kaya dari lahir, dan sebagainya.

Temuan ini membuat masyarakat AS menyadari betapa pentingnya mencari sumber pendanaan alternatif selain pinjaman pendidikan dan kredit lainnya untuk membiayai kuliah. 

Peneliti menganalisis dampak pinjaman pendidikan terhadap empat penanda akumulasi kekayaan: kekayaan bersih total, nilai aset finansial, nilai aset nonfinansial, dan nilai pasar rumah utama.

Studi ini bukan studi ecek-ecek karena sampelnya terdiri dari lebih dari 1.200 orang, termasuk 626 peserta dengan utang pinjaman mahasiswa dan 581 tanpa utang saat putus kuliah. Semua peserta lahir antara 1980 dan 1984, dan telah menyelesaikan setidaknya satu tahun kuliah.

Rata-rata kekayaan bersih orang dengan utang pinjaman mahasiswa $13.680 lebih rendah, dengan aset finansial $39.630 lebih sedikit dan aset nonfinansial $12.670 lebih sedikit. Utang pinjaman mahasiswa juga dikaitkan dengan nilai rumah yang $103.000 lebih rendah secara rata-rata.

Student Loan Dapat Perburuk Kesehatan Mental Anak Muda Kelas Menengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun