SEBAGAI pelaku yoga, saya tak cuma tertarik untuk menekuni gerakan dan posenya tetapi juga sejarah dan perkembangannya di masa kini.
Salah satu isu paling aktual dari dunia yoga saat ini datang dari tanah kelahirannya, India.Â
Di tanah hindustan tersebut, saat ini popularitas yoga dijadikan sebagai sebuah alat politik oleh kelompok Nasionalis Hindu.
Semua berawal dari tahun 2014, saat Perdana Menteri India Narendra Modi mendapat dukungan PBB untuk mengadakan Hari Internasional Yoga secara global, yang sekarang diperingati setiap tanggal 21 Juni.
Dikritik Akademisi
Acara yang tampaknya "tidak berbahaya ini memiliki efek samping yang berbahaya", karena mengklaim kepemilikan atas yoga sambil mempromosikan gagasan tentang supremasi Hindu, demikian tulis Daniel Simpson di bukunya The Truth of Yoga terbitan tahun 2021.
Simpson adalah akademisi dan dosen yang mengajar di Oxford Centre for Hindu Studies. Ia juga praktisi yoga dan seorang lulusan Cambridge University.
Dalam bukunya tersebut, Simpson berupaya menjernihkan sejumlah kekeliruan persepsi/ pandangan masyarakat awam soal hal-hal yang berkaitan dengan yoga kuno, yoga klasik, hatha yoga, dan yoga modern.
'Tunggangi' Yoga
Ambisi Modi sukses besar. Perayaan hari internasional yoga di tahun 2018, 100 ribu orang India mengikuti kelas terbesar sepanjang masa. Belum lagi perayaan di banyak negara lain termasuk Indonesia.
Layaknya para pejabat Indonesia yang memasang foto diri lebih besar daripada timnas sepak bola di poster-poster nonton bareng, Modi juga menunggangi momen itu dengan merilis kartun dirinya yang seolah sedang mengajarkan postur yoga.