Pendukungnya melihat Modi sebagai sosok yang berjasa dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan penekanan pada warisan Hindu di bawah kepemimpinannya. Namun, para kritikus menyalahkannya atas diskriminasi terhadap minoritas Muslim dan menurunnya demokrasi.
Transparansi pemilu India di era Modi diakui, tetapi ada kekhawatiran tentang penyalahgunaan kekuasaan dan misinformasi.
Skandal terbaru terkait dana kampanye anonim BJP juga menjadi masalah bagi partai tersebut dalam pemilu kali ini. Analis mengatakan kontes menjadi lebih kompetitif, tetapi Modi masih diperkirakan akan menang.
Pro Israel
Di saat berkecamuknya genosida Palestina dan polarisasi di seluruh dunia akibat serangan Israel, India di bawah Modi justru menunjukkan sikap pro Israel, demikian dikutip dari middleeasteye.net.
India sepenuhnya mendukung rencana Israel untuk Gaza. Ini terlihat dari fakta bahwa Modi adalah salah satu pemimpin pertama yang mengecam serangan yang dipimpin Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober. New Delhi juga menahan diri dari pemungutan suara PBB awal dan baru menandatangani resolusi di Desember.
Setelah Pemerintah Afrika Selatan mengajukan gugatan pada Israel ke Mahkamah Internasional, menuduh genosida Israel di Gaza, India tidak mendukung kasus tersebut.
Setelah putusan awal ICJ pada 26 Januari yang mengonfirmasi risiko "masuk akal" bahwa Israel melakukan genosida di Jalur Gaza, India masih menolak mendukung penyelidikan.
Hubungan India dengan Israel telah semakin dekat di bawah kepemimpinan Modi. India adalah pembeli senjata Israel terbesar, mencapai lebih dari $1 miliar per tahun. Perusahaan India dan Israel juga memproduksi senjata di pabrik-pabrik di seluruh India.
Tentu saja, hal ini menciptakan ketegangan dengan pihak-pihak yang memegang teguh prinsip-prinsip kemanusiaan dalam kebijakan luar negeri India.
Semua fakta ini membuat kita harus lebih kritis terhadap kampanye-kampanye soal yoga dari pemerintah India termasuk perayaan Hari Internasional Yoga yang akan digelar 21 Juni 2024.