Dia juga menyebut yoga sebagai "salah satu hadiah istimewa dari orang bijak India kuno", dan "kunci untuk kebugaran dan kesehatan."
Di saat yang sama, Modi mengecam orang-orang asing yang ingin menjadi lebih bugar dan sehat dengan yoga dianggap melakukan 'perusakan' terhadap yoga.
Pelintir Sejarah Yoga
Rezim Modi di India menurut Simpson telah menggunakan sejarah yoga secara tidak tepat.
Sebuah kampanye pariwisata terbaru menampilkan karya seni gerakan melengkung modern awal bersama slogan: "Kembali ke 3000 SM, dan dapatkan kehidupan yang lebih sehat."
Sebagai akademisi yang kritis terhadap klaim-klaim sepihak tanpa bukti, Simpson mengkritik kampanye tersebut dengan alasan tidak ada bukti yang kuat yang bisa ditemukan tentang praktik yoga asana dari era 3000 SM itu, apalagi dhanurasana---sebuah pose yoga yang pertama kali ditemukan dalam teks-teks pada abad ke-15. Dalam teks-teks ini juga tidak ada disebut manfaat kesehatan dhanurasana.
Intinya, Simpson memandang Modi memelintir sejarah yoga dan menggunakan yoga sebagai bagian dari narasi besar/ agenda politiknya kelompoknya sendiri.
Kukuhkan Pola Pikir Nazi
Tujuan umum agenda Modi terhadap yoga menurut Simpson adalah untuk membawa kembali waktu sejauh mungkin ke masa lalu.
Caranya adalah dengan mengaitkan yoga dengan budaya Veda sehingga  menjadikan yoga bersifat Brahmana sejak awal, bukan perkembangan paralel.
Dan jika Veda ditetapkan pada titik waktu yang jauh lebih awal, mendahului imigrasi dari Asia Tengah, maka orang "Arya" yang disebutkan dalam teks-teks kuno akan menjadi penduduk asli.
Masalahnya versi sejarah dari Modi ini tidak sinkron/ selaras dengan catatan sejarah tradisi lain (seperti di Iran, yang nama negaranya berasal dari kata "arya"). Sejarah versi Modi ini berarti menganggap bahwa orang India pindah ke barat dan bukan sebaliknya.
Teori Modi yang tidak terbukti ini mengemas ulang karya para sarjana kolonial, yang identik dengan Nazi yang sering memuliakan kaum Arya dan peradaban militernya.