Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Plus Minus Mudik Naik Sleeper Bus

18 April 2024   12:08 Diperbarui: 18 April 2024   12:13 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MUDIK yang ke-12 ini (karena saya tidak mudik 2 tahun saat pandemi) saya memutuskan menjajal transportasi yang makin populer di antara pemudik area Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebelumnya saya sudah melakukan perjalanan mudik dari tahun 2010 dengan bus reguler, kereta api kelas ekonomi, kereta api kelas eksekutif, dan pesawat terbang.

Rasanya saya sudah cukup kenyang dengan pahit manis naik transportasi umum selama belasan tahun terakhir ini dan ingin membagikan pengalaman yang mungkin bisa berguna untuk pembaca.

Dalam tulisan ini saya akan bahas kelebihan dan kekurangan naik sleeper bus ini dibandingkan dengan sarana transportasi mudik lainnya.

Harapan saya dengan membaca tulisan ini, Anda bisa membuat keputusan yang lebih baik soal pilihan mudik Anda di tahun depan.

Sebagai catatan, saya menaiki sleeper bus Shantika dengan jurusan Merak-Jepara.

Bedanya dari bus biasa, Anda bisa lihat ketinggi bodi busnya yang melebihi ketinggian bus normal.

Sleeper bus dengan harga premium tampak dari depan. (Foto: Shantika)
Sleeper bus dengan harga premium tampak dari depan. (Foto: Shantika)

Minim Pegal

Di antara banyak pilihan transportasi umum, sleeper bus bisa dikatakan punya sisi plus cukup banyak.

Jika dibandingkan dengan bus tipe reguler yang cuma bisa duduk, tentu saja kabin penumpang di sleeper bus jauh lebih nyaman untuk menempuh perjalanan selama belasan jam.

Kenapa? Karena Anda bisa meluruskan kaki ke depan tanpa terhalang apapun!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun