Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

No Tipu-tipu! Pengalaman Beli Macbook Air Second di Twitter/X

24 Maret 2024   10:31 Diperbarui: 28 Maret 2024   11:57 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MACBOOK Air bisa dikatakan 'alat tempur' harian yang pas buat saya yang banyak bekerja dengan mengetik di mana saja dan kapan saja. Nggak seekstrim itu juga sih tapi memang kadang suka bekerja di luar rumah.

Jadi bodi dan baterai Macbook Air yang tipis dan tahan lama itu bisa jadi penyelamat jika harus bekerja di luar rumah yang nggak mungkin ada colokan listrik.

Dibandingkan kerja di iPhone dan iPad, bekerja di Macbook memang lebih enak juga karena layarnya lebih lebar dan papan ketiknya lapang.

Lalu saya putuskan beli Macbook Air second karena Macbook Air saya sudah terlalu usang untuk dipakai. Maklum keluaran tahun 2013. Sudah sepuluh tahun lebih. 

Dan... alhamdulillah masih awet sebetulnya untuk aktivitas mengetik dan berselancar tapi baterainya sudah saya ganti dan tetap tidak bisa setahan lama baterai asli Apple.

Yang lebih memprihatinkan lagi adalah pengisi daya (charger) bawaan Macbook Air 203 itu masih bisa berfungsi tapi kabelnya sudah hampir semuanya terkelupas kulitnya. 

Supaya tidak terkena aliran listrik saat dicolok, saya harus melapisinya dengan selotip di sekujur tubuhnya. Maka dari itu, kalau saya ajak Macbook Air lama ini keluar rumah jadi agak miris kalau harus pakai pengisi dayanya. Bodi Macbooknya sendiri masih oke banget. Tiada lawan deh soal keawetannya.

Dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah usangnya sistem operasi di Macbook Air keluaran 2013 itu. Sudah tidak bisa di-upgrade lagi. Jadi dalam aspek digital security, Macbook lama ini jujur sudah tidak memenuhi syarat. 

Ngeri-ngeri sedap kalau dipakai untuk hal-hal yang berkenaan dengan transaksi keuangan dan hal serius soal duit. Ya siapa tahu kan ada yang iseng kirim malware atau spyware atau hal-hal gila lainnya yang cuma saya dengar dari serial TV kriminal atau skenario film soal digital crime.

Saya menemukan ada akun Bhaguz Hernawan (@bhaguz_403) di Twitter yang sedang menawarkan beberapa unit Macbook Air maupun Pro. Menurut pemantauan saya memang dia sendiri sangat sering melakukan penawaran produk-produk Apple baik baru maupun second di Twitter/ X.

Tentu saya tidak langsung percaya. Saya menelusuri X untuk meyakinkan diri saya bahwa kredibilitas Bhaguz sebagai penjual memang teruji. 

Sejauh ini saya tidak menemukan adanya tweet yang bernada keluhan atau tuduhan penipuan terhadap Bhaguz di reply tweet-nya, yang menjadi sebuah pertanda baik.

Soal harga, produk Macbook atau iPad atau iPhone yang ditawarkan oleh Bhaguz bukanlah produk dengan banderol harga 'miring' yang bikin kaum mendang-mending tergiur.

Beli Macbook Air 2020 di Twitter tanpa tertipu? Bisa kok. (Foto: Pexels.com)
Beli Macbook Air 2020 di Twitter tanpa tertipu? Bisa kok. (Foto: Pexels.com)

Harganya terbilang wajar. Lebih murah karena memang second. Tapi tidak sampai murah sekali yang membuat orang hampir tidak percaya layaknya produk iPad super murah Baim Wong yang ternyata bermasalah karena keluaran versi lama yang sistem operasinya bahkan hampir tak bisa diperbarui dan kapasitas memorinya sangat minim untuk ukuran zaman sekarang.

Jadi di titik ini, saya pun percaya.

Lalu saya menetapkan hati untuk mengajukan penawaran atas unit Macbook Air M1 keluaran tahun 2020 yang masih oke untuk dipakai bekerja sehari-hari sebagai penulis.

Bhaguz menyatakan informasi tambahan selain harga bahwa baterainya masih berfungsi baik, tidak bocor, pengisi daya juga masih dalam kondisi prima. Tidak ada cacat di bodi Macbook ini dan sudah terinstal software resmi penting seperti Microsoft Words dan Power Point yang mungkin diperlukan.

Saya pun menetapkan hati untuk membeli secara daring produk tersebut. Saya transfer Rp10 jutaan ke Bhaguz dan memintanya untuk mengirim melalui jasa kurir JNE. Ia pun mengkonfirmasi bahwa produk akan dikirimkan besok pagi juga tanpa ditunda.

Di sini saya terus berdoa agar prasangka baik saya benar dan tidak ada masalah terkait perjalana kurirnya ke tempat saya pagi berikutnya. Karena hanya Tuhan yang tahu kesialan datang kapan menghampiri kita kan? Ada saja oknum kurir yang 'gelap mata' melarikan atau menukar paket barang berharga dengan batubata. Alhamdulillah tidak terjadi pada saya.

Esoknya setelah saya transfer, benar juga paket teresebut datang dan saya periksa produk yang dimaksud benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang diberikan Bhaguz.

Jadi, memang tidak salah untuk membeli Macbook dari Bhaguz.

Buktinya hingga sekarang 3 bulan berlalu sejak pembelian produk, Macbook Air saya masih berfungsi dengan baik tanpa ada kendala sedikitpun. 

Pengisi daya juga berfungsi sebagaimana mestinya. Baterai masih tahan bahkan 10 jam sebagaimana spesifikasi daya tahan baterai asli pabrik Apple. So, yes this is a good bargain and I'm one satisfied customer.

Sebagai penutup, buat Anda yang sedang berburu produk Apple yang garansi iBox resmi, bukan versi Internasional (tanpa IMEI) yang berisiko tidak bisa dipakai di Indonesia (cuma bisa pakai jaringan Wi-Fi) dengan harga di bawah batas kewajaran, cobalah monitor linimasa akun Twitter @bhaguz_403. 

Mungkin Anda bisa memboyong produk Apple idaman tanpa menguras isi kantong tapi juga tanpa gigit jari akibat tertipu harga 'miring' yang cuma jebakan batman untuk orang yang percaya dengan dogma naif "pasti ada barang resmi kualitas bagus dengan harga jauh lebih murah di bawah standar pasar". (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun