Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Kirim Surel Terima Kasih Setelah Wawancara Kerja

21 Maret 2024   10:27 Diperbarui: 22 Maret 2024   02:59 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surel terima kasih setelah wawancara kerja, memang penting ya? (Foto: Pexels.com)

PARA PENCARI KERJA alias job seekers mungkin ada yang belum pernah mendengar istilah "surel terima kasih" atau dalam bahasa Inggrisnya "thank you email".

Bisa saya maklumi juga karena dulu saat saya masih awam dan hijau di dunia kerja bertahun-tahun yang lalu, saya juga belum pernah sekalipun menulis dan mengirimkan surat/ email semacam itu kepada orang yang pernah mewawancarai saya dalam rangka lowongan pekerjaan.

Buat Apa?

Namun, baru-baru ini saya berbincang dengan seseorang soal posisi sebuah pekerjaan dan kami terlibat dalam percakapan wawancara yang cukup intens.

Saya merasa agak lepas mengutarakan uneg-uneg dan ia pun juga sanggup membuka diri setidaknya dalam hal tertentu soal pekerjaan dan ekspektasinya tersebut kepada saya.

Jadi, bisa dikatakan kami berdua cukup bisa memahami posisi masing-masing dengan baik.

Dan setelah wawancara berakhir, saya terpikir untuk mengirimkan sebuah email yang berisi ucapan terima kasih padanya.

Kalau dulu, saya berpikir, "Buat apa ngirim gituan? Ga jelas banget."

Tapi sekarang, saya merasa sangat terdorong untuk melakukannya dengan alasan sekadar ingin menyatakan rasa terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berbincang panjang lebar dengan saya.

Saya tahu bahwa proses perekrutan itu tidak mudah dan sungguh menguras tenaga baik bagi si pencari kerja maupun si pembuka lowongan kerja.

Jadi saya ingin menghargai kesediaannya dan apresiasi karena ia pasti mau mewawancarai saya karena menghargai skills dan potensi saya.

Tujuan saya mengirimkan surel terima kasih itu bukan untuk membuat kesan yang wow dengan kata dan kalimat yang berbunga-bunga dan sok menyentuh hati tapi cuma template generik dari surel sejenis tapi dengan tujuan murni untuk mengucapkan terima kasih.

Surel terima kasih setelah wawancara kerja, memang penting ya? (Foto: Pexels.com)
Surel terima kasih setelah wawancara kerja, memang penting ya? (Foto: Pexels.com)

Memupuk Relasi di Dunia Kerja

Saya menyadari bahwa kesempatan dan rezeki bukan cuma soal lowongan pekerjaan yang sedang dicari tetapi juga bisa berujud relasi pertemanan baru dengan seseorang di luar circle kita sekarang.

Lalu saya sempatkan waktu untuk menuliskan sebuah surel terima kasih singkat tanpa menggunakan kecerdasan buatan karena saya tahu pasti juga banyak orang yang mengirimkan surel terima kasih demi formalitas belaka.

Tapi saya yakin surel terima kasih ini menjadi salah satu alat yang bisa menunjukkan kepribadian seseorang jadi saya dengan sepenuh hati dan serius menulisnya.

Kalau surel terima kasih ini bisa membantu saya menjadi terkesan lebih unggul dari kandidat lain bisa juga karena surel yang ditulis tanpa diminta pihak pemberi kerja adalah tanda bahwa kita memiliki perhatian lebih atas tawaran kerja yang diberikan. Dan bisa jadi itu menjadi salah satu poin pertimbangan.

Jadi Diri Sendiri

Sebetulnya menulis surel terima kasih tak perlu sebuah teori dan template yang kaku tapi cukup dengan bersikap tulus dan apresiatif saat menulisnya dengan gaya komunikasi khas kita sendiri.

Jangan sekadar meniru gaya menulis surel terima kasih orang lain atau dari template yang bisa didapat gratis di internet.

Justru harus kita buat surel terima kasih ini dengan seunik mungkin, yang mencerminkan sisi kepribadian terbaik kita.

Tak perlu kita menulis ulang pernyataan-pernyataan yang generik atau umum di surel terima kasih.

Alih-alih demikian, tuangkan dan tekankan kembali hal-hal yang mungkin kita lupa sampaikan atau ingin koreksi saat wawancara berlangsung misalnya soal preferensi lokasi bekerja Anda atau semacamnya.

Bisa juga kita nyatakan ulang poin penting dari wawancara yang sudah dilakukan dan menegaskan kembali kelebihan dan kekuatan kita jika nanti mengisi posisi tersebut.

Cegah Ghosting

Yang tak kalah penting ialah bahwa surel terima kasih adalah salah satu bentuk pengingat pada perekrut dan pemberi kerja bahwa kita butuh pemberitahuan/ berita perkembangan keputusan akhir dari proses wawancara kerja ini.

Jika memang ditolak, juga harus disampaikan langsung pada Anda. Dengan kata lain, surel terima kasih mengingatkan pemberi kerja untuk tidak melakukan tindakan ghosting.

Tindakan ini bisa terjadi saat pemberi kerja tak memberikan kabar apapun setelah ada keputusan terakhir dalam proses perekrutan.

Selama ini ghosting dianggap normal oleh banyak pemberi kerja yang sibuk tetapi apa susahnya untuk mengirim email lanjutan singkat soal keputusa akhir perekrutan sebagai penutup (closure) psikologis bagi pencari kerja? Tidak dibiarkan mengambang tanpa kepastian.

Mungkin sekarang waktu tepat bagi Anda untuk duduk sejenak menulis surel terima kasih untuk mereka yang sudah mewawancarai Anda akhir-akhir ini.

Bagaimana menurut Anda? Pernahkah Anda mengirimkan surel terima kasih juga setelah wawancara kerja? Dan apakah setelah itu Anda lolos atau tidak? Sharing di sini yuk. (*/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun