Tujuan saya mengirimkan surel terima kasih itu bukan untuk membuat kesan yang wow dengan kata dan kalimat yang berbunga-bunga dan sok menyentuh hati tapi cuma template generik dari surel sejenis tapi dengan tujuan murni untuk mengucapkan terima kasih.
Memupuk Relasi di Dunia Kerja
Saya menyadari bahwa kesempatan dan rezeki bukan cuma soal lowongan pekerjaan yang sedang dicari tetapi juga bisa berujud relasi pertemanan baru dengan seseorang di luar circle kita sekarang.
Lalu saya sempatkan waktu untuk menuliskan sebuah surel terima kasih singkat tanpa menggunakan kecerdasan buatan karena saya tahu pasti juga banyak orang yang mengirimkan surel terima kasih demi formalitas belaka.
Tapi saya yakin surel terima kasih ini menjadi salah satu alat yang bisa menunjukkan kepribadian seseorang jadi saya dengan sepenuh hati dan serius menulisnya.
Kalau surel terima kasih ini bisa membantu saya menjadi terkesan lebih unggul dari kandidat lain bisa juga karena surel yang ditulis tanpa diminta pihak pemberi kerja adalah tanda bahwa kita memiliki perhatian lebih atas tawaran kerja yang diberikan. Dan bisa jadi itu menjadi salah satu poin pertimbangan.
Jadi Diri Sendiri
Sebetulnya menulis surel terima kasih tak perlu sebuah teori dan template yang kaku tapi cukup dengan bersikap tulus dan apresiatif saat menulisnya dengan gaya komunikasi khas kita sendiri.
Jangan sekadar meniru gaya menulis surel terima kasih orang lain atau dari template yang bisa didapat gratis di internet.
Justru harus kita buat surel terima kasih ini dengan seunik mungkin, yang mencerminkan sisi kepribadian terbaik kita.
Tak perlu kita menulis ulang pernyataan-pernyataan yang generik atau umum di surel terima kasih.
Alih-alih demikian, tuangkan dan tekankan kembali hal-hal yang mungkin kita lupa sampaikan atau ingin koreksi saat wawancara berlangsung misalnya soal preferensi lokasi bekerja Anda atau semacamnya.