Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Mengapa Harga Rumah di Kota Mandiri Maja Lebih Ramah Kantong Gen Z

23 Januari 2024   07:51 Diperbarui: 23 Januari 2024   07:52 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klaster Bedugul dengan rumah murah 140 jutaan. (Foto: Dok. pribadi penulis)

Rp140 jutaan adalah harga unit jika dibeli dengan cash keras alias tunai. Jika Anda mencicil, besar cicilan per bulannya Rp800 ribuan.

Namun, jika menurut Anda itu sangat kecil dan ada anggaran lebih, ada rumah-rumah yang lebih besar di klaster Tampaksiring (klaster tetangga Bedugul) yang ukuran rumahnya lebih besar dan tanahnya lebih lapang dengan harga termurah (cash keras) 450 jutaan dan termahal 750 jutaan.

Untuk rumah seharga 450 jutaan, ukuran tanahnya 7 x 12 meter persegi (luas tanah 84 meter persegi) dan luas bangunan 42 meter persegi. Dan rumah 950 jutaan, ukuran tanahnya 9 x 15 meter persegi (luas tanah 135 meter persegi) dengan luas bangunan 72 meter persegi. 

Untuk rumah di sudut, harganya bisa mencapai 800 juta hingga 900 jutaan karena luas tanahnya lebih banyak (hingga 178 dan 225 meter persegi). Semua harga ini adalah cash keras 1 bulan. Selain pembayaran cash keras, cara pembayaran cash bertahap dan sistem baloon payment alias DP 50% serta sistem KPR juga ditawarkan.

Alasan Mengapa Rumah di Kota Mandiri Maja Murah Meriah

Jika Anda ingin tahu mengapa harga rumah di Kota Mandiri Maja bisa lebih murah dari perumahan-perumahan kota mandiri sejenis di daerah lain, Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini.

Pertama, karena tanah di Kota Mandiri Maja ini sudah dibeli oleh pengembang sejak lama, yakni sekitar tahun 1990-an sebelum krisis moneter 1998 melanda. 'Tabungan lahan' (land bank) sejak 30 tahun lalu ini jadi alasan besar kenapa harganya bisa sangat amat murah. Dengan harga semurah ini sekarang pun, pengembang masih bisa untung.

Hal ini sangat lain dari pengembang kota mandiri lainnya yang mungkin baru mengakuisisi lahan atau beli lahan 10-20 tahun lalu. Makanya harga gila-gilaan.

Kedua, harga rumah di sini masih murah juga karena mayoritas masyarakat terutama Gen Z masih enggan pindah ke daerah ini. Daya tarik ekonomi Jakarta yang begitu besar (dengan kebijakan WFO yang mengikat) masih membuat gamang para Gen Z yang merasa masih ingin hidup di kota metropolitan dan segala gemerlapnya tapi juga mulai menyadari bahwa dengan sumber daya keuangan yang mereka miliki sekarang ini, tidak bisa untuk memiliki rumah di tengah Jakarta tempat mereka banyak beraktivitas. 

Kompromi finansial harus dilakukan dan salah satu kompromi itu adalah dengan memiliki rumah murah di kota mandiri yang bisa dijangkau dengan akses transportasi yang baik dan lancar serta hemat karena bakal dilakukan setiap hari.

Jika saja para pemberi kerja memberikan keleluasaan Gen Z untuk bekerja dari rumah (WFH/ WFA), mungkin akan lebih banyak Gen Z yang mau untuk pindah ke sini dan bekerja secara remote dari kota mandiri yang mereka huni. Karena toh koneksi internet sudah ada di kota mandiri ini. Dengan demikian, pemerataan ekonomi bisa terjadi. Kalau WFO terus, duit mereka bakal berputar di Jakarta terus-menerus.

Ketiga, alasannya karena ukuran rumah dan lahan yang memang lebih kecil dari ukuran rumah yang dibangun 20-30 tahun lalu. Hal ini saya dengar sendiri dari seorang teman generasi senior (usia 60-an) yang berkomentar saat berkunjung ke rumah saya di Kota Mandiri Maja ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun