Inilah juga kenapa pasien kanker juga disarankan beryoga, karena mereka dalam yoga dan meditasi bisa dialihkan ke hal-hal yang dalam kendali mereka daripada pikiran dan kecemasan soal kematian yang sebenarnya urusan Tuhan. Semakin kita mencemaskan kematian, maka makin tersiksalah kita.Â
Yoga dan meditasi mengajak manusia untuk kembali menikmati momen saat ini di sini bersama tubuh fisik dan pikiran mereka sepenuhnya. Saat tubuh, pikiran dan jiwa menyatu seperti ini kita bisa menikmati hidup sepenuhnya. Jangankan 100%, 1000% juga bisa! Asal tadi, syaratnya bisa memfokuskan pada masa sekarang dan di sini.Â
Kenapa mesti fokus ke saat ini dan di sini (di tempat kita sedang berada)?
Saat pikiran kita selalu ke masa lalu dan depan, pikiran kita menjadi penuh sesal dan cemas. Padahal apa yang terjadi di masa lalu sudah tak bisa diubah, dan yang akan terjadi kita sebagai manusia tak akan tahu sedikitpun.
Begitu juga saat kita selalu berharap berada di tempat lain yang menurut kita lebih wah, lebih indah, lebih segala-galanya dari tempat yang kita sedang pijak sekarang. Inilah pikiran kita menjadi tak bahagia.Â
Supaya bahagia, cukup kita menerima dan mensyukuri bahwa kita masih diberi kesempatan Tuhan merasakan kaki kita menginjak bumi ini. Hal itu sederhana tapi realitanya tak sembarang orang bisa menghayatinya.Â
Itulah yang kira-kira Sophia Latjuba dapatkan dari latihan yoga dan meditasinya. Nah, kini bagaimana dengan Anda? Tertarik untuk memulai latihan yoga dan meditasi secara teratur di tahun baru ini? (*/ Twitter: @akhliswrites)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H