Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

12 K-Drama tentang Penulis yang Mesti Anda Tonton

21 Februari 2021   10:29 Diperbarui: 21 Februari 2021   10:34 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENONTON sebuah tayangan tentang pekerjaan orang lain terasa sungguh mengasyikkan. Tetapi menonton tayangan soal profesi kita sendiri membuat kita merasa lebih terlibat dan merasa istimewa karena itu berarti ada pengakuan dari orang lain terhadap profesi kita dan masyarakat menunjukkan minat atas itu. 

Saya tidak akan membandingkan sinetron Indonesia dengan drama Korea yang meski sama-sama picisan ternyata berbeda juga. Maksud saya berbeda dalam hal pemilihan profesi karakternya. Anda tahu sendiri orang-orang berprofesi apa yang ditampilkan di dalam sinetron Indonesia. Kalau bukan direktur, eksekutif muda, boss, dan lawan mainnya berprofesi kebalikannya yang notabene menyedihkan dari segi finansial. 

Terdapat jurang perbedaan yang menganga lebar antara kenyataan dan ilusi yang ditampilkan di layar televisi.Di drama korea, entah karena mungkin mereka lebih workaholic dari orang Indonesia, keragaman pekerjaan karakter yang ditampilkan di drama terasa lebih kaya. Dan itu menjadi terasa lebih realistis [walaupun belum sepenuhnya mencerminkan kenyataan juga].

Ah, sudahlah. Tidak akan habis jika saya harus membandingkan.

Sudah lama sebenarnya saya ingin menuliskan ini tetapi baru sempat sekarang dan ternyata di khasanah drama korea ada cukup banyak juga drama yang menaruh titik sentral pada karakter yang berprofesi sebagai penulis, sebuah pekerjaan yang saya geluti juga selama beberapa delapan tahun terakhir ini sekaligus sebuah minat yang saya sudah tekuni lebih lama dari itu.

Full House [2004]

Drama pertama yang menjadi tonggak masuknya Korean Wave ke Indonesia ini ditayangkan pada tahun 2004-2005. Sampai begitu populernya, sampai stasiun televisi di sini menayangkan ulang beberapa kali. Bahkan sekarang di aplikasi penayang konten digital semacam Iflix dan Viu, drama ini kalau tidak salah juga masih bisa dinikmati secara gratis.

Tokohnya yang menjadi penulis ialah Han Ji-eun (diperankan Song Hye-kyo), seorang penulis naskah film (scriptwriter) yang terpaksa harus tinggal dengan aktor bertemperamen buruk Lee Young-jae (diperankan Rain). 

Meski saat itu terdengar masuk akal, saat ini kalau saya baca-baca lagi plotnya dan menonton, terasa absurd juga. Apalagi saya masih ingat karier kepenulisan Han Ji-eun yang mulanya sama sekali mengecewakan kemudian bisa berakhir manis. 

Naskahnya diterima oleh rumah produksi. Apakah karena itu hanya karena ia bersuamikan Young-jae, seorang aktor terkenal? Tapi setidaknya serial ini membuat saya ingin menulis di sebuah rumah besar, lapang, asri di tepian danau. Alangkah idealnya studio menulis seperti itu.

Coffee House [2010]

Ini drama tentang seorang penulis thriller terkenal (lagi-lagi terkenal dan muda dan tampan plus kaya raya dan modis) yang terjebak cinta masa lalu, dan dua orang wanita yang bekerja sebagai penerbitnya dan sekretaris pribadinya. Ia tipe orang yang suka berbuat sekehendak hati. Tidak mempertimbangkan perasaan atau kepentingan orang lain. Tidak mau hadir dalam sesi penandatanganan novel barunya? Kenapa tidak pergi saja dari taksi yang dijaga ketat staf penerbitan? Gila mungkin kalau ada novelis seperti ini. Tapi soal kepribadian yang aneh dan eksentrik, saya setuju bahwa setiap penulis memiliki sisi itu. Hanya saja, tidak semua penulis memiliki wajah setampan itu.

Style [2009]

Adalah Park Gi-ja (diperankan Kim Hye-soo), seorang editor majalah fashion yang suka berperilaku seenaknya pada asistennya yang bernama Lee Seo-jung (diperankan Lee Ji-ah). Karena tuntutan finansial ia harus bertahan di majalah Style yang dikelola Gi-ja dan seorang atasan wanita lain yang tak kalah menekan padahal Lee Seo-jung ini ingin sekali menjadi penulis, tidak cuma pesuruh si editor arogan.

Ghost [2012]

Sebetulnya ini drama soal dunia maya alias internet dan hacking. Tapi jangan salah ada juga tokoh Park Gi-young (diperankan Daniel Choi) yan dikisahkan sebagai peretas yang menyamar sebagai reporter investigatif andal.  Bawahannya Choi Seung-yeon adalah seorang reporter pemula yang diremehkan Park Gi-young karena dianggap kurang berani menguak kasus di lapangan. Dalam perkembangannya, Choi bekerjasama dengan polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan seorang model terkenal melalui tulisannya di media daring. Di sini kentara sekali bahwa kekuatan penulis itu sangat besar dalam membentuk opini masyarakat di era digital. Apalagi jika konten itu viral dan dibaca banyak orang.

Chicago Typewriter [2017]

Drama yang mirip seperti kisah poliandri abadi lintas waktu ini mengisahkan tentang 2 orang pemuda yang terpikat oleh satu gadis cantik yang jago menembak. Dan karena dua pemuda itu berteman baik, mereka terlalu segan untuk membenci satu sama lain dan tidak sampai saling bunuh demi mendapatkan gadis pujaan bernama Ryu Soo-hyon yang diperankan Im Soo-jung di era kependudukan Jepang di Korea. Dua pria ini bernama Shin Yul (diperankan Go Kyung-pyo) dan Seo Hui-young (Yoo Ah-in). 

Delapan puluh tahun berlalu dan mereka bertiga dipertemukan kembali lewat mesin ketik kuno. Intinya, mereka bereinkarnasi. Absurd. Tapi menarik dan asyik. Setidaknya dua pria ini diceritakan memiliki bakat menulis yang membuat mereka menjadi terkemuka. 

Lagi-lagi, penulis digambarkan sebagai pekerjaan yang prestisius, bisa membuat orang kaya raya (lihat saja megahnya rumah penulis Han Se-joo yang memiliki ingatan masa lalu sebagai Seo Hui-young). 

Lalu penulis juga dideskripsikan sebagai pekerjaan kaum borjuis dan perlente (lihat saja karakter Yoo Jin-oh yang diperankan Go Kyung-pyo) yang mengingatkan saya pada pelopor New Journalism, Gay Talese. Menulis adalah ritual yang membuat pelakunya mesti berbusana bagus. 

Tidak bisa serampangan berpakaian. Bisa jadi ada benarnya karena selama ini penulis dianggap profesi santai dan bisa dikerjakan di mana saja tanpa harus berpakaian rapi dan pergi ke kantor seperti eksekutif muda atau pekerja korporat.

Because This Is My First Life [2017]

Di sini penulis digambarkan secara lebih realistis. Tidak ada rumah mewah atau ketenaran atau harta berlimpah. Lihat saja Yoon Ji-ho (diperankan Jung So-min) yang hidupnya menyedihkan sebagai asisten penulis naskah drama. Deritanya lengkap: melajang di usia 30, ditendang dari rumah karena adiknya yang laki-laki sudah menikah dan akan punya bayi, ditolak permohonan kreditnya oleh bank karena berstatus pekerja lepas (yang meskipun drama-drama yang ditulisnya begitu terkenal sampai ia menyodorkan judul-judul dan foto-fotonya bersama aktor-aktor kepada teller bank, tak berhasil juga membuat permohonan kreditnya dikabulkan).

My Love Eun Dong

Jujur saya belum menonton film ini dan baru saja membaca ulasannya di Wikipedia. Inti ceritanya soal seorang aktor yang jatuh cinta dengan penulis bayangan (ghostwriter) yang ia sewa. Dan tentu saja si pria ini bertemperamen sulit lalu meleleh begitu ghostwriternya masih bersemangat dan terlihat tulus. Klise tapi oke juga.

Kill Me, Heal Me [2015]

Novelis Park Seo Joon tidak suka terlalu dikerubuti penggemar tapi malah mengumbar kehidupan pribadi saudaranya untuk dipakai di novelnya. Drama ini belum saya tonton dan tampak menarik juga dinikmati.

It's Okay, That's Love

Di sini Jo In Sung memainkan peran novelis terkenal dalam genre misteri. Seperti biasa, ia memiliki sifat eksentrik berupa OCD dan delusi.  Lalu ia jatuh cinta pada psikiater yang menanganinya.

The King of Dramas

Drama ini menampilkan  Jung Ryeo Won sebagai penulis naskah drama pemula. Untuk itu ia harus bekerjasama dengan CEO dan aktor bintang yang arogan.

Ex Girlfriends Club [2015]


Byun Yo Han di sini memerankan karakter protagonis yang berprofesi sebagai penulis webtoon. Ini unik karena selama ini yang diangkat cuma penulis novel. Konflik muncul begitu karyanya difilmkan dan semua mantan pacarnya pun menjadi berang.

Yang mana drama tentang penulis yang Anda favoritkan? 

When the Weather Is Fine (2020)

Drama ini dibuat berdasarkan naskah novel "I'll Go to You When the Weather Is Fine" oleh Lee Do-woo. Kisahnya seputar sebuah toko buku yang didirikan oleh seorang pemuda Im Eun-seob (Seo Kang-joon) yang setia tinggal di kampung. 

Sementara itu, gadis yang disukainya Mok Hae-won (Park Min-young) bekerja di Seoul dan menggeluti cello sebagai instrumen musik yang memberikannya nafkah. Namun, suatu ketika ia merasalelah dan kembali ke kampung asal tempat ia dibesarkan. 

Di sana, ia kembali bertemu Eun-seob dan tinggal dengan bibinya Shim Myeong-yeo yang dulunya bekerja sebagai seorang penulis yang cukup termasyhur. 

Nantinya mereka harus bergelut dengan sebuah peristiwa yang menyakitkan di masa lalu. Melalui sebuah novel,  memori masa lalu yang menyesakkan itu dilampiaskan dan menemukan penebusannya sendiri. 

Bagi saya, ini menjadi contoh bagaimana karya sastra bisa menjadi sebuah medium untuk katarsis (pembersihan). Karena ada saat-saat di mana lidah manusia kelu dan tak bisa menjelaskan panjang lebar secara gamblang. Hanya karya sastra yang membuat pesan yang sungguh menyakitkan bisa diterima dan akhirnya diikhlaskan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun