TAHUN baru, resolusi baru. Begitu biasanya yang terjadi. Di antara banyak orang, daftar resolusi itu biasanya ada beberapa yang berkaitan dengan kesehatan yang memang artinya makin penting di masa pandemi seperti sekarang. Begitu yang saya amati di antara klien-klien yang saya tangani. Tahun baru seolah menjadi momentum bagi mereka untuk berlomba mewujudkan kesehatan yang prima.
Salah satu jenis resolusi kesehatan yang populer ialah menurunkan berat badan dan membuat perut rata. Kalau bisa six-pack!
Dari pengalaman saya, kalau tipe badan kita memang sudah kurus alias ectomorph, melatih perut sampai lebih ramping dan six pack relatif lebih mudah biasanya. Lain dari mereka yang bertipe badan mesomorph dan endomorph yang lebih mudah 'menimbun' lemak di badan.Â
Tapi meski orang kurus/ ectomorph cenderung memiliki perut yang kelihatan ramping, belum tentu mereka tidak memiliki lemak perut lho. Ada juga orang kurus yang berperut buncit!Â
Itulah kenapa tulisan ini sebenarnya tidak saya tujukan cuma buat yang merasa gemuk di perut. Bagi yang kurus tapi perutnya terasa gembur karena tak pernah berolahraga, bisa jadi itu juga lemak perut.
Para pria juga semestinya lebih waspada terhadap lemak perut sebab mereka cenderung menyimpan lemak di perut. Ini berbeda dari kaum Hawa yang menyimpan lemak di pinggul mereka.Â
Memang kenapa sih harus membuang lemak di perut yang menumpuk?
Begini, lemak perut bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan. Pertama, lemak perut yang tak terkendali meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, demikian menurut studi tahun 2016 yang dilaksanakan American College of Cardiology. Bahkan risiko itu tak banyak berubah setelah BMI dan lingkar pinggang menyusut.Â
Kedua, lemak perut membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit diabetes. Lemak perut lebih berbahaya dari lemak di pinggul yang biasa dimiliki perempuan pra-menopause.
Ketiga, lemak perut mengandung sejenis protein yang bisa mengubah sel normal menjadi sel kanker pada tubuh manusia. Riset tahun 2017 oleh Michigan State University menunjukkan bahwa lemak perut menjadi pemicu pertumbuhan tumor.
Nah, setelah kita paham betapa berbahayanya lemak perut bagi kesehatan kita (tidak cuma bagi penampilan), kini kita bisa beralih ke 6 cara yang sudah dibuktikan sains sebagai cara efektif membuang lemak perut dari tubuh.
Cara 1: Konsumsi Minyak Canola
Berdasarkan riset tahun 2016 di Penn State University, diketahui minyak canola yang mengandung asam lemak tak jenuh, memiliki efek positif untuk komposisi tubuh manusia terutama bagi yang obesitas.Â
Jadi, jika Anda konsumen makanan gorengan, saatnya harus mengganti minyak goreng biasa Anda dengan minyak canola. Tentu akan lebih bijak jika diiringi dengan porsi konsumsi gorengan yang berkurang. Bukan mentang-mentang minyak canola lebih sehat lalu kita bisa lebih banyak makan gorengan.Â
Cara 2: Olahraga Aerobik Secara Rutin
Benci lari atau jogging? Saatnya Anda mencoba olahraga ini karena olahraga jenis aerobik (misalnya lari, senam aerobik, bersepeda, jalan cepat) terbukti ampuh menurunkan kadar lemak di perut.Â
Sebuah riset oleh Duke University Medical Center tahun 2011, ditemukan bahwa jenis olahraga aerobik  lebih efektif dibandingkan latihan beban dan latihan gabungan antara aerobik dan beban.
Hanya saja, idealnya Anda perlu melakukan olahraga yang seimbang di kemudian hari. Tidak cuma yang berjenis aerobik tetapi juga beban agar massa otot tidak hilang banyak.Â
Cara 3: Konsumsi Blueberry
Asing dengan buah blueberry? Buah yang satu rumpun dengan buah stroberi ini menurut studi University of Michigan (2009) terbukti bisa membantu kita dalam melunturkan lemak perut.Â
Blueberry menurut penelitian ini mampu menurunkan faktor-faktor risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik. Efeknya dianggap dipicu karena kandungan tinggi bahan-bahan fitokimia (antioksidan alami) yang dikandung buah tersebut.
Cara 4: Tingkatkan Konsumsi Serat Pangan
Coba amati teman-teman kita yang benci makan sayur dan buah segar. Apakah lingkar perut mereka lebih kecil atau besar?Â
Jumlah serat pangan yang dikonsumsi seseorang memang berkaitan dengan lemak perutnya. Mereka yang rajin makan buah dan sayur segar lebih berpeluang memiliki perut yang langsing, sedikit lemak perut.Â
Cara 5: Menghindari Minuman Soda
Suka minum produk minuman bersoda? Saatnya Anda mengurangi atau bahkan sama sekali berhenti. Konsumsi minuman soda ternyata berkaitan erat dengan lemak perut seseorang.Â
Sebuah studi oleh Wiley tahun 2015 lalu menemukan bahwa para subjek penelitian mereka yang berusia 65 tahun ke atas makin buncit saat mereka makin banyak meneguk minuman bersoda.Â
Cara 6:Meningkatkan Kesadaran (Mindfulness)
Siapa menyangka makin sadar seseorang dalam kehidupannya, makin ia dijauhkan dari lemak perut? Sebuah studi tahun 2015 oleh Brown University menemukan bahwa manusia yang menjalani kehidupan mereka dengan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pikiran dan perasaan mereka lebih berpeluang untuk mengalami kegemukan di perut dibandingkan manusia yang asal menjalani hidup.
Anda tidak harus belajar meditasi untuk meningkatkan kesadaran dalam kehidupan sehari-hari.Â
Bagaimana mengukur tingkat kesadaran Anda dalam kehidupan? Anda bisa menanyakan pertanyaan seperti ini: "Apakah saya kesulitan dalam berkonsentrasi pada apa yang sedang terjadi di masa sekarang?", "Apakah saya bisa menyadari jenis emosi saya sepenuhnya saat itu juga, dan tidak harus menunggu beberapa waktu untuk bisa menyadarinya?".
Kesadaran (mindfulness) dapat membantu manusia mengatasi nafsu makan yang berlebihan (craving) dan lebih memilih asupan sehat dan seimbang.Â
Dengan kesadaran, kita juga bisa mengerem asupan makan sebelum benar-benar kenyang, sebagaimana yang dinasihatkan Nabi Muhammad SAW.
Bagaimana dengan pengalaman Anda sendiri? Sudah berapa cara yang Anda coba dalam menyusutkan perut dan membuang lemak? (*/ Twitter: @akhliswrites)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H