Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Suka Makan Larut Malam? Ketahui Risiko Kesehatannya

21 Mei 2019   15:06 Diperbarui: 21 Mei 2019   15:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hindari makan larut malam jika ingin tak terkena kanker! (Foto: Wikimedia Commons)

Anda sering makan menjelang tidur?

Mereka yang berberat badan rendah biasanya disarankan oleh orang-orang sekitar mereka untuk tidur dalam kondisi kenyang. Pokoknya segala cara ditempuh  agar bisa lebih gemuk karena tubuh kurus dianggap sebagai momok.

Sementara itu, mereka yang sudah berberat badan lebih lebih sering harus menahan nafsu makan di malam hari karena tak ingin angka di timbangan terus melonjak. Hanya saja karena sudah terbiasa makan malam dalam jumlah besar dan di waktu yang cukup larut dengan dalih tidak bisa tidur jika perut kosong, akhirnya tetap saja makan banyak di malam hari saat hendak tidur.

Hati-hati jika itu sudah menjadi kebiasaan. Makan menjelang tidur ternyata tidak cuma berdampak pada berat badan. 

Diketahui dari temuan studi ilmiah bahwa waktu kita makan dan risiko kanker memiliki kaitan!

Menurut studi yang temuannya dipublikasikan di International Journal of Cancer ini, waktu makan yang terlalu larut dan dekat dengan waktu tidur berkaitan dengan risiko mengidap kanker payudara dan prostat yang makin tinggi pula. Hal ini dikarenakan faktor gaya hidup dan kebiasaan waktu makan mempengaruhi irama sirkadian dan risiko kanker seseorang. 

Yang menarik dalam temuan itu adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan beraktivitas dari pagi sampai petang (saat matahari bersinar) memiliki risiko kanker yang relatif lebih rendah.  

Ilmuwan menyatakan belum ada penjelasan yang lebih lanjut untuk temuan tadi. Hanya saja, memang ada indikasi bahwa waktu seseorang tidur (apakah itu sesuai dengan irama sirkadian atau tidak, yakni tidur saat malam - bukannya begadang) mempengaruhi kapasitas seseorang dalam mencerna makanan yang masuk.

Dalam sebuah studi lain, terbukti memang waktu kita bersantap memiliki implikasi yang besar terhadap kemampuan metabolisme tubuh dan kesehatan secara umum. 

Lalu bagaimana jika Anda masih ingin makan malam? Cobalah beri jarak antara waktu makan malam dan waktu tidur. Jika Anda tidur pukul 11 malam itu artinya setidaknya pukul 7-8 malam Anda sudah makan malam. 

Nah, bagaimana kalau terlanjur terbiasa makan malam pukul 11 misalnya? 

Inilah pentingnya pengaturan pola hidup sehat yang holistik. Kita bisa lihat bahwa semuanya berkaitan. Jika Anda memiliki satu kebiasaan yang kurang sehat, biasanya akan berpengaruh pada pola hidup secara keseluruhan. Nah, tugas Anda adalah menemukan mata rantai yang lemah itu dan menggantinya dengan yang lebih kuat. (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun