Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cukupkah Olahraga dengan Berjalan Kaki?

27 April 2019   12:07 Diperbarui: 27 April 2019   15:29 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang kolega sedang merana. Apa pasal? Ia baru saja berkonsultasi dengan seorang dokter karena tekanan darahnya yang rendah membuatnya kerap limbung, tidak bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

"Turunkan berat badan ya, pak!" imbau si dokter pada kolega saya itu.

Kolega saya 'nyengir'. Tidak bisa berkata apa-apa karena ia tahu beratnya agak susah dikendalikan karena hobinya berwisata kuliner ke mana-mana.

Untuk memulai mewujudkan saran dokter ini, ia pun disarankan untuk berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari oleh seorang rekan  kerja lain, yang meskipun di usia yang sama memiliki berat badan yang lebih terkendali. Ia memberikan kiat itu karena ia sendiri doyan makan banyak tapi gemar berjalan kaki.

"Kamu coba jalan kaki deh. Aku aja pas kemarin ke New York meski makan banyak banget, malah berat badanku turun. Ya itu karena banyak jalan kaki ke mana-mana," ucap rekan kerja tersebut.

Saya kemudian berpikir apakah jalan kaki memang bisa dikategorikan sebagai olahraga? Kalau hanya mengukur olahraga atau tidak dari jumlah keringat yang dihasilkan setelah berjalan kaki, bisa jadi keringat itu keluar akibat deraan cuaca dan udara yang panas, atau terik sinar matahari, bukan karena intensitas gerakannya.

Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini, saya mencoba mencari sumber literatur ilmiah dan mendapatkannya.

Dengan merujuk pada hasil penelitian tim riset University of Alberta yang dipublikasikan pada tahun 2006 lalu, disimpulkan bahwa berjalan kaki yang selama ini dikatakan sebagai salah satu bentuk olahraga paling sederhana ternyata BELUM CUKUP untuk bisa memberikan dampak signifikan pada kesehatan pelakunya.

Mungkin kita bertanya, apakah alasan di balik itu?

Sebagai bentuk olahraga paling sederhana, berjalan kaki memang bisa dilakukan oleh manusia di hampir segala rentang usia dengan tingkat kebugaran yang relatif rendah sekalipun. Mereka dengan obesitas bisa melakukannya dengan relatif aman dan nyaman.

Namun, seiring berjalannya waktu, mereka yang sudah memulai gaya hidup sehat dengan berjalan kaki idealnya tidak hanya menggantungkan diri pada target jumlah langkah kaki yang harus ditempuh dalam sehari. Ini karena dampaknya bagi kondisi kesehatan kita tidak terlampau signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun