Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mencegah Laut Indonesia Makin 'Plastik'

16 Oktober 2017   15:52 Diperbarui: 16 Oktober 2017   16:00 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu artinya, hindari makan dengan wadah dan alat makan (sendok dan piring dan sebagainya) yang hanya bisa dipakai sekali. Jika ada piring, gelas kaca, sendok dan gelas logam, kenapa harus memakai wadah dan alat makan dari plastik dan styrofoam yang selain merusak lingkungan juga merusak tubuh karena jika dipakai untuk mewadahi makanan dan minuman suhu panas, ia akan mengeluarkan zat yang karsinogenik atau pencetus kanker. 

Jadi, siapkah Anda menggadaikan kesehatan dan kelestarian lingkungan demi kepraktisan sekejap? Jika dengan mudahnya Anda berkata iya, ada yang salah dengan moral dan etika Anda sebagai makhluk yang konon paling cerdas dibanding makhluk Tuhan yang lain.

KURANGI/ HINDARI PESAN MAKANAN SECARA DELIVERY

Saya selalu berusaha makan di tempat karena dengan begitu saya akan lebih sehat (karena saya bergerak dari meja kerja dan berjalan kaki atau bersepeda ke warung/ restoran). Makan di tempat kerja juga membuat pikiran tetap stres, padahal saat jeda makan, harusnya kita bisa bersantap dengan suasana lain yang lebih rileks. Memesan makanan via aplikasi juga tidak saya biasakan karena kemasannya adalah plastik. Dan kembali lagi, jika makanan dan minuman yang Anda pesan itu bersuhu tinggi, amankah bagi kesehatan jika bersentuhan dengan plastik? Silakan jika Anda ingin makan kuah soto ayam dengan kandungan plastik. Saya? Tidak, terima kasih banyak. Saya akan ke warung soto langsung dan makan di sana di mangkuk. Lebih aman, sehat dan enak daripada dibungkus.

PILIH BAHAN MAKANAN SEGAR

Makanlah bahan makanan yang segar. Itu karena jika bahan makanan yang tidak segar alias kemasan atau pabrikan, pasti memerlukan kemasan agar bisa bertahan dalam jangka lama.

BUAT JUS SENDIRI

Daripada minum jus pabrikan yang sudah ditambahi pewarna dan pengawet (gula tambahan yang terlalu banyak), mengapa tidak beli buah segar saja dan membawanya di tas belanjaan dari kain yang lebih ramah lingkungan? Ini bukti bahwa kembali ke pola hidup sehat dan alami membuat Anda dan lingkungan lebih sehat juga.

TINGGALKAN PRODUK PEMBERSIH YANG BERACUN

Sering membeli produk pembersih lantai atau dinding yang berbeda-beda. Kini saatya mencoba memakai baking soda dan cuka yang lebib ramah lingkungan. Untuk mengepel, Anda juga bisa pakai karbol dari serai. Segar dan alami.

BERHENTI BELI AMDK (AIR MINUM DALAM KEMASAN)

Inilah 'dosa' dan 'kejahatan' lingkungan yang sudah dianggap lumrah tetapi jangan sampai dibiarkan seterusnya menjadi lumrah. Terapkan aturan ketat agar bisa menghindari membeli air minum dalam kemasan karena selain jauh lebih mahal (beli air minum isi ulang kapasitas berliter-liter dalam galon cukup Rp16.000, sementara AMDK setengah liter Rp5-6.000). Bayangkan bodohnya kita sudah memboroskan uang dan mengotori lingkungan juga.

HENTIKAN PENGGUNAAN PRODUK MICROBEADS

Microbeads yang konon bisa menghaluskan kulit wajah dan badan Anda itu sejatinya adalah butiran plastik yang halus dan saat dibilas bisa masuk ke sumber air kita. Microbeads tidak akan musnah begitu saja di selokan, sungai dan lautan. Ia akan terus mengambang. Lalu memasuki tubuh-tubuh manusia kembali dengan menyelinap dalam makanan dan minuman.

BEI DALAM JUMLAH BANYAK

Membeli dalam jumlah eceran selalu lebih mahal! Praktis memang tetapi Anda harus membayar ongkosnya dalam bentuk pengeluaran yang lebih besar dan ongkos lingkungan juga. Jadi jika Anda tak peduli lingkungan, Anda bisa melakukannya demi penghematan!

MASAK SENDIRI

Memasak makanan sendiri memang terbukti bisa menghemat pengeluaran daripada makan di gerai makanan terutama yang jenis cepat saji dengan banyak kemasan untuk saus, untuk sambal dan sebagainya. Jika Anda memasak sendiri, Anda bisa menghindari penggunaan kemasan plastik semaksimal mungkin daripada jika Anda makan di tempat yang dimiliki orang lain yang belum tentu memiliki kesadaran akan bahaya sampah plastik.

BELI BARANG BEKAS (SECOND)

Imbauan ini juga termasuk dalam pembelian buku, barang yang paling saya suka! Karena buku baru biasanya tersampuli plastik. Sebenarnya memang buah simalakama tetapi membeli buku bekas terbukti solusi yang efektif karena buku bekas tidak dijual lagi dalam plastik bening sebagaimana buku baru. 

SELALU MENAMPUNG SAMPAH SENDIRI SELAMA BEPERGIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun