Sebagai salah satu pegiat yoga di Jakarta, saya kerap mendapati orang-orang yang menderita gangguan kesehatan dan psikomatis (keluhan kesehatan yang dipicu faktor mental). Mereka datang dengan keluhan sakit punggung dan bahu (kedua area ini paling banyak dikeluhkan pekerja kantoran dan anak muda penggila gamesonline). Ada juga yang berkeluh kesah soal sakit pinggang bawah (lower back pain). Belum lagi yang skoliosis, lordosis, insomnia, stres, cemas berlebihan dan beragam masalah kesehatan lainnya.Â
Namun, herannya begitu saya ajak ke kelas yoga untuk mencoba meyembuhkan keluhan-keluhan tadi sebagian dari mereka malah menjadi ragu dan mundur, kemudian memilih solusi instan: konsumsi obat-obatan. Padahal dalam jangka panjang, konsekuensinya yang harus ditanggung oleh manusia atas pilihan 'jalan pintas' semacam itu tidaklah begitu menyenangkan.
Berikut adalah 10 alasan yang sering saya dengar dan temukan saat seseorang menolak mencoba yoga.
1. Harus fleksibel untuk ikut yoga: Jika Anda masih muda dan sudah merasa kaku, bayangkan Anda dalam 10, 20 atau 30 tahun mendatang. Mulailah berlatih sehingga Anda bisa menjadi lebih lentur. Yoga (dalam hal ini asana) membutuhkan kombinasi kekuatan, keseimbangan dan kelenturan. Setiap orang setidaknya memiliki salah satunya dan Anda bisa menggunakan itu untuk membantu Anda meningkatkan aspek lainnya yang masih kurang seiring dengan latihan rutin.Â
2. Pria tak bisa beryoga: Yoga zaman dulu dirintis oleh kaum Adam dan dipraktikkan secara tertutup oleh ribuan pria ribuan tahun lalu. Selain itu, popularitas di antara kaum pria makin tinggi sekarang. Rasio pria dan wanita di kelas-kelas yoga asana juga makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena orang mulai sadar bahwa yoga tidak hanya melatih kelenturan namun juga kekuatan, selain tentunya kesehatan secara holistik.Â
3. Yoga terlalu mahal: Mayoritas studio yoga menawarkan kelas khusus bagi pemula. Ditambah lagi, ada banyak layanan yoga daring (online) yang bermunculan sekarang. Di YouTube Anda juga bisa menemukan banyak videonya (meskipun tentu berlatih dengan guru akan jauh lebih aman dan terarah).Â
4. Yoga adalah agama: Yoga dibangun atas dasar spiritualitas dan upaya meningkatkan keseimbangan hidup dengan meningkatkan cinta kasih pada diri dan orang lain serta alam secara keseluruhan. Yoga tidak menghakimi agama mana yang benar atau salah. Ia menerima adanya semua keyakinan dalam umat manusia.Â
5. Yoga bukan olahraga: Ada begitu banyak jenis, pendekatan dan metode yoga. Bagi Anda yang ingin mengalami pengalaman yang lebih mengarah ke aspek raga, cobalah kelas Ashtanga dan Power Yoga yang memeras keringat dan kalori. Kelas semacam ini akan meningkatkan detak jantung Anda, membangun kekuatan dan membakar kalori, sehingga pada akhirnya meningkatkan kesehatan fisik.Â
6. Yoga hanya untuk anak muda: Dharma Mittra baru berusia 74 tahun namun ia masih bisa melakukan headstand tanpa tangan serta banyak pose menantang lainnya. Tentu Anda tak harus sekuat dia. Namun, jika Anda memiliki keterbatasan fisik, cobalah kelas lainnya yang lebih lembut dan sesuai dengan kondisi Anda. Opsi lainnya ialah mengambil kelas privat sehingga Anda bisa melakukan yoga secara rutin sendiri.Â
7. Yoga terlalu banyak menuntut komitmen dan waktu: Latihan yoga apapun akan memberikan manfaat bagi Anda. Bahkan latihan yoga sesingkat 10 menit sehari bisa memberikan perbedaan jika dilakukan terus menerus. Mulailah beryoga di pagi hari atau waktu apapun yang sesuai dengan waktu luang Anda untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh dan pikiran.Â
8. Yoga hanya untuk mereka yang kurus dan bugar: Dalam kelas yoga, kita tidak diperkenankan untuk menghakimi apapun.Setiap orang hadir untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara fisik dan mental. Ikutilah kelas pemula atau workshop dan masukilah kelas-kelas reguler. Bergantung pada niat Anda, yoga bisa membantu Anda menurunkan berat badan atau memungkinkan Anda untuk mencintai dan menerima diri sendiri.Â
9. Hanya ada satu jenis yoga: Vinyasa ialah jenis yoga terpopuler saat ini karena menguras keringat dan orang banyak menyukainya sebagai latihan kardio yang bisa meningkatkan kebugaran dan ketahanan fisik. Namun, jangan salah. Ada banyak jenis dan pendekatan yoga lainnya yang berbeda dari vinyasa. Hatha Yoga juga bersifat fisik namun dalam kelas ini Anda akan disuguhi lebih banyak pose statis/ menahan. Kelas Power Yoga bersifat menguatkan otot dan melatih kerja jantung. Kelas Hot Yoga menambahkan panas untuk tantangan yang lebih tinggi.Â
Semua ini hanya sejumlah kecil jenis pendekatan dan gaya yoga yang ada sekarang. Cobalah setiap kelas dan rasakan bedanya. Lalu Anda bisa tentukan kelas mana yang sesuai bagi diri Anda. Dan jika Anda bosan, Anda juga bisa beryoga dengan metode yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Tidak ada yang bisa melarang Anda. Keputusan di tangan Anda.Â
10. Yoga bukan untuk orang yang cedera atau menderita sakit kronis: Inilah justru mengapa orang yang berkondisi demikian harus mencoba yoga. Karena yoga bisa meningkatkan kesehatan dengan lebih aman jika dibimbing oleh praktisi/ guru yoga yang berpengalaman. Bicarakan cedera atau sakit Anda pada guru yang kompeten sehingga ia dapat memberikan modifikasi pada gerakan yoga atau teknik bernapas dalam kelas sehingga Anda bisa tetap beryoga dari tingkatan paling dasar.Â
Di sini, kesadaran Anda sebagai murid juga harus ada agar cedera atau sakit tidak makin parah atau terpicu kembali. Saat nanti kesehatan Anda mulai membaik, Anda bisa meningkatkan level tantangannya dengan bertahap. Yoga bisa membantu proses penyembuhan penyakit-penyakit tertentu dan meredakan rasa sakit tanpa harus bergantung pada konsumsi obat peredam sakit (pain killer) yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang. (*akhlis.net/ twitter: @akhlis27)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI