Saya yang berstatus warga pendatang di sini rasanya memang tidak bisa berharap terlalu banyak dengan peningkatan pelayanan publik yang paling berkaitan erat dengan minat saya dalam sastra dan menulis, apalagi setelah gonjang-ganjing politik selama ini. Namun, kalau saya boleh berandai-andai, jika saya ber-KTP Jakarta, saya akan pilih kandidat pemimpin DKI Jakarta yang menjanjikan kualitas perpustakaan yang lebih baik dari yang telah ada. Karena inila h salah satu cara untuk mengalihkan perhatian mereka dari pusat-pusat perbelanjaan ke perpustakaan. Dari konsumtif menjadi edukatif.Â
Kadang iri juga menyaksikan bagaimana nyaman dan lengkapnya perpustakaan di negara-negara maju. Perpustakaan di Indonesia, meskipun yang terletak di ibukota negara yang notabene pusat peradaban bangsa, masih jauh dari gambaran tersebut. Entah sampai kapan impian ini akan cuma jadi impian tetapi setidaknya saya sudah mulai meramaikan perpustakaan secara konkret. Semampu saya. Sebisa saya. Tak perlu cuma mengumbar kata, tetapi diiringi tindakan nyata. (*)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H