Mbah Bolong adalah alumni dari pondok Tambakberas dan merupakan santri dari Kyai Jamal. Peci putih merupakan ciri khas yang selalu dipakai dalam berdakwah. Beliau memiliki kumis tipis serta tinggi badan berkisar 158 Cm dan berkulit sawo matang. Saat ini beliau bertempat tinggal di Dusun Gendong Desa Watugaluh Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Beliau juga merupakan pengasuh dari pondok pesantren “Falahul Muhibbin” yang letaknya bersebelahan dengan rumah beliau. Sebagai pembina dari Jam’iyah Shalawat Seribu Rebana, beliau tidak pernah absen untuk mengisi tausiyah pada saat acara berlangsung.
Kyai yang akrab dengan guyonan disetiap dakwahnya ini juga sering diundang sebagai penceramah oleh masyarakat Jombang. Bahkan atas kecintaannya kepada Shalawat, beliau bersedia menyumbang rezeki kepada komunitas shalawat yang ada di desa, contohnya di Desa Sidokaton Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang.
Mbah Bolong adalah seorang Ustadz yang menurut saya memiliki jiwa muda serta low profile. Hal ini terlihat saat saya & seorang teman berkunjung ke rumah beliau pada hari Jum'at, 30 Mei 2014. Saat tiba di rumah beliau, kami dipersilahkan masuk. Hal pertama yang beliau katakan "Ayo rek, mangan disek",(ayo nak, makan dulu). Begitu terkejutnya saya yang merasa masih "Anak kemarin sore" diajak makan oleh ustadz yang selama ini dikagumi oleh keluarga saya. Mulai dari ibu saya yang selalu antusias mengikuti kegiatan seribu rebana tiap malam minggu wage, serta bapak, adik, beserta ibu yang tidak pernah absen mendengar tausiyah yang diberikan beliau saat berdakwah di Hotel Prodeo Jombang.
Sungguh, pengalaman yang sangat berharga dan berkesan. Saat ini saya dalam proses menulis sebuah penelitian. Satu hal yang saya inginkan, jika nanti tulisan saya sudah selesai, salah satu persembahan akan saya tujukan untuk Mbah Bolong. Terimakasih my inspirations. ^_^
Ayis Nuzul Maulidah
