Tulisan ini adalah tanggapan dan salut saya atas tulisan Bung Gitan Danadhyaksa karena telah memberikan perimbangan informasi.
saya setuju sekali dg tulisan Bung Gitan.
Saya sudah lama mengikuti sepak terjang Bupati Banyuwangi yg masih muda tapi sangat kreatif dan inovatif, tapi masih sangat kekurangan referensi ttg beliau.. maklum, karena lokasi tugasnya jauh di ujung timur pulau Jawa, jauh dari Jakarta, sehingga sedikit sekali wartawan yg mau menulis berita tentang beliau. Wartawan  dan media massa nasional yg mayoritas ada di Jabodetabek lebih memilih berita-berita yg bisa diliput cukup dengan modal naik sepeda motor dan helm. Makanya beritanya seakan-akan Indonesia hanya Jakarta dan sekitarnya. Makanya kesannya seakan-akan pejabat yang baik hanya Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada mereka bertiga, mari tuliskan secara berimbang pejabat-pejabat lain yg berprestasi di daerah, seperti Azwar Anas dari Banyuwangi, Nurdin Abdullah dari Bantaeng, Rudianto Asapa dari Sinjai, Randhan Pomanto dari Makassar, dan Zainul Majdi dari NTB dan lain-lainnya. Supaya kita terinspirasi oleh gebrakan2 mereka yg fenomenal, kreatif dan inspiratif. Supaya membangkitkan semangat dan optimisme kita dari pesimisme atas banyaknya kasus korupsi dan moral rendah dari pejabat Indonesia (bahwa ternyata Indonesia masih punya banyak pejabat yang lurus, berprestasi, dan hebat, bukan cuma Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil). Hentikan ketimpangan pemberitaan yang terlalu menitikberatkan Jakarta. Ini tidak untuk membanding-bandingkan siapa yang lebih baik, tetapi untuk memperkaya dan menyetimbangkan informasi, sebagaimana ditulis Bung Gitan.
Saya pernah membaca komentar netizen terhadap artikel ttg gebrakan Nurdin Abdullah  dari Bantaeng yg dalam 4 tahun kepemimpinannya telah mencatatkan prestasi luar biasa (50 penghargaan nasional dan internasiona). Komentator tersebut dg sinis mengecam artikel tsb sbg artikel yang tendensius karena tahun ini adalah tahun politik: "bila Nurdin Abdullah memang sehebat itu, kenapa tidak pernah ditulis sebelumnya? Kenapa baru ditulis tahun ini?"  Komentar tersebut langsung disahuti oleh testimoni-testimoni dari netizen Bantaeng, yg menyatakan bahwa merekalah, rakyat Bantaeng, yang menjadi saksi prestasi nyata Nurdin Abdullah. Justru media jurnalistik yang keterlaluan karena selama ini hanya mau meliput tentang Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil (dan baru-baru ini Tri Risma, itupun setelah gegeran isu pengunduran diri), seakan Indonesia hanya Jakarta dan daerah sekitarnya.
Saya menghimbau kepada Kompasioner di daerah, bila ada informasi menarik seperti yg ditulis Bung Gitan ini, tolong dishare secara terbuka di media, supaya semua bisa menikmati inspirasinya, terbangkitkan optimisme dan pencerahannya, dan melepaskan diri dari kaca mata kuda..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H