Melalui cerpen sorotan pada layanan publik ternyata cukup efektif merangsang keingintahuan banyak pihak. Hal lain yang secara tidak langsung diperoleh, yakni rekayasa literasi yang dapat jauh mengenali peran dan fungsi Ombudsman. Lembaga negara yang baru dua tahun lahir di Sulbar ini telah menerobos keakuan tema sosial dalam pilihan berbeda.
Budi Santosa, Komisioner Ombudsman RI yang hadir di tengah ratusan penonton temu teater menyebut, gagasan yang dipilih Sulawesi Barat untuk program Sayembara Menulis Cerpen, dan Temu Teater sebuah pilihan yang menarik dan mampu menggerakkan kampanye anti maladministrasi dan anti korupsi di Sulbar.
Kampanye melalui even seni budaya disebut sebagai cara yang cukup efektif. "Di seluruh provinsi juga digelar program kampanye dengan tema yang sama, tapi dengan metode berbeda. Pementasan teater seperti ini dapat diangkat sebagai program yang juga dilakukan di daerah lainnya," ujarnya Budi Santosa di gedung Pemuda Mamuju, akhir pekan kemarin.
Gelar "Kosa Kata" yang berlangsung tanggal 16-17 Oktober dikelola even organizer Forum Lingkar Pena (FLP) Sulbar. "Tahun depan muatan program akan kita tambah," sebut Lukman Umar yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulbar ini.
Ia menyebut, pengenalan Ombudsman pada ragam komunitas membantu meningkatnya kesadaran publik. 48 cerpen itu paling tidak telah mewakili realitas di masyarakat tentang kualitas layanan yang dapat dilihat, dibaca dan dirasai. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H