Mohon tunggu...
Adi Arwan Alimin
Adi Arwan Alimin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku

Aktif mengampanyekan urgensi keterampilan menulis bagi anak-anak dan generasi muda. Penggagas Sekolah Menulis Sulawesi Barat. Kini bekerja sebagai editor dan menulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sulbar, Belajarlah Melawan Lupa!

25 September 2014   19:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:32 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tokoh Syahrir, seperti dalam buku penulis "Jejak Dua Lelaki" (2011) yang berkisah kiprah Syahrir dan Ibnu Munzir dalam Perjuangan Pembentukan Provinsi Sulbar, hadir di seluruh etafe. Dengan tetap menghormati peran tokoh-tokoh besar lainnya, menurut penulis, Syahrir layak menempati urutan terdepan. Tak ada tokoh lain yang berani menukar nasibnya, seperti yang dihadapi Syahrir dahulu, apalagi dalam konteks hari ini.

Di sejarah apapun, selalu akan mencatat sepak terjang orang per orang sesuai kualitas pengabdiannya. Sebab kita tak boleh menafikan sumbangsih sekecil apapun. Ini pun hanya sebuah refleksi singkat. Sebab ada daftar nama seratusan tokoh menentukan yang ikut merancang, dan membuat Sulbar ini ada.

Asal mula senantiasa tak pernah lupa pada sosok yang menetaknya sebagai tumpuan cacatan waktu, prestasi dan perjalanan. Demikianlah Syahrir Hamdani, Ibnu Munzir juga tokoh utama Sulbar lainnya, mestinya diberi ruang ekspresi sepantasnya, juga kesempatan terbaik, sebagaimana sebuah bangsa meletakkan rasa hormat.

Sungguh sayang, dalam acara Peringatan HUT Sulbar Ke-10 di Lapangan Merdeka, Mamuju panitia tak lagi memasukkan poin pembacaan kronologi perjuangan yang melibatkan tokoh-tokoh sentral lainnya. Padahal itu seharusnya Wajib diperdengarkan. Tak heran bila hadirin bertanya-tanya setelah menunggu narasi tahunan itu dideklamasi.

Ini harus dicermati, sekaligus menjadi kecemasan. Agar Sulbar tidak mudah pikun di usia mudanya dan kehilangan rasa hormat. Belajarlah melawan lupa! (*)

Padang Bulan, 24 September 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun