Mohon tunggu...
Dewi Purwati
Dewi Purwati Mohon Tunggu... Guru - Creative Writer

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Author (Penulis) Konselor Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Bersama BRI dari Warga Jatipurno

8 November 2022   22:17 Diperbarui: 8 November 2022   22:41 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hari lalu saya membuka akun kompasiana, seperti biasa sebelum membaca artikel tulisan kompasianer lain yang menginspirasi, saya terbiasa membuka terlebih dahulu notifikasi pemberitahuan dari Kompasiana.


Hal yang paling saya sukai ialah, kompasiana ini sangat konsen dan konsisten untuk memberikan ide-ide menulis bagi kompasianer, bahkan saat kita belum rampung menyelesaikan ide tulisan, Kompasiana justru sudah memberikan tugas baru yang membuat tantangan diri untuk segera menyelesaikan dan merampungkan tulisan sebab tugas baru sudah datang. Saatnya menchallenge diri untuk menyelesaikan tiap-tiap tugas dari Kompasiana.

Kembali ke notifikasi. Benar saja, terdapat notifikasi tugas baru. Kali ini tugas dari Kompasiana bukan terkait membuat artikel atau menanggapi issue mengenai tema tertentu, melainkan notifikasi tugas untuk ikut serta dalam ajang perlombaan blog atau video.

Blog Competition begitulah kalimat awal notifikasi yang muncul. Baru baca judul pasti udh tau ini notifikasi ajang perlombaan. Para kompasianer diharapkan untuk ikut kontribusi majukan UMKM lewat konten tulisan maupun video yang bersyarat.

Saya kembali membaca secara seksama, bahwasanya pemilik event penyelenggaranya ialah Bank BRI, dengan menggandeng Kompasiana untuk mengajak para kompasianer kontribusi mengikuti perlombaan blogger dengan memajukan UMKM melalui tulisan ide, gagasan, pendapat atau video tersebut.

Dalam rangka HUT Bank BRI sayapun ingin turut andil menyumbang tulisan sederhana berdasarkan pengalaman. Entah tulisan ini layak untuk di perlombaan atau tidak.

BRI

Siapa sih yang tidak kenal dengan BRI?
Saya yakin orang yang tinggal di kampung seperti saya sangat kenal dengan bank satu ini. Bank yang sangat dekat dengan masyarakat yang berada di wilayah 3T. Itulah kenapa Bank Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya Bank yang sangat konsen menggagas ekonomi di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Sebelum jauh membahas UMKM berhasil selamat karena kemudahan pinjaman dan bunga kecil di bank BRI. Bank BRI adalah satu-satunya bank yang sering saya dengar sejak kecil. 

Bagaimana tidak? Setiap diajak oleh bapak ke pasar beberapa kali saya ikut dan masuk ke kantor cabang BRI Jatipurno. Guna untuk menabung atau mengirim uang dengan buku tabungan. Seingat saya bapak dulu hanya punya tabungan belum ada atm seperti sekarang ini. Langkah Bank BRI yang terus mengoptimalkan ekonomi di kawasan pedesaan sangatlah tepat. S

Desa saya terletak di kecamatan Jatipurno Wonogiri Jawa Tengah. Daerah yang jauh dari kota kabupaten. Saat ibu dan bapak kakak hendak mengkuliahkan kakak pertama saya, biaya yang diperlukan untuk kuliah di kota Surakarta itu sangatlah mahal. Terlebih kakak saya mengambil kuliah di Institut Swasta. Apalah daya orang kampung tetap ingin anak-anaknya pengeyam pendidikan sarjana di Kota. 

Pekerjaan orang tuapun hanyalah sebagai pedagang. Bapak merintis usaha dengan ibu di rumah. Usaha memang ada pasang surutnya, di saat kondisi berdagang mendapat ujian kerugian, membuat orang tua kami harus meminjam uang hutangan ke sana ke mari, kalau tetangga tidak bisa meminjamkan tentu opsi terakhir ialah pinjam ke rentenir. Sudah pasti bunganya sangat tinggi sekali. Lebih-lebih lagi saat itu di tahun 1998 apa-apa serba mahal kebutuhan pokok serba naik. Semakin sulit saja keadaan keluarga saat itu.

Kurangnya wawasan SDM yang dimiliki saat itu, membuat orang tua tetap saja terus memimjam uang pada orang yang salah. Hingga akhirnya bertemu dengan orang baik yang bekerja di salah satu Bank BRI di pasar Jatisrono. Intinya, beliau menceritakan bahwa bapak saya harus merubah kebiasaan berhutang pada rentenir semacam itu, itu semacam gali lubang tutup lubang. Singkat cerita beliau memberikan solusi, kenapa tidak meminjam uang pada bank yang terpercaya saja? Misalnya bank BRI. Karena bank BRI tidak memberikan bunga yang tinggi untuk para nasabah.

Bapak saya tadinya kurang menghiraukan begitu. Namun melihat banyaknya warga yang pelan-pelan meninggalkan budaya pinjam hutang rentenir. Bapak pun berencana membuat rekening di bank BRI. Dan benar saja. Kemudahanpun kami alami. Bapak boleh meminjam uang ke Bank BRI Jatipurno. Saya tidak tau persis jumlahnya. Tapi sejak saat itu pelan-pelan usaha bapak bisa berputar modal. Pinjaman hutangpun bisa dilunasi dalam kurun waktu 2 tahunan, tidak bertele-tele macam pinjaman rentenir yang tidak ada ujung pangkalnya.

Perlahan usaha bapak semakin ramai. Dagangan laris tidak sepi pembeli. Keluarga bisa punya tabungan untuk  membangun rumah sekaligus mengkuliahkan saya hingga tamat.

Terimakasih BRI sudah menjadi solusi terbaik keluarga kami dalam meminjam dana guna usaha kecil di kampung dan membantu UMKM yang lain di seluruh plosok desa 3T. Terlebih saat ini sudah ada mobile banking BRI, kemudahan akses transaksi keuangan mudah di pantau.
Selamat #HUT127BRI #BRIPahlawanFinansial #BRILianpreneur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun