Kesembilan, Pemberani
Beranilah untuk selalu bertanggungjawab atas semua yang kita tulis. Jangan lempar batu sembunyi tangan. Jadi pikirkan segala dampak baik-buruknya tulisan kita untuk kesehatan pikiran dan hati pembaca.
Kesepuluh, Terus belajar
Sebab musuh terbesar kita justru rasa puas diri (semacam ujub) dan kesombongan. Hati-hati, ya. Kita saling mengingatkan supaya tidak terjebak di dua lubang kecerobohan itu.
Kesebelas, Sampai mati
Karena penulis tidak mengenal kata pensiun. Teruslah menulis semampu kita, sampai tutup usia. Semoga semua karya kita menjadi amal jariyah.
Demikian, 11 resep konsisten sebagai penulis. Semoga bisa menginspirasi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H