Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

Alumni FK-KMK Universitas Gadjah Mada || Live in Saudi Arabia πŸ‡ΈπŸ‡¦

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib Wisuda Online di Kampus Swasta

17 Juni 2020   09:25 Diperbarui: 17 Juni 2020   09:26 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisuda memang menjadi moment paling dinanti mahasiswa, sebab di acara seremonial itu, pelepasan status sebagai mahasiswa disahkan dan kemudian dikukuhkan gelar sebagai pencapaian akademik mahasiswa. Tentu ini menjadi hal yang patut dirayakan bersama keluarga dan kekasih tercinta.
Β 
Tri Dharma perguruan tinggi pastinya akan tetap ada dalam sanubari sambil mengiringi pelepasan mahasiswa dari laboratorium ilmu bernama kampus. Namun bekal iman, insan dan akhlaq harus tetap melekat sebagai tameng dalam memasuki dunia kerja atau berada di tengah kehidupan masyarakat.
Β 
Ditengah pandemi covid yang syarat akan pembatasan sosial ini, kita dihadapkan pada kenyataan jika bercerai kita menang dan jika bersatu kita kalah. Bertemu menimbulkan masalah dan berada dirumah akan jauh dari masalah. Dua hal yang saling bertentangan membuat tatanan kehidupan berubah total.
Β 
Salah satu dampak perubahan yang dirasakan adalah dunia pendidikan. Universitas diberikan pilihan untuk mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online, wisuda online dan pelaporan akademik secara online. Adalah wajar jika menyebut pembelajaran online dan pelaporan akademik online, namun untuk wisuda online, rasanya diluar kebiasaan yang ada.
Β 
Apa jadinya jika wisuda dilaksanakan secara virtual? Itulah yang menarik di tahun 2020 ini. Banyak Universitas sudah mulai menggelar wisuda secara virtual namun lebih banyak lagi yang belum melakukan, bahkan beberapa kampus swasta tidak mengetahui kapan akan melaksanakan wisuda.
Β 
Bingungnya Universitas untuk memulai pola wisuda online telah berdampak pada lamanya mahasiswa di Universitas. Mereka juga kebingungan prihal kapan wisuda dan bagaimana proses wisuda ditengah pandemi Covid 19.
Β 
Ardian, mahasiswa Peternakan di kampus negeri, Malang harus berlama di kampung halamannya, Karawang. Begitu juga Adi yang masih menunggu informasi lanjutan prihal tes akhir uji kompetensi profesi yang masih belum jelas jadwalnya. Meski jarak Jogja-Sumbawa jauh, namun Adi tetap berfikir positif prihal ujian yang akan dilakukan. Ia bersedia menunggu informasi dengan mengabdi sementara di layanan kesehatan tingkat dasar di kampung halamannya.
Β 
Lain lagi dengan Bayu, mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan di salah satu kampus swasta di Jakarta ini, harus merelakan waktu produktifnya hanya dengan menunggu jadwal wisuda, informasi yang diterima dari kampus jika wisuda terus mengalami pengunduran. Bayu merasa ketidakjelasan ini telah membuat dirinya bingung apakah akan kembali ke kampung tanpa membawa ijazah atau menunggu wisuda yang tanpa kejelasan.
Β 
Kisah para penuntut ilmu tersebut sungguh malang. Pihak universitas belum menentukan kapan wisuda dilaksanakan. Di lain sisi, beberapa Universitas Negeri sudah mulai melakukan wisuda virtual namun disisi yang lain mereka harus menunggu sesuatu yang bahkan belum jelas waktunya. Mengapa demikian?
Β 
Ini pertanyaan penting bagaimana kita memandang keberadaan kampus swasta di Indonesia. Memang tidak semua kampus swasta kaya, ada juga kampus swasta yang kian hari semakin terpuruk karena keuangan. Ada juga kampus swasta yang survive karena dorongan pihak ketiga namun dalam kenyataannya aktivitas pembiayaan sangat mahal.
Β 
Ada kampus swasta dibawah naungan persyarikatan besar di Indonesia, murah dan berkualitas. Tetapi untuk masuk kesana harus bisa mengaji, jika mampu menghafal al quran maka akan mendapat beasiswa. Juga ada kampus swasta besar dan bonafit, namun untuk masuk kesana, ada kuota yang ditetapkan sehingga hanya yang berkualitas dan punya uang banyak yang akan bisa memenuhi kuota yang ada.
Β 
Berkaca dari itu semua, memang kampus swasta harus melihat kedalam sebelum memutuskan untuk melaksanakan wisuda virtual. Ada banyak yang dipikirkan oleh segenap civitas akademika untuk melaksanakan hajat besar wisuda salah satunya sumber daya manusia yang ada juga perangkat yang digunakan jika wisuda dilaksanakan secara virtual.
Β 
Tayangan Najwa Shibab di instragram pribadinya tentang wisuda online dan tantangan berfose saat wisuda mungkin sedikit memberi kelegaan bagi mahasiswa lain bahwa mereka juga akan diwisuda tahun ini, entah virtual atau wisuda mengikuti protokol kesehatan.
Β 

Ilustrasi Wisuda Online di Jepang | Foto : tekho.kompas.con
Ilustrasi Wisuda Online di Jepang | Foto : tekho.kompas.con

Tanyangan video wisuda mahasiswa di luar negeri secara virtual juga turut menjadi trending topik yang di retweet oleh mahasiswa yang belum diwisuda tahun ini. Di hati mereka yang akan lulus tahun 2020 pasti terbesit untuk segera mendapatkan ijazah dan bisa segera bekerja. Memang, tidak semua lulusan berasal dari kalangan atas, namun sebagiannya berasal dari kalangan menengah dan bawah. Mereka butuh bekerja untuk bisa mempertahankan kehidupan bersama keluarga.
Β 
Hal ini yang harus segera dipikirkan para pemangku kepentingan juga pimpinan universitas swasta. Ada harapan jika ijazah segera diberikan, sebab pandemi yang membatasi kerja manusia akan terus ada sementara manusia akan terus berkembang mencari penghidupan untuk keluarga.
Β 
Sebagai rumah ilmu yang memberi kesejukan dan oase harapan, kampus harus segera memikirkan nasib para wisudawan. Akan selalu ada pilihan disetiap keputusan yang diambil karena nantinya ketika para wisudawan keluar laboratorium ilmu, kampus tidak akan lagi memikirkan dimana mahasiswa bekerja. Hanya almamater yang akan tetap menjadi kebanggaan meski pada kenyataan tidak seperti yang diimpikan.
Β 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun