Sebelum memberikan ventilasi atau bantuan nafas, terlebih dahulu kita melakukan pemeriksaan jalan nafas untuk melihat apakah ada cidera tulang leher atau tidak. Jika tidak ada cidera maka cara pertama dengan menggunakan metode head tilt atau chin lift.
Teknik ini dilakukan dengan meletakkan satu tangan di dagu sambil diangkat keatas bersamaan dengan menekan dahi korban.
Tahapan terakhir yaitu evaluasi dengan meraba kembali nadi korban setelah kompresi dan ventilasi dilakukan. Ini evaluasi mendasar yang dilakukan dengan melihat apakah nadi teraba dan pernapasan adekuat.
Jika nadi tidak teraba maka kita bisa mengulang kembali untuk melakukan kompresi dan ventilasi sambil menunggu petugas emergency datang, namun jika nadi teraba maka kompresi dan ventilasi yang kita lakukan berjalan dengan baik.
Setelah nadi teraba maka evaluasi selanjutnya yaitu pernafasan korban. Jika pernafasan lemah maka segera diberikan oksigen. Pemberian oksigen agar nafas menjadi adekuat.
Jika nadi teraba dan nafas adekuat maka segera melakukan recovery dengan mengatur posisi tubuh pasien dengan telungkup sambil kaki diangkat dan tangan diposisikan dengan benar.
Langkah-langkah tersebut dapat kita pelajari untuk mengantisipasi kematian mendadak dan menolong orang-orang disekitar kita.
Jika petugas emergency datang, maka informasikan kepada mereka kronologi pasien terjatuh hingga tindakan yang sudah diberikan. Ini dilakukan untuk memberikan pertolongan lanjutan dan intensif kepada korban.