Sebongkah harapan dalam relung kasih sayang
terpercik rasa kagum berikan kesejukan
tak ingin berlama dalam kenal dan kenang
berharap aksara kehidupan sakralkan kesadaran
Sungguh di awal semakin menghujam
rasa-rasa menyentuh jiwa kesepian
di tengah malam engkau bangunkan kehidupan
dan ini menjadi tumpukan kenangan
Lalu aku bertanya
di manakah engkau sekarang?
surut bak ombak dan datang dengan perbedaan
cairkan suasana beku yang dinginkan harapan
tapi perlahan menghilang dengan sejuta kenangan
terlintas wajahmu di malam itu
Pulanglah
'kan kusiapkan buku karangan usang
meski tak bernilai uang
tapi bait-bait dalam kalimat malang
mengekalkan sejarah kehidupan dan keabadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H