Semilir angin pagi berhembus begitu cepat
Daun-daun tua terbang entah kemana
Kuatnya daya kian terasa
Saat kuingat ayah yang telah tiada
Sekian lama menapaki cinta
Tak terdengar lagi risaumu
Berharap berbayang ilusi
Tapi imajinasi bawaku padamu
Ayah...
Kini aku sendiri berjalan tanpa mu
Bergumam menafsirkan keindahan
Bergulat pada kehilangan
Belajar arti melepaskan
Ayah. . .
Ketika ingatan bawaku pada masa dulu itu
Saat jari jemarimu memelukku
Menyentuh, mempesona
Seiring irama gelombang pasang surut air laut
Ayah. ..
Aku masih diam sembari pikirkan kenangan
Sampai dapat kupahami bisikan hati
Menjadi diri sendiri
Menjadi yang diridhoi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H