Gelar tanpa pengalaman bisa jadi hampa apalagi gelar tanpa karakter sungguh berbahaya. Realita ini yang banyak kita jumpai dalam kehidupan perawat dimana egoisme sering menutup kesadaran diri untuk memberi arti bagi kehidupan profesi. Menaiki tangga profesional itu tidak mudah, tidak sekali jadi tapi membutuhkan usaha dan pengalaman.
Ini bukan membuat rendah diri tapi saling mengingat agar kita setiap saat bisa menghargai sebuah proses, tidak tergesa-gesa untuk mendapatkan posisi kerja dan gaji yang tinggi sebelum menyelami kesulitan-kesulitan untuk menjadi profesional sejati.
Maka jika tidak ingin disebut perawat ketok magic, setidaknya kita memiliki upaya untuk terus mengasah diri dengan, Pertama, belajar menyelami sesuatu dari bawah dan memulai dengan kesadaran bahwa dunia kerja tidak sama dengan dunia perkuliahan, terus lakukan pengembangan diri agar kualitas kita menjadi baik.
Kedua, jangan merasa marah jika digaji rendah atau setara UMR. Penempaan mental akan kita rasakan dari hal seperti ini. Digaji rendah bukan masalah eksistensi menjadi buruk tapi lebih pada upaya menguatkan diri untuk terus melangkah dan pada waktunya kita bisa dianggap layak dan dibayar mewah.
Ketiga, alangkah lebih baik sebagai lulusan baru maka perawat setidaknya bisa meningkatkan hard competency dengan pengalaman kerja lapangan sembari meningkatkan pengetahuan serta soft competency seperti sikap dan kepribadian sebagai daya dukung agar perawat laku tidak hanya lokal tapi juga global.
Terakhir, jangan takut hijrah ketika pengalaman sudah mulai ada dan dana sudah mulai kita terima dan tabung. Jelajahi sisi dunia lain untuk melangkah dengan ilmu yang mumpuni. Luar negeri itu indah untuk kita jelajahi dan kunjungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H